Minggu, 28 Agustus 2022
“Kemudian Yoas bermaksud untuk membaharui rumah TUHAN. Ia mengumpulkan para imam dan orang Lewi dan berkata kepada mereka: ‘...kumpulkanlah uang dari seluruh orang Israel untuk memperbaiki rumah Allahmu setiap tahun...’” (2Taw.24:4-5)
Bacaan hari ini: 2 Tawarikh 24| Bacaan setahun: 2 Tawarikh 24
2 Tawarikh 24
Raja Yoas
1 Yoas berumur tujuh tahun pada waktu ia menjadi raja, dan empat puluh tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah Zibya, dari Bersyeba.
2 Yoas melakukan apa yang benar di mata TUHAN selama hidup imam Yoyada.
3 Yoyada mengambil dua orang isteri bagi dia; dari mereka ia mendapat anak laki-laki dan anak perempuan.
4 Kemudian Yoas bermaksud untuk membaharui rumah TUHAN.
5 Ia mengumpulkan para imam dan orang Lewi dan berkata kepada mereka: “Pergilah kamu ke kota-kota Yehuda dan kumpulkanlah uang dari seluruh orang Israel untuk memperbaiki rumah Allahmu setiap tahun. Lakukanlah hal itu dengan segera!” Tetapi orang Lewi itu tidak melakukannya dengan segera.
6 Lalu raja memanggil imam kepala Yoyada dan bertanya kepadanya: “Mengapa engkau tidak menuntut kepada orang-orang Lewi untuk membawa dari Yehuda dan dari Yerusalem pajak yang dikenakan Musa, hamba Allah itu, kepada jemaah Israel untuk Kemah tempat hukum Allah?
7 Sebab anak-anak Atalya, perempuan fasik itu, telah membongkar rumah Allah, bahkan memakai barang-barang kudus rumah TUHAN untuk para Baal.”
8 Sesudah itu raja memerintahkan supaya dibuat sebuah peti dan ditempatkan di depan pintu gerbang rumah TUHAN,
9 lalu menyuruh mengumumkan di Yehuda dan di Yerusalem, bahwa orang harus membawa bagi TUHAN pajak yang dikenakan Musa, hamba Allah itu, kepada orang Israel di padang gurun.
10 Maka bersukacitalah semua pemimpin dan seluruh rakyat; mereka datang membawa pajaknya dan memasukkannya ke dalam peti itu sampai penuh.
11 Setiap kali peti itu dibawa masuk untuk diperiksa oleh orang-orang Lewi atas nama raja, dan apabila mereka melihat bahwa sudah banyak uang di dalamnya, maka datanglah panitera raja dan kuasa usaha imam kepala mengeluarkan isi peti itu; kemudian mereka mengangkat peti itu, lalu menaruhnya pula di tempatnya. Demikianlah mereka lakukan setiap kali, dan banyaklah uang yang dikumpulkan.
12 Raja dan Yoyada menyerahkan uang itu kepada mereka yang memanduri pekerjaan pada rumah TUHAN. Mereka ini mengupah tukang-tukang pahat dan tukang-tukang kayu untuk membaharui rumah TUHAN; juga tukang-tukang besi dan tembaga untuk memperbaiki rumah TUHAN.
13 Setelah itu mulailah tukang-tukang itu bekerja; pekerjaan perbaikan maju di bawah tangan mereka. Mereka membangun kembali rumah Allah menurut keadaannya semula dan mengokohkannya.
14 Setelah mereka selesai, mereka membawa uang yang kelebihan kepada raja dan Yoyada. Uang itu dipakai untuk membuat perkakas-perkakas rumah TUHAN, yakni: perkakas-perkakas untuk penyelenggaraan kebaktian, perkakas-perkakas untuk korban bakaran, juga cawan-cawan dan perkakas-perkakas emas dan perak. Sepanjang umur Yoyada korban bakaran tetap dipersembahkan dalam rumah TUHAN.
15 Yoyada menjadi tua, dan lanjut umur, lalu matilah ia. Seratus tiga puluh tahun umurnya ketika ia mati.
16 Ia dikuburkan di kota Daud di samping raja-raja, karena perbuatan-perbuatannya yang baik di Israel terhadap Allah dan rumah-Nya.
17 Sesudah Yoyada mati, pemimpin-pemimpin Yehuda datang menyembah kepada raja. Sejak itu raja mendengarkan mereka.
18 Mereka meninggalkan rumah TUHAN, Allah nenek moyang mereka, lalu beribadah kepada tiang-tiang berhala dan patung-patung berhala. Oleh karena kesalahan itu Yehuda dan Yerusalem tertimpa murka.
19 Namun TUHAN mengutus nabi-nabi kepada mereka, supaya mereka berbalik kepada-Nya. Nabi-nabi itu sungguh-sungguh memperingatkan mereka, tetapi mereka tidak mau mendengarkannya.
20 Lalu Roh Allah menguasai Zakharia, anak imam Yoyada. Ia tampil di depan rakyat, dan berkata kepada mereka: “Beginilah firman Allah: Mengapa kamu melanggar perintah-perintah TUHAN, sehingga kamu tidak beruntung? Oleh karena kamu meninggalkan TUHAN, Iapun meninggalkan kamu!”
21 Tetapi mereka mengadakan persepakatan terhadap dia, dan atas perintah raja mereka melontari dia dengan batu di pelataran rumah TUHAN.
22 Raja Yoas tidak mengingat kesetiaan yang ditunjukkan Yoyada, ayah Zakharia itu, terhadap dirinya. Ia membunuh anak Yoyada itu, yang pada saat kematiannya berseru: “Semoga TUHAN melihatnya dan menuntut balas!”
23 Pada pergantian tahun tentara Aram maju menyerang Yoas dan masuk ke Yehuda dan Yerusalem. Dari bangsa itu semua pemimpin habis dibunuh mereka dan segala jarahan dikirim mereka kepada raja negeri Damsyik.
24 Walaupun tentara Aram itu datang dengan sedikit orang, namun TUHAN menyerahkan tentara yang sangat besar kepada mereka, karena orang Yehuda telah meninggalkan TUHAN, Allah nenek moyang mereka. Demikianlah orang Aram melakukan penghukuman kepada Yoas.
25 Ketika mereka pergi dari padanya, –mereka meninggalkannya dengan luka-luka berat–pegawai-pegawainya mengadakan persepakatan terhadap dia karena darah anak imam Yoyada itu, lalu membunuhnya di atas tempat tidurnya. Ia mati dan dikuburkan di kota Daud, tetapi tidak di pekuburan raja-raja.
26 Mereka yang mengadakan persepakatan terhadap dia ialah: Zabad, anak Simeat perempuan Amon, dan Yozabad, anak Simrit perempuan Moab.
27 Tentang anak-anaknya dan ucapan-ucapan ilahi yang banyak terhadap dia, serta tentang perbaikan rumah Allah, semua itu tertulis dalam tafsiran kitab raja-raja. Maka Amazia, anaknya, menjadi raja menggantikan dia.
Raja Yoas memang akhirnya berbalik dari TUHAN, tetapi Yoas pernah melakukan apa yang benar di mata TUHAN. Yoas merupakan raja yang berjasa bagi rumah TUHAN di Yerusalem, ia bermaksud untuk membaharui rumah TUHAN. Ini tanda bahwa Yoas memiliki perhatian yang serius, perhatian yang lahir dari kesalehannya. Yoas tahu bahwa kerajaan yang makmur dan aman tidaklah berarti jika rumah TUHAN terabaikan.
Bagi Yoas, kondisi bait suci menggambarkan sikap dan penghargaan umat berkaitan dengan ibadahnya kepada TUHAN. Sikap pengabaian dan penghinaan atas rumah TUHAN sebenarnya mencerminkan pengabaian dan penghinaan terhadap TUHAN sendiri. Orang-orang Lewi pada kisah ini diceritakan enggan langsung mengerjakan perintah raja Yoas. Tampaknya mereka merasa bahwa penduduk kota di luar kota tidak akan menerima dan mendukung pekerjaan ini. Meski demikian, raja Yoas tetap meminta pertanggungjawaban mereka dan mendorong agar renovasi terus berjalan.
Mengapa raja Yoas tidak mau menelantarkan rumah TUHAN dalam kondisi seperti itu? Apabila mereka tidak memperbaharui rumah TUHAN sebagaimana fungsi dan kelayakannya, maka umat Israel sepakat dengan motivasi Atalya yang telah memakai barang-barang rumah TUHAN untuk penyembahan berhala. Hal itu adalah bentuk penentangan mereka untuk menyembah TUHAN yang benar. Raja Yoas tidak mau membiarkan rumah TUHAN sama seperti ketika Atalya yang berkuasa atas Yehuda.
Tindakan raja Yoas ini patut kita teladani. Berapa banyak orang Kristen yang peduli dan memberikan kontribusi untuk merawat dan memperindah gereja TUHAN? Apakah kita masih memiliki pandangan bahwa yang patut dan wajib menyumbang gereja adalah orang-orang kaya saja dan para pelayan saja? Sebagaimana raja Yoas yang mau menghargai TUHAN dan rumah TUHAN, marilah kita juga belajar untuk berkontribusi bagi gereja TUHAN. Bukan untuk tujuan kemegahan atau pun kemewahan, tetapi agar tempat ibadah yang ada layak untuk menunjang jemaat beribadah kepada TUHAN yang benar.
STUDI PRIBADI: Apakah yang telah Anda lakukan untuk berkontribusi bagi perawatan dan pengembangan gedung gereja?
Pokok Doa: Bersyukur karena Tuhan telah memberikan kesempatan bagi kita untuk memperhatikan dan mendukung pelayanan di gereja kita masing-masing. Kita berikan yang terbaik bagi Tuhan.