RABU, 2 MARET 2022
“Janganlah engkau minum anggur atau minuman keras, engkau serta anak-anakmu, bila kamu masuk ke dalam Kemah Pertemuan, supaya jangan kamu mati.” (Imamat 10:9a)
Bacaan hari ini: Imamat 10:8-20 | Bacaan setahun: Imamat 10
Imamat 10 : 8-20
Larangan tentang minuman keras bagi imam yang menyelenggarakan kebaktian
8 TUHAN berfirman kepada Harun:
9 “Janganlah engkau minum anggur atau minuman keras, engkau serta anak-anakmu, bila kamu masuk ke dalam Kemah Pertemuan, supaya jangan kamu mati. Itulah suatu ketetapan untuk selamanya bagi kamu turun-temurun.
10 Haruslah kamu dapat membedakan antara yang kudus dengan yang tidak kudus, antara yang najis dengan yang tidak najis,
11 dan haruslah kamu dapat mengajarkan kepada orang Israel segala ketetapan yang telah difirmankan TUHAN kepada mereka dengan perantaraan Musa.”
Bagian imam dari korban
12 Kemudian berkatalah Musa kepada Harun dan kepada Eleazar dan Itamar, anak-anak Harun yang tinggal itu: “Ambillah korban sajian yang tinggal dari segala korban api-apian TUHAN, dan makanlah itu sebagai roti yang tidak beragi di samping mezbah, karena itulah bagian maha kudus.
13 Haruslah kamu memakannya di suatu tempat yang kudus, karena itulah ketetapan bagimu dan anak-anakmu dari segala korban api-apian TUHAN, sebab demikianlah diperintahkan kepadaku.
14 Dada persembahan unjukan dan paha persembahan khusus itu haruslah kamu makan di suatu tempat yang tahir, engkau ini serta anak-anakmu laki-laki dan perempuan, karena semuanya diberikan sebagai ketetapan bagimu dan anak-anakmu dari segala korban keselamatan orang Israel.
15 Paha persembahan khusus dan dada persembahan unjukan itu haruslah dibawa mereka ke tempat segala korban api-apian yang dari lemak itu, supaya dipersembahkan sebagai persembahan unjukan di hadapan TUHAN. Itulah suatu ketetapan untuk selamanya bagimu serta bagi anak-anakmu seperti yang diperintahkan TUHAN.”
16 Kemudian Musa mencari dengan teliti kambing jantan korban penghapus dosa itu, tetapi ternyata kambing itu sudah habis dibakar. Sebab itu dimarahinyalah Eleazar dan Itamar, anak-anak Harun yang tinggal itu, katanya:
17 “Mengapa tidak kamu makan korban penghapus dosa itu di tempat yang kudus? Bukankah itu sesuatu bagian maha kudus dan TUHAN memberikannya kepadamu, supaya kamu mengangkut kesalahan umat itu dan mengadakan pendamaian bagi mereka di hadapan TUHAN?
18 Lihat, darahnya itu tidak dibawa masuk ke dalam tempat kudus; bukankah seharusnya kamu memakannya di tempat kudus, seperti yang telah kuperintahkan?”
19 Lalu berkatalah Harun kepada Musa: “Memang benar, pada hari ini mereka telah mempersembahkan korban penghapus dosa dan korban bakaran mereka ke hadapan TUHAN, tetapi hal-hal seperti tadilah yang kualami. Jikalau pada hari ini aku memakan juga korban penghapus dosa, mungkinkah hal itu disetujui oleh TUHAN?”
20 Ketika Musa mendengar itu, ia menyetujuinya.
Imamat 10
Kematian Nadab dan Abihu
1 Kemudian anak-anak Harun, Nadab dan Abihu, masing-masing mengambil perbaraannya, membubuh api ke dalamnya serta menaruh ukupan di atas api itu. Dengan demikian mereka mempersembahkan ke hadapan TUHAN api yang asing yang tidak diperintahkan-Nya kepada mereka.
2 Maka keluarlah api dari hadapan TUHAN, lalu menghanguskan keduanya, sehingga mati di hadapan TUHAN.
3 Berkatalah Musa kepada Harun: “Inilah yang difirmankan TUHAN: Kepada orang yang karib kepada-Ku Kunyatakan kekudusan-Ku, dan di muka seluruh bangsa itu akan Kuperlihatkan kemuliaan-Ku.” Dan Harun berdiam diri.
4 Kemudian Musa memanggil Misael dan Elsafan, anak-anak Uziel, paman Harun, lalu berkatalah ia kepada mereka: “Datang ke mari, angkatlah saudara-saudaramu ini dari depan tempat kudus ke luar perkemahan.”
5 Mereka datang, dan mengangkat mayat keduanya, masih berpakaian kemeja, ke luar perkemahan, seperti yang dikatakan Musa.
6 Kemudian berkatalah Musa kepada Harun dan kepada Eleazar dan Itamar, anak-anak Harun: “Janganlah kamu berkabung dan janganlah kamu berdukacita, supaya jangan kamu mati dan jangan TUHAN memurkai segenap umat ini, tetapi saudara-saudaramu, yaitu seluruh bangsa Israel, merekalah yang harus menangis karena api yang dinyalakan TUHAN itu.
