Tongkat Harun Berbunga

RABU, 23 MARET 2022

“Dan orang yang Kupilih, tongkat orang itulah akan bertunas; demikianlah Aku hendak meredakan sungut-sungut yang diucapkan mereka kepada kamu, sehingga tidak usah Kudengar lagi.” (Bilangan 17:5)

Bacaan hari ini: Bilangan 17 Bacaan setahun: Bilangan 17-18

Kita mungkin pernah atau bahkan sering menyanyikan lirik sebuah lagu rohani yang berkata, “Bagi Tuhan tak ada yang mustahil, bagi Tuhan tak ada yang tak mungkin. Mujizat-Nya disediakan bagiku, ku diangkat dan dipulihkan-Nya.” Dari sepenggal lirik lagu itu, kita mengamini bahwa Tuhan Allah kita adalah pencipta langit dan bumi. Menurut pujian ini, Dia sanggup melakukan segala sesuatu di dalam kedaulatan-Nya.

Pada pasal sebelumnya, kita melihat beberapa orang dari suku Lewi, yakni Korah, Datan, dan Abiram, berjuang melawan kepemimpinan Musa dan Harun. Dalam keadaan tersebut, Allah melakukan suatu hal luar biasa, yang menunjukkan bahwa Musa dan Harun adalah orang-orang pilihan Allah. Akan tetapi, ketika perkara itu telah diselesaikan, para pemimpin dari suku-suku yang lain mulai bersungut-sungut. Allah mengetahui pemikiran itu muncul dalam hati sebagian umat-Nya, sehingga sebelum pemikiran itu meluap dalam perbuatan yang terang-terangan, Ia dengan penuh rahmat mengambil tindakan terlebih dulu. Tujuannya, untuk mencegah terjadinya pertumpahan darah. Tindakan itu dilakukan melalui mukjizat yang dicatat dalam pasal 17 ini. Bukan mukjizat kemurkaan seperti pasal sebelumnya, melainkan mukjizat anugerah.

Perkara yang dapat kita lihat dalam bagian ini, antara lain: Pertama, perkara itu diuji dengan membawa dua belas tongkat, satu tongkat untuk setiap pemimpin suku, di hadapan Tuhan (ay. 1-7). Kedua, setelah diuji maka perkara itu diputuskan melalui mukjizat tongkat Harun yang mengembangkan bunga (ay. 8-9). Ketiga, penyelesaian atas sengketa itu dinyatakan dengan disimpannya tongkat Harun (ay. 10-11). Keempat, umat Israel menerima penyelesaian itu dengan keengganan (ay. 12-13).

Dari hal ini kita belajar bahwa Allah yang Mahatahu sanggup untuk melakukan segala sesuatu di luar keterbatasan pikiran manusia. Ketaatan, kesetiaan dan hati yang mau percaya kepada Allah, itulah yang harus menjadi bagian kita. Setiap perkara yang Allah kerjakan itu semata-mata dalam kendali-Nya yang sempurna.

STUDI PRIBADI: Bagaimana belajar mengucap syukur dan mempercayakan diri pada Allah, Pemelihara kita? Apa langkah iman untuk berkenan dan berpengharapan kepada-Nya?

Pokok Doa: Berdoa bagi kehidupan iman orang percaya di tengah pandemi Covid 19 yang berkepanjangan ini, supaya setiap orang Kristen mengalami pertumbuhan dalam iman dan kerohanian yang benar dalam Kristus. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *