Sabtu, 25 Juni 2022
“’Tetapi engkau ini berikhtiar membinasakan suatu kota, apalagi suatu kota induk di Israel. Mengapa engkau hendak menelan habis milik pusaka TUHAN?’ Lalu Yoab menjawab: ‘Jauhlah, jauhlah dari padaku untuk menelan dan memusnahkan!’” (2Sam. 20:19c-20)
Bacaan hari ini: 2 Samuel 20:1-22 | Bacaan setahun: 2 Samuel 20
2 Samuel 20 : 1-22
Pemberontakan Seba
1 Kebetulan ada di sana seorang dursila, bernama Seba bin Bikri, orang Benyamin. Ia meniup sangkakala serta berkata: “Kita tidak memperoleh bagian dari pada Daud. Kita tidak memperoleh warisan dari anak Isai itu. Masing-masing ke kemahnya, hai orang Israel!”
2 Lalu semua orang Israel itu meninggalkan Daud dan mengikuti Seba bin Bikri, sedangkan orang-orang Yehuda tetap berpaut kepada raja mereka, mengikutinya dari sungai Yordan sampai Yerusalem.
3 Sampailah Daud ke istananya di Yerusalem, lalu raja mengambil kesepuluh gundik yang ditinggalkannya untuk menunggui istana, kemudian dimasukkannya mereka dalam sebuah rumah di bawah penjagaan. Ia memelihara mereka, tetapi tidak dihampirinya. Mereka tetap terasing seperti janda sampai hari mati mereka.
4 Berkatalah raja kepada Amasa: “Kerahkanlah bagiku orang-orang Yehuda dalam tiga hari, kemudian menghadaplah lagi ke mari!”
5 Lalu pergilah Amasa mengerahkan orang Yehuda, tetapi ia menunda-nunda tugas itu sampai melewati waktu yang ditetapkan raja baginya.
6 Lalu berkatalah Daud kepada Abisai: “Sekarang Seba bin Bikri lebih berbahaya bagi kita dari pada Absalom; jadi engkau, bawalah orang-orang tuanmu ini dan kejarlah dia, supaya jangan ia mencapai kota yang berkubu, dan dengan demikian ia luput dari pada kita.”
7 Lalu Yoab, orang Kreti dan orang Pleti dan semua pahlawan keluar menyusul dia. Mereka keluar dari Yerusalem untuk mengejar Seba bin Bikri.
8 Ketika mereka sampai ke batu besar yang di Gibeon, maka Amasa sudah tiba di sana lebih dahulu dari pada mereka. Adapun Yoab mengenakan pakaian perang dan di luarnya ada ikat pinggang dengan pedang bersarung terpaut pada pinggangnya. Ketika ia tampil ke muka terjatuhlah pedang itu.
9 Berkatalah Yoab kepada Amasa: “Engkau baik-baik, saudaraku?” Sementara itu tangan kanan Yoab memegang janggut Amasa untuk mencium dia.
10 Amasa tidak awas terhadap pedang yang ada di tangan Yoab itu; Yoab menikam pedang itu ke perutnya, sehingga isi perutnya tertumpah ke tanah. Tidak usah dia ditikamnya dua kali, sebab ia sudah mati. Lalu Yoab dan Abisai, adiknya, terus mengejar Seba bin Bikri.
11 Dan seorang dari orang-orang Yoab tinggal berdiri di dekat mayat itu, sambil berkata: “Siapa yang suka kepada Yoab dan siapa yang memihak kepada Daud, baiklah mengikuti Yoab!”
12 Dalam pada itu Amasa terguling mati dalam darahnya di tengah-tengah jalan raya. Ketika orang itu melihat, bahwa seluruh rakyat berdiri menonton, maka disingkirkannya mayat Amasa dari jalan raya ke padang, lalu dihamparkannya kain di atasnya, karena dilihatnya, bahwa setiap orang yang datang ke sana berdiri menonton.
13 Setelah dijauhkannya mayat itu dari jalan raya, maka semua orang itu berjalan terus mengikuti Yoab untuk mengejar Seba bin Bikri.
14 Seba telah melintasi daerah semua suku Israel menuju Abel-Bet-Maakha. Dan semua orang Bikri telah berkumpul dan mengikuti dia.
15 Tetapi sampailah orang-orang Yoab, lalu mengepung dia di Abel-Bet-Maakha; mereka menimbun tanah menjadi tembok terhadap kota ini dan tembok ini merapat sampai ke tembok luar sedang seluruh rakyat yang bersama-sama dengan Yoab menggali tembok kota itu untuk meruntuhkannya.
16 Lalu berserulah seorang perempuan bijaksana dari kota itu: “Dengar! Dengar! Katakanlah kepada Yoab: Mendekatlah ke mari, supaya aku berbicara dengan engkau.”
17 Maka mendekatlah Yoab kepada perempuan itu. Bertanyalah perempuan itu: “Engkaukah Yoab?” Jawabnya: “Benar!” Lalu berkatalah perempuan itu kepadanya: “Dengarkanlah perkataan hambamu ini!” Jawabnya: “Baik!”
18 Kemudian berkatalah perempuan itu: “Dahulu biasa orang berkata begini: Baiklah orang minta petunjuk di Abel dan di Dan, apakah sudah dihapuskan
19 apa yang telah ditetapkan oleh orang-orang yang setia di Israel! Tetapi engkau ini berikhtiar membinasakan suatu kota, apalagi suatu kota induk di Israel. Mengapa engkau hendak menelan habis milik pusaka TUHAN?”
20 Lalu Yoab menjawab: “Jauhlah, jauhlah dari padaku untuk menelan dan memusnahkan!
21 Bukanlah begitu halnya. Tetapi seorang dari pegunungan Efraim, yang bernama Seba bin Bikri, telah menggerakkan tangannya melawan raja Daud; serahkanlah dia seorang diri, maka aku akan undur dari kota ini.” Lalu berkatalah perempuan itu kepada Yoab: “Baik, kepalanya akan dilemparkan kepadamu dari belakang tembok ini.”
22 Kemudian masuklah pula perempuan itu dan berbicara kepada seluruh rakyat dengan bijaksana; sesudah itu mereka memenggal kepala Seba bin Bikri dan melemparkannya kepada Yoab. Yoab meniup sangkakala, lalu berserak-seraklah mereka meninggalkan kota itu, masing-masing ke tempatnya. Maka pulanglah Yoab ke Yerusalem kepada raja.
2 Samuel 20
Pemberontakan Seba
1 Kebetulan ada di sana seorang dursila, bernama Seba bin Bikri, orang Benyamin. Ia meniup sangkakala serta berkata: “Kita tidak memperoleh bagian dari pada Daud. Kita tidak memperoleh warisan dari anak Isai itu. Masing-masing ke kemahnya, hai orang Israel!”
2 Lalu semua orang Israel itu meninggalkan Daud dan mengikuti Seba bin Bikri, sedangkan orang-orang Yehuda tetap berpaut kepada raja mereka, mengikutinya dari sungai Yordan sampai Yerusalem.
3 Sampailah Daud ke istananya di Yerusalem, lalu raja mengambil kesepuluh gundik yang ditinggalkannya untuk menunggui istana, kemudian dimasukkannya mereka dalam sebuah rumah di bawah penjagaan. Ia memelihara mereka, tetapi tidak dihampirinya. Mereka tetap terasing seperti janda sampai hari mati mereka.
4 Berkatalah raja kepada Amasa: “Kerahkanlah bagiku orang-orang Yehuda dalam tiga hari, kemudian menghadaplah lagi ke mari!”
5 Lalu pergilah Amasa mengerahkan orang Yehuda, tetapi ia menunda-nunda tugas itu sampai melewati waktu yang ditetapkan raja baginya.
6 Lalu berkatalah Daud kepada Abisai: “Sekarang Seba bin Bikri lebih berbahaya bagi kita dari pada Absalom; jadi engkau, bawalah orang-orang tuanmu ini dan kejarlah dia, supaya jangan ia mencapai kota yang berkubu, dan dengan demikian ia luput dari pada kita.”
7 Lalu Yoab, orang Kreti dan orang Pleti dan semua pahlawan keluar menyusul dia. Mereka keluar dari Yerusalem untuk mengejar Seba bin Bikri.
8 Ketika mereka sampai ke batu besar yang di Gibeon, maka Amasa sudah tiba di sana lebih dahulu dari pada mereka. Adapun Yoab mengenakan pakaian perang dan di luarnya ada ikat pinggang dengan pedang bersarung terpaut pada pinggangnya. Ketika ia tampil ke muka terjatuhlah pedang itu.
9 Berkatalah Yoab kepada Amasa: “Engkau baik-baik, saudaraku?” Sementara itu tangan kanan Yoab memegang janggut Amasa untuk mencium dia.
10 Amasa tidak awas terhadap pedang yang ada di tangan Yoab itu; Yoab menikam pedang itu ke perutnya, sehingga isi perutnya tertumpah ke tanah. Tidak usah dia ditikamnya dua kali, sebab ia sudah mati. Lalu Yoab dan Abisai, adiknya, terus mengejar Seba bin Bikri.
11 Dan seorang dari orang-orang Yoab tinggal berdiri di dekat mayat itu, sambil berkata: “Siapa yang suka kepada Yoab dan siapa yang memihak kepada Daud, baiklah mengikuti Yoab!”
12 Dalam pada itu Amasa terguling mati dalam darahnya di tengah-tengah jalan raya. Ketika orang itu melihat, bahwa seluruh rakyat berdiri menonton, maka disingkirkannya mayat Amasa dari jalan raya ke padang, lalu dihamparkannya kain di atasnya, karena dilihatnya, bahwa setiap orang yang datang ke sana berdiri menonton.
13 Setelah dijauhkannya mayat itu dari jalan raya, maka semua orang itu berjalan terus mengikuti Yoab untuk mengejar Seba bin Bikri.
14 Seba telah melintasi daerah semua suku Israel menuju Abel-Bet-Maakha. Dan semua orang Bikri telah berkumpul dan mengikuti dia.
15 Tetapi sampailah orang-orang Yoab, lalu mengepung dia di Abel-Bet-Maakha; mereka menimbun tanah menjadi tembok terhadap kota ini dan tembok ini merapat sampai ke tembok luar sedang seluruh rakyat yang bersama-sama dengan Yoab menggali tembok kota itu untuk meruntuhkannya.
16 Lalu berserulah seorang perempuan bijaksana dari kota itu: “Dengar! Dengar! Katakanlah kepada Yoab: Mendekatlah ke mari, supaya aku berbicara dengan engkau.”
17 Maka mendekatlah Yoab kepada perempuan itu. Bertanyalah perempuan itu: “Engkaukah Yoab?” Jawabnya: “Benar!” Lalu berkatalah perempuan itu kepadanya: “Dengarkanlah perkataan hambamu ini!” Jawabnya: “Baik!”
18 Kemudian berkatalah perempuan itu: “Dahulu biasa orang berkata begini: Baiklah orang minta petunjuk di Abel dan di Dan, apakah sudah dihapuskan
19 apa yang telah ditetapkan oleh orang-orang yang setia di Israel! Tetapi engkau ini berikhtiar membinasakan suatu kota, apalagi suatu kota induk di Israel. Mengapa engkau hendak menelan habis milik pusaka TUHAN?”
20 Lalu Yoab menjawab: “Jauhlah, jauhlah dari padaku untuk menelan dan memusnahkan!
21 Bukanlah begitu halnya. Tetapi seorang dari pegunungan Efraim, yang bernama Seba bin Bikri, telah menggerakkan tangannya melawan raja Daud; serahkanlah dia seorang diri, maka aku akan undur dari kota ini.” Lalu berkatalah perempuan itu kepada Yoab: “Baik, kepalanya akan dilemparkan kepadamu dari belakang tembok ini.”
22 Kemudian masuklah pula perempuan itu dan berbicara kepada seluruh rakyat dengan bijaksana; sesudah itu mereka memenggal kepala Seba bin Bikri dan melemparkannya kepada Yoab. Yoab meniup sangkakala, lalu berserak-seraklah mereka meninggalkan kota itu, masing-masing ke tempatnya. Maka pulanglah Yoab ke Yerusalem kepada raja.
Pegawai-pegawai Daud
23 Yoab menjadi kepala atas segenap tentara Israel, dan Benaya bin Yoyada menjadi kepala atas orang Kreti dan orang Pleti.
24 Adoram menjadi kepala orang rodi dan Yosafat bin Ahilud menjadi bendahara negara.
25 Seya menjadi panitera negara; Zadok dan Abyatar menjadi imam.
26 Juga Ira, orang Yair itu menjadi imam pada Daud.
Setelah pemberontakan Absalom yang menguras energi, kini Daud diperhadapkan pada pemberontakan Seba bin Bikri. Daud menganggap Seba lebih berbahaya daripada Absalom, sehingga berupaya menghentikan gerakan Seba ini. Daud mengutus Abisai setelah tahu bahwa Amasa tak bisa dipercaya. Yoab pun turut serta hingga Amasa mati di tangannya.
Kisah hidup Daud penuh dengan narasi pemberontakan dan pembunuhan kejam. Untuk memberikan nilai rohani pada narasi semacam itu tidak mudah. Kita tidak boleh menilai situasi zaman berdasarkan norma- norma masa kini. Dengan menyadari adanya perbedaan konteks zaman, maka ini menolong kita untuk menggali nilai yang tersembunyi di balik narasi pemberontakan dan pembunuhan pada masa Daud berkuasa.
Salah satu bagian yang menarik adalah seruan seorang perempuan bijaksana kepada Yoab; “Dahulu biasa orang berkata begini: Baiklah orang minta petunjuk di Abel dan di Dan, apakah sudah dihapuskan apa yang telah ditetapkan oleh orang-orang yang setia di Israel! Tetapi engkau ini berikhtiar membinasakan suatu kota, apalagi suatu kota induk di Israel. Mengapa engkau hendak menelan habis milik pusaka TUHAN?” (18, 19).
Yoab pun tersadar dan mengingat tradisi dan ketentuan tentang pentingnya menjaga milik pusaka Tuhan. Keberadaan dan ketentuan yang digemakan seorang perempuan bijaksana ini telah mencegah terjadinya pertumpahan darah yang akan memakan korban yang lebih banyak. Hanya Seba yang akhirnya kehilangan nyawa. Tradisi memelihara pusaka Tuhan telah berhasil mencegah jatuhnya banyak korban.
Ternyata hal yang terpenting adalah mencapai kehendak TUHAN. Tapi apakah kita pernah dengan hati-hati mendetailkan langkah yang kita ambil untuk mewujudkan kehendak TUHAN itu? Jangan-jangan, kita sedang beranggapan mewujudkan kehendak TUHAN, tetapi saat yang sama kita sedang melanggar perintah TUHAN yang lain. Karena itu, mintalah hikmat untuk bermawas diri terhadap cara kita merealisasikan kehendak-Nya.
STUDI PRIBADI: Bagaimana cara Anda berhati-hati melakukan prinsip kebenaran Firman? Apa yang Anda perlukan untuk bermawas diri?
Pokok Doa: Berdoalah agar kita sebagai umat Tuhan boleh taat melakukan kehendak Tuhan di dalam hidup kita, serta tidak menganggap jalan dan kehendak kita lebih benar dari jalan dan kehendak Allah.