Pulih Setelah Bertobat

JUMAT, 22 APRIL 2022

“...engkau berbalik kepada TUHAN, Allahmu, dan mendengarkan suara-Nya sesuai dengan segala yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini,.. maka TUHAN, Allahmu akan memulihkan keadaanmu dan akan menyanyangi engkau...” (Ulangan 30:1-3)

Bacaan hari ini: Ulangan 30:1-10 | Bacaan setahun: Ulangan 30

Kita sering mendengar pepatah bahwa kasih ibu sepanjang masa. Salah satu hal yang hendak disampaikan pepatah itu adalah ketika seorang anak berulangkali mengecewakan ibunya, maka ibunya pun juga akan berulangkali mengampuni anak tersebut. Akan tetapi, hal itu tentu akan terjadi ketika sang anak mau mencoba kembali menaati segala perintah ibunya.

Kehidupan bangsa Israel yang diatur perjanjian adalah bukan karena Allah membatasi ruang gerak Israel, apalagi menghukum bangsa Israel. Sebaliknya, hal itu adalah cara yang diberikan Allah supaya bangsa Israel dapat kembali kepada Allah. Bangsa Israel patut bersyukur karena memiliki Allah yang panjang sabar dan berlimpah kasih setia. Pada satu sisi, Allah memang memberikan hukuman pada mereka. Selain untuk menunjukkan kekudusan-Nya, hukuman itu juga menunjukkan bahwa dosa yang Israel lakukan terhadap Allah selalu membawa konsekuensi. Hukuman Allah ini menunjukkan ketidak-berdayaan dan ketidak-percayaan Israel kepada Allah, yang puncaknya terjadi pada saat Ia “membuang” bangsa Israel ke tanah pembuangan, di tanah bangsa lain. Akan tetapi, di sisi lain, di balik hukuman itu, Allah ingin bangsa Israel bertobat. Bertobat di sini memiliki pemahaman bahwa bangsa Israel telah sadar dalam hati mereka bahwa mereka telah berdosa kepada Allah, kemudian berbalik kembali kepada Allah dengan segenap hati dan jiwa mereka, yang diwujud-nyatakan hidup setia dan taat kepada Allah. Dengan pertobatan yang seperti itulah, Allah kembali akan memulihkan keadaan bangsa Israel, bahkan mengumpulkan mereka, serta kembali mengasihi mereka sebagai milik-Nya.

Melalui peristiwa dan perjalanan panjang bangsa Israel bersama dengan Allah, Allah hendak mengingatkan setiap kita, sebagai umat Allah, bahwa dalam hati-Nya yang terdalam, Ia menghendaki sebuah pertobatan dari umat-Nya yang memberontak. Sebab, melalui pertobatan itulah, Allah akan memulihkan keadaan setiap umat-Nya.

STUDI PRIBADI: Dosa apa yang menghalangi dan membuat kita ingin hidup di dalamnya? Akuilah! Siapkah kita memilih untuk menyenangkan hati Allah melebihi keinginan pribadi?

Pokok Doa: Berdoa bagi umat Allah yang sedang berjuang dengan segala macam kebiasaan/dosa lamanya. Kiranya Allah memberikan hati yang baru di dalam Kristus, sehingga kehidupan umat-Nya diperkenankan oleh-Nya. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *