Senin, 1 Agustus 2022
“Mereka merampasinya dan mengambil kepala Saul dan senjata-senjatanya... Kemudian mereka menaruh senjata-senjata Saul di kuil allah mereka, tetapi batu kepalanya dipakukan mereka di rumah Dagon.” (1 Tawarikh 10:9)
Bacaan hari ini: 1 Tawarikh 10 | Bacaan setahun: 1 Tawarikh 9-10
1 Tawarikh 9
Daftar penduduk Yerusalem
1 Seluruh orang Israel telah terdaftar dalam silsilah; mereka tertulis dalam kitab raja-raja Israel, sedang orang Yehuda telah diangkut ke dalam pembuangan ke Babel oleh karena perbuatan mereka yang tidak setia.
2 Dan orang-orang yang mula-mula menetap kembali di tanah-tanah milik mereka, di kota-kota mereka, ialah orang Israel awam, para imam, orang-orang Lewi dan para budak di bait Allah.
3 Di Yerusalem tinggal orang-orang dari bani Yehuda, dari bani Benyamin, dari bani Efraim dan Manasye:
4 Utai bin Amihud bin Omri bin Imri bin Bani, dari keturunan Peres bin Yehuda.
5 Dan dari orang Syela ialah Asaya, anak yang sulung, dengan anak-anaknya.
6 Dari keturunan Zerah ialah Yeuel dengan sanak saudaranya, enam ratus sembilan puluh orang.
7 Dari bani Benyamin ialah Salu bin Mesulam bin Hodawya bin Hasenua,
8 Yibnea bin Yeroham, Ela bin Uzi bin Mikhri dan Mesulam bin Sefaca bin Rehuel bin Yibnia
9 dengan sanak saudara mereka menurut keturunan mereka, sembilan ratus lima puluh enam orang. Semua orang itu adalah kepala puak.
10 Dari para imam ialah Yedaya, Yoyarib, Yakhin,
11 Azarya bin Hilkia bin Mesulam bin Zadok bin Merayot bin Ahitub, pemuka rumah Allah,
12 lalu Adaya bin Yeroham bin Pasyhur bin Malkia, dan Masai bin Adiel bin Yahzera bin Mesulam bin Mesilemit bin Imer,
13 dengan sanak saudara mereka, kepala-kepala puak, seribu tujuh ratus enam puluh orang, orang-orang tangkas untuk menyelenggarakan ibadah di rumah Allah.
14 Dari orang-orang Lewi ialah Semaya bin Hasub bin Azrikam bin Hasabya, dari keturunan Merari;
15 lalu Bakbakar, Heresh, Galal dan Matanya bin Mikha bin Zikhri bin Asaf,
16 serta Obaja bin Semaya bin Galal bin Yedutun dan Berekhya bin Asa bin Elkana yang diam di desa-desa orang Netofa.
17 Penunggu-penunggu pintu gerbang ialah Salum, Akub, Talmon dan Ahiman, dengan sanak saudara mereka; Salum ialah kepala.
18 Sampai sekarang mereka ada di pintu gerbang raja di sebelah timur. Merekalah penunggu-penunggu pintu gerbang perkemahan bani Lewi.
19 Salum bin Kore bin Ebyasaf bin Korah dan saudara-saudara sepuaknya, yakni orang-orang Korah, mempunyai tugas jabatan sebagai penjaga-penjaga ambang pintu Kemah, seperti bapa-bapa mereka bertugas di perkemahan TUHAN sebagai penjaga-penjaga pintu masuk.
20 Pinehas bin Eleazar mengepalai mereka sebelumnya. TUHAN kiranya menyertai dia.
21 Zakharia bin Meselemya adalah penunggu pintu Kemah Pertemuan.
22 Mereka semuanya yang terpilih menjadi penunggu ambang pintu ada dua ratus dua belas orang. Mereka telah terdaftar dalam silsilah di desa-desa mereka. Daud dan Samuel, pelihat itu, mengangkat mereka dalam jabatan itu.
23 Mereka dan anak-anak mereka bertugas menjaga pintu-pintu gerbang rumah TUHAN, yakni Bait Kemah itu.
24 Ke arah empat mata angin ditempatkan penunggu-penunggu pintu gerbang itu, yakni ke arah timur, barat, utara dan selatan.
25 Dan saudara-saudara mereka yang tinggal di desa-desa mereka, pada waktu-waktu tertentu harus masuk selama tujuh hari untuk bekerja bersama-sama mereka,
26 sedang keempat kepala penunggu pintu gerbang itu memegang jabatan tetap. Mereka adalah orang Lewi dan mengawasi bilik-bilik serta perbendaharaan rumah Allah.
27 Mereka bermalam di sekitar rumah Allah itu sebab mereka bertanggung jawab atas penjagaan dan harus membuka pintu setiap pagi.
28 Sebagian dari mereka mengurus perkakas ibadah: mereka menghitung perkakas itu pada waktu dimasukkan dan dikeluarkan.
29 Sebagian dari mereka ditugaskan mengurus perabotan, yakni segala perabotan tempat kudus, dan mengurus tepung yang terbaik, anggur, minyak, kemenyan dan rempah-rempah,
30 sedangkan beberapa orang imam menyediakan campuran rempah-rempah.
31 Matica, salah seorang Lewi, anak sulung Salum, orang Korah itu, mendapat tugas tetap untuk mengolah roti.
32 Dan sebagian dari anak-anak orang Kehat, yakni dari sanak saudara mereka, mengurus roti sajian untuk disediakan setiap hari Sabat.
33 Dan inilah para penyanyi, kepala-kepala puak orang Lewi, yang diam di bilik-bilik dan bebas dari pekerjaan lain, sebab siang dan malam mereka sibuk dengan pekerjaannya.
34 Itulah para kepala puak orang Lewi, para kepala, menurut keturunan mereka; mereka ini diam di Yerusalem.
Silsilah Saul
35 Di Gibeon diam bapa Gibeon, yakni Yeiel, dan nama isterinya ialah Maakha.
36 Anak sulungnya ialah Abdon, lalu Zur, Kish, Baal, Ner, Nadab,
37 Gedor, Ahyo, Zakharia dan Miklot.
38 Miklot memperanakkan Simeam. Juga mereka ini pergi diam berdekatan dengan saudara-saudara mereka di Yerusalem bersama-sama saudara mereka yang lain.
39 Ner memperanakkan Kish; Kish memperanakkan Saul; Saul memperanakkan Yonatan, Malkisua, Abinadab dan Esybaal.
40 Anak Yonatan ialah Meribaal, dan Meribaal memperanakkan Mikha.
41 Anak Mikha ialah Piton, Melekh, Tahrea dan Ahas.
42 Ahas memperanakkan Yaera; Yaera memperanakkan Alemet, Azmawet dan Zimri; Zimri memperanakkan Moza.
43 Moza memperanakkan Bina, dan anak orang ini ialah Refaya, dan anak orang ini ialah Elasa, dan anak orang ini ialah Azel.
44 Azel mempunyai enam orang anak dan inilah nama-nama mereka: Azrikam, Bokhru, Ismael, Searya, Obaja dan Hanan. Itulah anak-anak Azel.
1 Tawarikh 10
Saul mati
1 Orang Filistin berperang melawan orang Israel. Orang-orang Israel melarikan diri dari hadapan orang Filistin dan banyak yang mati terbunuh di pegunungan Gilboa.
2 Orang Filistin terus mengejar Saul dan anak-anaknya dan menewaskan Yonatan, Abinadab dan Malkisua, anak-anak Saul.
3 Kemudian makin beratlah pertempuran itu bagi Saul; para pemanah menjumpainya dan melukainya.
4 Lalu berkatalah Saul kepada pembawa senjatanya: “Hunuslah pedangmu dan tikamlah aku, supaya jangan datang orang-orang yang tidak bersunat ini memperlakukan aku sebagai permainan.” Tetapi pembawa senjatanya tidak mau, karena ia sangat segan. Kemudian Saul mengambil pedang itu dan menjatuhkan dirinya ke atasnya.
5 Ketika pembawa senjatanya melihat, bahwa Saul telah mati, iapun menjatuhkan dirinya ke atas pedangnya, lalu mati.
6 Jadi Saul, ketiga anaknya dan segenap keluarganya sama-sama mati.
7 Ketika dilihat seluruh orang Israel yang di lembah, bahwa tentara telah melarikan diri, dan bahwa Saul serta anak-anaknya sudah mati, maka mereka meninggalkan kota-kota mereka lalu melarikan diri juga; kemudian datanglah orang Filistin dan menetap di sana.
8 Ketika keesokan harinya orang Filistin datang merampasi orang-orang yang mati terbunuh itu, didapati mereka Saul dan anak-anaknya tergelimpang di pegunungan Gilboa.
9 Mereka merampasinya dan mengambil kepala Saul dan senjata-senjatanya, lalu menyuruh orang berkeliling di negeri orang Filistin untuk menyampaikan kabar itu kepada berhala-berhala mereka dan kepada rakyat.
10 Kemudian mereka menaruh senjata-senjata Saul di kuil allah mereka, tetapi batu kepalanya dipakukan mereka di rumah Dagon.
11 Ketika seluruh Yabesh-Gilead mendengar tentang segala yang telah dilakukan orang Filistin terhadap Saul,
12 maka bersiaplah segenap orang gagah perkasa, lalu pergi mengambil mayat Saul dan mayat anak-anaknya. Mereka membawanya ke Yabesh dan menguburkan tulang-tulang mereka di bawah pohon besar, di Yabesh. Sesudah itu berpuasalah mereka tujuh hari lamanya.
13 Demikianlah Saul mati karena perbuatannya yang tidak setia terhadap TUHAN, oleh karena ia tidak berpegang pada firman TUHAN, dan juga karena ia telah meminta petunjuk dari arwah,
14 dan tidak meminta petunjuk TUHAN. Sebab itu TUHAN membunuh dia dan menyerahkan jabatan raja itu kepada Daud bin Isai.
Pepatah Tionghoa berkata ⼈ 算 不 如 天 算 (Rén suàn bùrú tiān suàn). Artinya hampir sama dengan pepatah bahasa Inggris, “Life doesn’t always turn out the way you plan.” Saul di sepanjang hidupnya telah merencanakan berbagai macam siasat untuk menyingkirkan Daud demi mempertahankan takhta dan kerajaannya, serta bermaksud mewariskannya kepada anaknya, Yonatan (1Sam.20:31). Namun pada akhirnya, Saul dan anak-anaknya harus mengalami kematian tragis dan mengenaskan. Alkitab mencatat bahwa Saul mati bunuh diri di medan pertempuran karena mengalami kekalahan besar melawan orang Filistin. Ia memilih bunuh diri karena tidak mau dipermainkan oleh tentara Filistin (1Taw.10:4). Saul tidak mati seorang diri; ketiga anaknya, yaitu Yonatan, Abinadab dan Malkisua, ikut tewas dalam peperangan yang sama (1Taw.10:2).
Sekalipun sudah mati, orang Filistin tidak melepaskan Saul. 1 Tawarikh 10:8-10 mencatat, pada keesokan harinya ketika orang Filistin melihat Saul dan anak-anaknya tewas, mereka merampasi senjatanya dan memenggal kepala Saul. Senjata-senjata Saul mereka taruh di dalam kuil allah mereka, dan batu kepala Saul dipakukan di rumah Dagon, allah orang Filistin.
Mengapa Saul matinya sedemikian mengenaskan dan menyedihkan? I Tawarikh 10:3-14 memberi penjelasan teologis, Saul mati adalah karena perbuatannya tidak setia kepada Tuhan, oleh karena ia tidak berpegang pada firman Tuhan, dan juga karena ia telah meminta petunjuk dari arwah, dan tidak meminta petunjuk Tuhan. Penulis Tawarikh sengaja memberikan penekanan yang sangat jelas, bahwa “Sebab itu TUHAN membunuh dia dan menyerahkan jabatan raja itu kepada Daud bin Isai.”
Kisah akhir hidup Saul ini tentu mengingatkan dan menyadarkan kita bahwa hidup ini memang tidak akan selalu berjalan sesuai dengan rencana kita, melainkan kehendak Allah. Maka dari itu, belajarlah hidup bersandar dan mengandalkan Tuhan, berpegang pada firman dan taat pada pimpinan Tuhan, jangan bersandar kepada hikmat, kepintaran dan kekuatan sendiri, apalagi menjalani hidup dengan cara yang tidak berkenan di hati Tuhan.
STUDI PRIBADI: Dengan sikap dan cara bagaimana Anda menjalani hidup sehari-hari? Hal apa yang sering membuat Anda gagal untuk hidup berserah dan bersandar kepada TUHAN?
Pokok Doa: Berdoa untuk pribadi, keluarga, dan jemaat Tuhan, agar dalam kehidupan sehari-hari, setiap kita bisa setia berpegang pada Firman, serta hidup bersandar dan berserah kepada TUHAN.