Doa Nehemia

Minggu, 11 September 2022

“’Ya, Tuhan, berilah telinga kepada doa hamba-Mu ini dan kepada doa hamba-hamba-Mu yang rela takut akan nama-Mu, dan biarlah hamba-Mu berhasil hari ini dan mendapat belas kasihan dari orang ini.’ Ketika itu aku ini juru minuman raja.” (Nehemia 1:11)

Bacaan hari ini: Nehemia 1:1-11 | Bacaan setahun: Nehemia 1

Kesadaran Nehemia untuk berdoa dan berpuasa kepada Tuhan dikarenakan berita yang ia dengar dari saudaranya tentang kondisi negeri Yehuda, baik secara fisik, spiritual, dan kehidupan rakyatnya yang menyedihkan. Hal ini menimbulkan keprihatinan Nehemia, sehingga tidak ada respons lain selain datang berdoa kepada Tuhan. Dalam doanya, Nehemia menyatakan siapa Allah mereka berdasarkan firman Tuhan dan bagaimana umat Tuhan harus berespons kepada Tuhan dalam situasi tersebut berdasarkan firman Tuhan.

Hal pertama yang keluar dari mulut Nehemia adalah satu pengakuan terhadap pribadi Allah, “Ya, TUHAN, Allah semesta langit, Allah yang maha besar dan dahsyat, yang berpegang pada perjanjian dan kasih setia-Nya terhadap orang yang kasih kepada-Nya dan tetap mengikuti perintah- perintah-Nya” (ay. 5). Hal ini tentu tidak asing bagi kita, kebenaran pribadi Allah yang besar dan setia, yang dapat dipercayai dan tidak berubah, inilah yang mendorong umat-Nya datang kepada Allah setiap waktu dan kondisi. Bila Allah kita adalah Allah yang suka berubah, atau mengandalkan mood sebagaimana sifat manusia, tentu celakalah kita, kita akan datang dengan perasaan takut, kita merasa terancam dan tidak tenang.

Berdasar kasih setia Tuhan yang besar inilah, maka Nehemia berterus terang apa adanya tentang kondisi bangsa Yehuda, yang telah melanggar firman Tuhan, melanggar perjanjian Tuhan, dan melakukan dosa-dosa yang besar dan menjijikkan di hadapan Tuhan. Oleh sebab itu, mereka menjadi bangsa buangan, tertawaan bangsa asing, dan terhina. Nehemia memohon belas kasih Tuhan untuk kondisi mereka dengan mengakui bahwa semua ini terjadi akibat dosa mereka. Dari kesadaran inilah, Nehemia di bagian akhir doanya memohon pemulihan TUHAN; dia sadar betul bahwa tidak mungkin mengandalkan diri mereka sendiri untuk bisa berbalik pulih. Nehemia juga menyebutkan janji pemulihan TUHAN atas mereka, bukan karena TUHAN lupa, melainkan Nehemia memohon belas kasihan agar TUHAN mengingat janji-janji-Nya atas umat-Nya.

STUDI PRIBADI: Tiga langkah pemulihan dosa: pengakuan kebesaran Allah; pengakuan dosa, penyesalan & tanggung jawab; mohon pemulihan Tuhan, dan ingat janji-janji Tuhan.

Pokok Doa: Doakan saudara-saudara seiman kita agar memiliki hati yang terbuka dan jujur di hadapan Tuhan ketika datang dalam doa kepada-Nya. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *