Abner Memihak Kepada Daud

Selasa, 14 Juni 2022

“Kiranya Allah menghukum Abner, bahkan lebih lagi dari pada itu, jika tidak kulakukan kepada Daud seperti yang dijanjikan TUHAN dengan bersumpah kepadanya.” (2 Samuel 3:9)

Bacaan hari ini: 2 Samuel 3:6-21 | Bacaan setahun: 2 Samuel 2-3

“Penyesalan selalu datang kemudian.” Ungkapan yang menjelaskan tentang pilihan yang pada awalnya dianggap benar, namun pada akhirnya terbukti pilihan itu tidak benar. Itulah yang terjadi kepada Abner, seorang panglima tentara Saul. Abner adalah seorang yang setia melayani keluarga Saul. Sekalipun ia tahu bahwa Tuhan telah memilih Daud menjadi raja atas Israel, ia tetap melayani keluarga Saul. Sesuai tradisi masa itu, jika seorang raja telah wafat, maka salah satu keturunannya akan meneruskan suksesi tersebut. Maka Abner pun mengambil Isyboset, anak Saul, membawanya ke Mahanaim, untuk menjadi raja, menggantikan Saul (2 Sam. 2:8-10).

Namun tidak pernah terpikir oleh Abner, bahwa kesetiaan yang telah diberikannya kepada keluarga Saul, dibalas dengan sebuah hinaan dan tuduhan yang tidak mendasar. Isyboset menuduh Abner telah menghampiri gundik ayahnya, yang bernama Rizpa (2 Sam. 3:7). Akibat tuduhan itu, Abner menjad naik pitam dan berkata kepada Isyboset: “Kepala anjing dari Yehudakah aku? Sampai sekarang aku masih menunjukkan kesetiaanku kepada keluarga Saul, ayahmu, kepada saudara-saudaranya dan kepada sahabat-sahabatnya, dan aku tidak membiarkan engkau jatuh ke tangan Daud, tetapi sekarang engkau menuduh aku berlaku salah dengan seorang perempuan?” (2 Sam. 3:8). Tuduhan Isyboset ini membuat Abner menyesal telah memihak kepada orang yang salah. Kesetiaannya telah dibalas oleh Isyboset dengan penghinaan. Itulah sebabnya, Abner memutuskan untuk mendukung Daud, sebab ialah yang dipilih Tuhan memerintah Israel. Abner pun berikhtiar: “Kiranya Allah menghukum Abner, bahkan lebih lagi dari pada itu, jika tidak kulakukan kepada Daud seperti yang dijanjikan TUHAN dengan bersumpah kepadanya, yakni memindahkan kerajaan dari keluarga Saul dan mendirikan takhta kerajaan Daud atas Israel dan atas Yehuda, dari Dan sampai Bersyeba” (2Sam. 3:9-10).

Penyesalan memang datang kemudian! Namun lebih baik menyesal dan mengubah sikap kita yang salah daripada terus terjebak pada situasi yang salah.

STUDI PRIBADI: Apa yang membuat Abner tersadarkan bahwa sikapnya memihak kepada keluarga Saul tidak tepat? Pelajaran apa yang Anda dapatkan dari kisah ini?

Pokok Doa: Berdoalah bagi jemaat Tuhan agar mereka dapat memilih pilihan yang tepat dan benar dalam setiap tindakan mereka, agar mereka tidak mengalmi kerugian yang tidak seharusnya terjadi. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *