Raja-raja Israel

Rabu, 7 Juli 2022

“Tetapi oleh karena Daud maka TUHAN, Allahnya, memberikan keturunan... karena Daud telah melakukan apa yang benar di mata TUHAN dan tidak menyimpang dari segala yang diperintahkan-Nya kecuali dalam perkara Uria, orang Het itu.” (1 Raja-raja 15:4-5)

Bacaan hari ini: 1 Raja-raja 15 | Bacaan setahun: 1 Raja-raja 15-16

Perenungan hari ini terambil dari kitab 1 Raja-Raja 15, yang secara khusus berfokus pada ayat 4-5. Pada ayat tersebut ditulis: “Tetapi oleh karena Daud maka TUHAN, Allahnya, memberikan keturunan kepadanya di Yerusalem dengan mengangkat anaknya menggantikan dia dan dengan membiarkan Yerusalem berdiri, karena Daud telah melakukan apa yang benar di mata TUHAN dan tidak menyimpang dari segala yang diperintahkan-Nya kepadanya seumur hidupnya, kecuali dalam perkara Uria, orang Het itu.” Pada ayat sebelumnya, dituliskan bahwa raja Abiam adalah raja Yehuda yang hidupnya di dalam dosa dan tidak berpaut kepada Tuhan. Akibatnya adalah, raja Abiam tidak memiliki keturunan yang dapat menggantikan dia.

Jadi, terdapat dua perbandingan besar yang dapat dicermati oleh para pembaca. Perbandingan tersebut adalah: orang yang hidupnya sungguh-sungguh dengan Tuhan, akan mendapat berkat dari Tuhan. Namun, orang yang hidupnya tidak sungguh-sungguh dengan Tuhan, maka berkat Tuhan sangatlah jauh darinya. Walaupun demikian, fokus perenungan pada hari ini bukan tentang berkat saja, namun juga tentang kesalehan hidup. Dalam kehidupan ini, terkadang ada saja yang membuat orang-orang Kristen tidak taat kepada perintah Tuhan sehingga hidupnya tidak berkenan di hadapan Tuhan.

Namun, Firman Tuhan hari ini hendak mengajarkan kepada para pembaca sekalian: sebagai anak Tuhan, kita dapat meneladani kehidupan Daud. Semasa hidup, Daud adalah salah satu orang yang diperkenankan oleh Tuhan. Bahkan dikatakan, Daud adalah salah satu orang yang bergaul karib dengan Tuhan. Jadi, pada hari ini penulis mengajak para pembaca sekalian untuk tetap hidup saleh di hadapan Tuhan. Jangan sampai hidup kita, sebagai anak-anak Tuhan, justru tidak memuliakan Tuhan. Salah satu kesalehan hidup yang dapat dilakukan adalah melakukan perintah Tuhan yang tertulis di dalam firman-Nya. Kiranya melalui perenungan ini, nama Tuhan tetap dimuliakan dan hidup penulis maupun para pembaca sekalian dapat menjadi berkat bagi sesama.

STUDI PRIBADI: Apakah kita masih tetap hidup di dalam kesalehan sampai hari ini?

Pokok Doa: Berdoalah agar setiap orang Kristen menjadi anak-anak Tuhan yang tetap menjaga kesalehan hidup, sehingga hidupnya memuliakan dan menyenangkan hati Tuhan. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *