Senin, 13 Juni 2022
“Orang Filistin terus mengejar Saul dan anak-anaknya dan menewaskan Yonatan, Abinadab dan Malkisua, anak-anak Saul.” (1 Samuel 31:2)
Bacaan hari ini: 1 Samuel 31 | Bacaan setahun: 1 Samuel 31, 2 Samuel 1
1 Samuel 31
Saul mati
1 Sementara itu orang Filistin berperang melawan orang Israel. Orang-orang Israel melarikan diri dari hadapan orang Filistin dan banyak yang mati terbunuh di pegunungan Gilboa.
2 Orang Filistin terus mengejar Saul dan anak-anaknya dan menewaskan Yonatan, Abinadab dan Malkisua, anak-anak Saul.
3 Kemudian makin beratlah pertempuran itu bagi Saul; para pemanah menjumpainya, dan melukainya dengan parah.
4 Lalu berkatalah Saul kepada pembawa senjatanya: “Hunuslah pedangmu dan tikamlah aku, supaya jangan datang orang-orang yang tidak bersunat ini menikam aku dan memperlakukan aku sebagai permainan.” Tetapi pembawa senjatanya tidak mau, karena ia sangat segan. Kemudian Saul mengambil pedang itu dan menjatuhkan dirinya ke atasnya.
5 Ketika pembawa senjatanya melihat, bahwa Saul telah mati, iapun menjatuhkan dirinya ke atas pedangnya, lalu mati bersama-sama dengan Saul.
6 Jadi Saul, ketiga anaknya dan pembawa senjatanya, dan seluruh tentaranya sama-sama mati pada hari itu.
7 Ketika dilihat orang-orang Israel, yang di seberang lembah dan yang di seberang sungai Yordan, bahwa tentara Israel telah melarikan diri, dan bahwa Saul serta anak-anaknya sudah mati, maka mereka meninggalkan kota-kota mereka lalu melarikan diri juga; kemudian datanglah orang Filistin dan menetap di sana.
8 Ketika keesokan harinya orang Filistin datang merampasi orang-orang yang mati terbunuh itu, didapati mereka Saul dan ketiga anaknya tergelimpang di pegunungan Gilboa.
9 Mereka memancung kepala Saul, merampas senjata-senjatanya dan menyuruh orang berkeliling di negeri orang Filistin untuk menyampaikan kabar itu di kuil berhalanya dan kepada rakyat.
10 Kemudian mereka menaruh senjata-senjata Saul di kuil Asytoret, dan mayatnya dipakukan mereka di tembok kota Bet-Sean.
11 Ketika penduduk Yabesh-Gilead mendengar tentang apa yang telah dilakukan orang Filistin kepada Saul,
12 maka bersiaplah segenap orang gagah perkasa, mereka berjalan terus semalam-malaman, lalu mengambil mayat Saul dan mayat anak-anaknya dari tembok kota Bet-Sean. Kemudian pulanglah mereka ke Yabesh dan membakar mayat-mayat itu di sana.
13 Mereka mengambil tulang-tulangnya lalu menguburkannya di bawah pohon tamariska di Yabesh. Sesudah itu berpuasalah mereka tujuh hari lamanya.
2 Samuel 1
Daud menerima kabar kematian Saul
1 Setelah Saul mati, dan ketika Daud kembali sesudah memukul kalah orang Amalek dan tinggal dua hari di Ziklag,
2 maka datanglah pada hari ketiga seorang dari tentara, dari pihak Saul, dengan pakaian terkoyak-koyak dan tanah di atas kepala. Ketika ia sampai kepada Daud, sujudlah ia ke tanah dan menyembah.
3 Bertanyalah Daud kepadanya: “Dari manakah engkau?” Jawabnya kepadanya: “Aku lolos dari tentara Israel.”
4 Bertanyalah pula Daud kepadanya: “Apakah yang terjadi? Coba ceriterakan kepadaku.” Jawabnya: “Rakyat telah melarikan diri dari pertempuran; bukan saja banyak dari rakyat yang gugur dan mati, tetapi Saul dan Yonatan, anaknya, juga sudah mati.”
5 Lalu Daud berkata kepada orang muda yang membawa kabar kepadanya itu: “Bagaimana kauketahui, bahwa Saul dan Yonatan, anaknya, sudah mati?”
6 Orang muda yang membawa kabar kepadanya itu berkata: “Kebetulan aku ada di pegunungan Gilboa; maka tampaklah Saul bertelekan pada tombaknya, sedang kereta-kereta dan orang-orang berkuda mengejarnya.
7 Ketika menoleh ke belakang, ia melihat aku, lalu memanggil aku; dan aku berkata: Ya tuanku.
8 Ia bertanya kepadaku: Siapakah engkau? Jawabku kepadanya: Aku seorang Amalek.
9 Lalu katanya kepadaku: Datanglah ke mari dan bunuhlah aku, sebab kekejangan telah menyerang aku, tetapi aku masih bernyawa.
10 Aku datang ke dekatnya dan membunuh dia, sebab aku tahu, ia tidak dapat hidup terus setelah jatuh. Aku mengambil jejamang yang ada di kepalanya, dan gelang yang ada pada lengannya, dan inilah dia kubawa kepada tuanku.”
11 Lalu Daud memegang pakaiannya dan mengoyakkannya; dan semua orang yang bersama-sama dengan dia berbuat demikian juga.
12 Dan mereka meratap, menangis dan berpuasa sampai matahari terbenam karena Saul, karena Yonatan, anaknya, karena umat TUHAN dan karena kaum Israel, sebab mereka telah gugur oleh pedang.
13 Kemudian bertanyalah Daud kepada orang muda yang membawa kabar itu kepadanya: “Asalmu dari mana?” Jawabnya: “Aku ini anak perantau, orang Amalek.”
14 Kemudian berkatalah Daud kepadanya: “Bagaimana? Tidakkah engkau segan mengangkat tanganmu memusnahkan orang yang diurapi TUHAN?”
15 Lalu Daud memanggil salah seorang dari anak buahnya dan berkata: “Ke mari, paranglah dia.” Orang itu memarangnya, sehingga mati.
16 Dan Daud berkata kepadanya: “Kautanggung sendiri darahmu, sebab mulutmulah yang menjadi saksi menentang engkau, karena berkata: Aku telah membunuh orang yang diurapi TUHAN.”
Ratapan Daud karena Saul dan Yonatan
17 Daud menyanyikan nyanyian ratapan ini karena Saul dan Yonatan, anaknya,
18 dan ia memberi perintah untuk mengajarkan nyanyian ini kepada bani Yehuda; itu ada tertulis dalam Kitab Orang Jujur.
19 Kepermaianmu, hai Israel, mati terbunuh di bukit-bukitmu! Betapa gugur para pahlawan!
20 Janganlah kabarkan itu di Gat, janganlah beritakan itu di lorong-lorong Askelon, supaya jangan bersukacita anak-anak perempuan orang Filistin, supaya jangan beria-ria anak-anak perempuan orang-orang yang tidak bersunat!
21 Hai gunung-gunung di Gilboa! jangan ada embun, jangan ada hujan di atas kamu, hai padang-padang pembawa kematian! Sebab di sanalah perisai para pahlawan dilumuri, perisai Saul yang tidak diurapi dengan minyak.
22 Tanpa darah orang-orang yang mati terbunuh dan tanpa lemak para pahlawan panah Yonatan tidak pernah berpaling pulang, dan pedang Saul tidak kembali dengan hampa.
23 Saul dan Yonatan, orang-orang yang dicintai dan yang ramah, dalam hidup dan matinya tidak terpisah. Mereka lebih cepat dari burung rajawali, mereka lebih kuat dari singa.
24 Hai anak-anak perempuan Israel, menangislah karena Saul, yang mendandani kamu dengan pakaian mewah dari kain kirmizi, yang menyematkan perhiasan emas pada pakaianmu.
25 Betapa gugur para pahlawan di tengah-tengah pertempuran! Yonatan mati terbunuh di bukit-bukitmu.
26 Merasa susah aku karena engkau, saudaraku Yonatan, engkau sangat ramah kepadaku; bagiku cintamu lebih ajaib dari pada cinta perempuan.
27 Betapa gugur para pahlawan dan musnah senjata-senjata perang!
Yakobus berkata “Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap.” Segala sesuatu yang ada dalam dunia ini sementara adanya. Kita seringkali merasa bahwa kita hebat, kuat dan sehat, padahal tidak ada seorangpun yang tahu akhir hidup kita. Kita seringkali melihat orang tua kita masih sehat dan kuat, namun kita tidak tahu berapa lama kita bisa memiliki kesempatan untuk mengasihi dan memperlakukan mereka dengan baik.
Yonatan yang masih tergolong muda mati dalam peperangan Israel melawan orang Filistin (ay. 2). Saul pun mengalami hal yang sama di dalam peperangan itu. Mereka dikejar sampai ke pegunungan Gilboa dan banyak pasukan mereka yang tewas oleh serangan orang Filistin ini (ay. 1). Daud pun tidak menyangka bahwa peristiwa ini akan terjadi. Yonatan adalah sahabat baiknya dimana mereka mengikat perjanjian persahabatan untuk saling mendukung dan menjaga. Yonatan juga adalah sahabat yang melindungi Daud dari kemurkaan Saul, ayahnya, yang hendak membunuh Daud. Satu-satunya kawan yang setia yang dipanggil oleh Tuhan dan hal ini begitu memilukan hati Daud. Pada 2 Samuel 1, kita dapat melihat betapa hancurnya hati Daud. Ia memegang pakaiannya dan mengoyakkannya; dan semua orang yang bersama-sama dengan dia berbuat demikian juga (2 Samuel 1:11).
Hidup dan mati seseorang tidak ada yang tahu, oleh karena itu kita harus menghargai setiap waktu dan kebersamaan kita dengan sahabat, keluarga dan orang-orang yang kita kasihi. Jangan sampai kita menyesal atas kepergian orang-orang penting dalam hidup kita. Jangan kita hidup hanya bekerja dan menghasilkan uang, namun pakailah waktu untuk membahagiakan orang-orang yang Tuhan tempatkan sebagai anugerah di dalam hidup kita. Ambillah waktu untuk bersyukur kepada Tuhan atas setiap mereka dan lakukan suatu tindakan kasih kepada mereka. Jangan sampai semuanya terlambat dan kita kehilangan kesempatan untuk mengasihi mereka.
STUDI PRIBADI: Lakukan satu kebaikan dan kasih kepada kawan/keluarga dalam minggu ini. Bersyukur atas orang-orang yang mengasihi kita yang Tuhan tempatkan dalam hidup.
Pokok Doa: Berdoa bagi keluarga-keluarga yang di ambang perceraian, agar Tuhan menambahkan kasih satu sama lain di antara mereka. Mereka ingat janji di hadapan Tuhan dan jemaat, mereka berjuang membangun bersama Tuhan.