Anak Durhaka

SABTU, 16 APRIL 2022

“Maka haruslah semua orang sekotanya melempari anak itu dengan batu, sehingga ia mati. Demikianlah harus kauhapuskan yang jahat dari tengah-tengahmu; dan seluruh orang Israel akan mendengar dan menjadi takut.” (Ulangan 21:21)

Bacaan hari ini: Ulangan 21:18-21 | Bacaan setahun: Ulangan 20-21

Kehidupan di tengah-tengah dunia berdosa membawa kesulitan dan penderitaan. Yang menyedihkan dan menyakitkan adalah jika anak kita, yang kita sayangi, berlaku degil, jahat, sehingga sebagai orang tuanya, kita bahkan bisa berkata: “Lebih baik anak ini tidak dilahirkan. Oh, betapa menderita orang tua yang mengalaminya.”

Menurut hukum Allah yang berlaku saat itu, jika dalam keluarga besar ada anak yang memberontak dan menolak untuk taat kepada orang tua, maka seluruh anggota lainnya dari keluarga itu harus menundukkan diri di bawah hukum Allah, bukan di bawah anggota keluarga yang tidak patuh itu. Artinya: dalam kasus ini, semua orang sekotanya dituntut untuk berperan serta melempari anak durhaka itu dengan batu sampai mati. Ini dikerjakan setelah ada persoalan dihadapkan kepada tua-tua kotanya sebagai hakim, sebab tuntutannya merupakan tuntutan oleh masyarakat terhadap salah seorang anggotanya. Tujuannya: untuk melindungi keluarga sebagai unit kehidupan yang diperkenan Allah dan yang utama dalam masyarakat Israel dan juga untuk memberi pelajaran kepada anak-anak yang lain. Jika orang tuanya menolak membawa anak yang bersalah itu atau menutup-nutupi, maka orang tua juga akan dinyatakan bersalah dalam arti berpartisipasi dalam kejahatan anak yang membangkang tersebut.

Di zaman ini, ada banyak anak yang memberontak terhadap otoritas orang tuanya, mereka tidak lagi menghormatinya. Hal ini ditimbulkan oleh kesombongan dan kekerasan hati mereka. Oleh sebab itu, meski mereka rajin beribadah, mereka hanya melakukannya sebagai ritual keagamaan saja. Sebab itu kebiasaan hidupnya tidak ada perubahan sebagai manusia baru di dalam Kristus. Jika demikian, orang tua wajib menyisihkan waktu untuk mendidik anak-anak mereka supaya memiliki gaya hidup takut akan Tuhan Allah. Mendidik ini merupakan proses panjang yang membutuhkan seluruh potensi baik jasmani dan rohani secara maksimal, yang diikat oleh kasih kuasa Allah, sehingga setiap anak dalam keluarga Kristen dapat menjadi generasi yang memuliakan Tuhan bagi generasinya.

STUDI PRIBADI: Berapa lama waktu, tenaga dan keberadaan kita sebagai orang tua Kristen dapat mendidik anak-anak kita menjadi generasi yang diperkenan oleh Tuhan?

Pokok Doa: Berdoa untuk generasi penurus setiap keluarga Kristen, mereka memiliki kehidupan yang diperkenan Allah. Doakan agar orang tua Kristen bertekad untuk mengasihi dan menjadi teladan bagi anak-anak mereka. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *