Noda Di Gibea

SABTU, 21 MEI 2022

“Tetapi orang-orang itu tidak mau mendengarkan perkataannya. Lalu orang Lewi itu menangkap gundiknya dan membawanya kepada mereka ke luar...” (Hakim-hakim 19:25)

Bacaan hari ini: Hakim-hakim 19 | Bacaan setahun: Hakim-hakim 19

Dalam kehidupan ini, kita pasti pernah mengalami hal buruk. Dalam situasi demikian, pertanyaannya adalah, bagaimana respons kita sebagai anak-anak Tuhan dalam menghadapi hal buruk tersebut?

Hari ini, kita akan bersama-sama merenungkan firman Tuhan dari Hakim-hakim 19, dengan berfokus secara khusus pada ayat 25. Apabila membaca ayat-ayat sebelumnya, kita mendapati bahwa ada gundik dari seorang Lewi yang hendak diperkosa oleh orang-orang dari kota Gibea. Orang-orang kota Gibea tersebut memaksa agar orang Lewi tersebut memberikan gundiknya kepada mereka. Tentu saja kita berpikir orang Lewi tersebut pasti akan menjaga dan melindungi gundiknya. Namun, jika kita melihat ayat 25, orang Lewi itu tidak melindungi gundiknya dan bahkan menyerahkannya ke tangan orang-orang dursila tersebut.

Kita tahu bahwa orang Lewi adalah orang yang dikhusukan Tuhan untuk melayani Dia. Akan tetapi, realita yang terjadi di sini adalah bahwa orang Lewi tersebut sama sekali tidak mencerminkan dirinya sebagai seorang pelayan Tuhan. Izinkan saya menggambarkan orang Lewi tersebut sebagai diri kita. Ketika kita tahu bahwa ada tindakan kejahatan yang akan mengancam saudara-saudara kita, apa yang akan kita lakukan? Apakah kita akan seperti orang Lewi tersebut? Yaitu membiarkan saudara-saudara kita jatuh ke tangan orang-orang dursila sampai mati? Atau, kita berupaya untuk melindunginya? Dengan demikian, kita dapat belajar beberapa poin penting. Pertama, salah satu ciri anak Tuhan adalah menghadapi suatu masalah dan menyelesaikannya. Jadi, bila ada masalah, ada tantangan, atau ada hal buruk yang terjadi dalam kehidupan kita, jangan lari. Kita harus menghadapinya dan menyelesaikannya. Kedua, kita juga harus menjadi anak-anak Tuhan yang menunjukkan identitas dirinya. Jangan sampai, kita menjadi seperti orang Lewi tersebut, yang malah menjatuhkan gundiknya, meski seharusnya memberinya perlindungan.

Kiranya melalui perenungan hari ini, Tuhan dipermuliakan dan hidup kita dapat menjadi berkat bagi sesama.

STUDI PRIBADI: Apakah kita sudah menjadi anak-anak Tuhan yang sejati? Apakah kita sudah menghadapi dan menyelesaikan permasalahan kita pada hari ini?

Pokok Doa: Berdoalah, agar kiranya kita tetap menjadi anak-anak Tuhan yang sejati dan berani untuk menghadapi masalah dan menyelesaikannya sesuai kebenaran Firman. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *