Selasa, 23 Agustus 2022
“Karena mata TUHAN menjelajah seluruh bumi untuk melimpahkan kekuatan-Nya kepada mereka yang bersungguh hati terhadap Dia.” (2 Tawarikh 16:9a)
Bacaan hari ini: 2 Tawarikh 16 | Bacaan setahun: 2 Tawarikh 16
2 Tawarikh 16
Perjanjian Asa dengan Aram
1 Pada tahun ketiga puluh enam pemerintahan Asa majulah Baesa, raja Israel, hendak berperang melawan Yehuda. Ia memperkuat Rama dengan maksud mencegah lalu lintas kepada Asa, raja Yehuda.
2 Lalu Asa mengeluarkan emas dan perak dari perbendaharaan rumah TUHAN dan dari perbendaharaan rumah raja dan mengirimnya kepada Benhadad, raja Aram yang diam di Damsyik dengan pesan:
3 “Ada perjanjian antara aku dan engkau, antara ayahku dan ayahmu. Ini kukirim emas dan perak kepadamu. Marilah, batalkanlah perjanjianmu dengan Baesa, raja Israel, supaya ia undur dari padaku.”
4 Lalu Benhadad mendengarkan permintaan raja Asa; ia menyuruh panglima-panglimanya menyerang kota-kota Israel. Dan mereka memukul kalah Iyon, Dan, Abel-Maim dan segala tempat perbekalan kota-kota di Naftali.
5 Segera sesudah Baesa mendengar hal itu, ia berhenti memperkuat Rama; ia menghentikan usahanya itu.
6 Tetapi raja Asa mengerahkan segenap orang Yehuda, yang harus mengangkat batu dan kayu yang dipergunakan Baesa untuk memperkuat Rama itu. Ia mempergunakannya untuk memperkuat Geba dan Mizpa.
7 Pada waktu itu datanglah Hanani, pelihat itu, kepada Asa, raja Yehuda, katanya kepadanya: “Karena engkau bersandar kepada raja Aram dan tidak bersandar kepada TUHAN Allahmu, oleh karena itu terluputlah tentara raja Aram dari tanganmu.
8 Bukankah tentara orang Etiopia dan Libia besar jumlahnya, kereta dan orang berkudanya sangat banyak? Namun TUHAN telah menyerahkan mereka ke dalam tanganmu, karena engkau bersandar kepada-Nya.
9 Karena mata TUHAN menjelajah seluruh bumi untuk melimpahkan kekuatan-Nya kepada mereka yang bersungguh hati terhadap Dia. Dalam hal ini engkau telah berlaku bodoh, oleh sebab itu mulai sekarang ini engkau akan mengalami peperangan.”
10 Maka sakit hatilah Asa karena perkataan pelihat itu, sehingga ia memasukkannya ke dalam penjara, sebab memang ia sangat marah terhadap dia karena perkara itu. Pada waktu itu Asa menganiaya juga beberapa orang dari rakyat.
11 Sesungguhnya riwayat Asa dari awal sampai akhir tertulis dalam kitab raja-raja Yehuda dan Israel.
12 Pada tahun ketiga puluh sembilan pemerintahannya Asa menderita sakit pada kakinya yang kemudian menjadi semakin parah. Namun dalam kesakitannya itu ia tidak mencari pertolongan TUHAN, tetapi pertolongan tabib-tabib.
13 Kemudian Asa mendapat perhentian bersama-sama nenek moyangnya. Ia mati pada tahun keempat puluh satu pemerintahannya,
14 dan dikuburkan di kuburan yang telah digali baginya di kota Daud. Mereka membaringkannya di atas petiduran yang penuh dengan rempah-rempah dan segala macam rempah-rempah campuran yang dicampur menurut cara pencampur rempah-rempah, lalu menyalakan api yang sangat besar untuk menghormatinya.
Perenungan hari ini terambil dari 2 Tawarikh 16. Akan tetapi, mari kita memusatkan perhatian kepada ayat 9. Di ayat tersebut dikatakan: “Karena mata TUHAN menjelajah seluruh bumi untuk melimpahkan kekuatan-Nya kepada mereka yang bersungguh hati terhadap Dia.”
Latar belakang ayat ini adalah ketika raja Baesa, yang merupakan raja orang Israel, ingin menyerang raja Asa. Raja Asa sendiri merupakan raja dari kerajaan Yehuda. Oleh karena merasa terdesak, raja Asa kemudian meminta bantuan kepada raja Aram, agar ia membatalkan perjanjiannya dengan raja Baesa, serta membantunya menyerang kerajaan Israel. Hal tersebut merupakan sebuah kesalahan besar yang dilakukan oleh raja Asa. Raja Asa ternyata memilih untuk lebih mengandalkan manusia dan tidak mengandalkan Tuhan. Oleh karena itu, Tuhan kemudian memerintahkan Hanani untuk memberitahukan kepada raja Asa, bahwa ia akan mengalami peperangan.
Dalam kehidupan kita, harus diakui bahwa ada waktunya pergumulan yang berat, datang dan mengganggu keadaan kita. Sebagai manusia yang penuh dengan keterbatasan, kerapkali pergumulan itu bahkan membuat kita tidak berdaya. Namun, Firman Tuhan hari ini, mengajarkan kepada kita untuk tetap mengandalkan Tuhan. Mengapa mengandalkan Tuhan? Sebab hanya Tuhan lah yang mampu memberi jalan keluar. Bukan hanya itu saja, hanya Tuhan yang mampu memberikan kita kekuatan untuk menghadapi pergumulan tersebut.
Kita harus meyakini dengan iman, bahwa Tuhan kita tidak pernah tertidur. Tuhan selalu berada di samping kita selama-lamanya. Selain itu, Tuhan juga mengetahui setiap pergumulan dan persoalan yang sedang kita hadapi. Dengan demikian, jangan sampai kita bertindak gegabah seperti raja Asa, yang lebih memilih untuk mengandalkan kekuatan manusia, daripada kekuatan Tuhan yang tak terbatas. Ijinkan saya mengajak saudara sekalian untuk tetap semangat dalam menjalani kehidupan ini. Percayalah bahwa hanya Tuhan saja sanggup untuk melakukan segala sesuatu bagi anak-anak-Nya.
STUDI PRIBADI: Apakah kita masih tetap mengandalkan Tuhan sampai hari ini?
Pokok Doa: Berdoalah agar kita tetap menjadi anak-anak Tuhan yang terus mengandalkan Tuhan dalam segala pergumulan hidup kita. Tuhan lah yang memampukan kita untuk setia hanya kepada-Nya.