7 Janganlah kamu pergi dari depan pintu Kemah Pertemuan, supaya jangan kamu mati, karena minyak urapan TUHAN ada di atasmu.” Mereka melakukan sesuai dengan perkataan Musa.
Larangan tentang minuman keras bagi imam yang menyelenggarakan kebaktian
8 TUHAN berfirman kepada Harun:
9 “Janganlah engkau minum anggur atau minuman keras, engkau serta anak-anakmu, bila kamu masuk ke dalam Kemah Pertemuan, supaya jangan kamu mati. Itulah suatu ketetapan untuk selamanya bagi kamu turun-temurun.
10 Haruslah kamu dapat membedakan antara yang kudus dengan yang tidak kudus, antara yang najis dengan yang tidak najis,
11 dan haruslah kamu dapat mengajarkan kepada orang Israel segala ketetapan yang telah difirmankan TUHAN kepada mereka dengan perantaraan Musa.”
Bagian imam dari korban
12 Kemudian berkatalah Musa kepada Harun dan kepada Eleazar dan Itamar, anak-anak Harun yang tinggal itu: “Ambillah korban sajian yang tinggal dari segala korban api-apian TUHAN, dan makanlah itu sebagai roti yang tidak beragi di samping mezbah, karena itulah bagian maha kudus.
13 Haruslah kamu memakannya di suatu tempat yang kudus, karena itulah ketetapan bagimu dan anak-anakmu dari segala korban api-apian TUHAN, sebab demikianlah diperintahkan kepadaku.
14 Dada persembahan unjukan dan paha persembahan khusus itu haruslah kamu makan di suatu tempat yang tahir, engkau ini serta anak-anakmu laki-laki dan perempuan, karena semuanya diberikan sebagai ketetapan bagimu dan anak-anakmu dari segala korban keselamatan orang Israel.
15 Paha persembahan khusus dan dada persembahan unjukan itu haruslah dibawa mereka ke tempat segala korban api-apian yang dari lemak itu, supaya dipersembahkan sebagai persembahan unjukan di hadapan TUHAN. Itulah suatu ketetapan untuk selamanya bagimu serta bagi anak-anakmu seperti yang diperintahkan TUHAN.”
16 Kemudian Musa mencari dengan teliti kambing jantan korban penghapus dosa itu, tetapi ternyata kambing itu sudah habis dibakar. Sebab itu dimarahinyalah Eleazar dan Itamar, anak-anak Harun yang tinggal itu, katanya:
17 “Mengapa tidak kamu makan korban penghapus dosa itu di tempat yang kudus? Bukankah itu sesuatu bagian maha kudus dan TUHAN memberikannya kepadamu, supaya kamu mengangkut kesalahan umat itu dan mengadakan pendamaian bagi mereka di hadapan TUHAN?
18 Lihat, darahnya itu tidak dibawa masuk ke dalam tempat kudus; bukankah seharusnya kamu memakannya di tempat kudus, seperti yang telah kuperintahkan?”
19 Lalu berkatalah Harun kepada Musa: “Memang benar, pada hari ini mereka telah mempersembahkan korban penghapus dosa dan korban bakaran mereka ke hadapan TUHAN, tetapi hal-hal seperti tadilah yang kualami. Jikalau pada hari ini aku memakan juga korban penghapus dosa, mungkinkah hal itu disetujui oleh TUHAN?”
20 Ketika Musa mendengar itu, ia menyetujuinya.
Imam adalah orang yang dipanggil secara khusus untuk melayani Tuhan di bait Allah; hari ini mungkin dapat disejajarkan dengan pendeta atau penginjil di gereja. Mereka bertanggung jawab atas penyelenggaraan ibadah di rumah Tuhan, menyampaikan korban persembahan bagi Tuhan, membawakan doa-doa mewakili jemaat kepada Tuhan. Karena itu, imam dianggap punya hubungan baik dengan Tuhan. Dalam tradisi Perjanjian Lama, imam pasti orang Lewi, karena suku ini ditetapkan secara istimewa untuk melayani di dalam bait Allah. Karena imam dianggap orang istimewa yang mewakili umat datang pada Allah, maka kehidupan mereka harus dijaga dan dipelihara dengan baik; mereka tidak boleh hidup sembarangan ataupun menjalankan tugas di bait Allah dengan sembarangan.
Larangan pertama adalah imam tidak boleh minum anggur atau minuman keras (ay. 8-11). Tentu anggur yang dimaksudkan di sini adalah anggur yang sudah difermentasi karena disejajarkan dengan minuman keras, bukan jus anggur atau perasan air anggur segar. Mengapa para pelayan Tuhan tidak diijinkan minum minuman keras? Sederhana, karena minuman keras memabukkan. Orang yang sudah mabuk tidak bisa berpikir dengan normal, kepalanya pusing, tidak bisa melihat dengan jelas, tidak bisa berpikir dengan jernih dan tidak bisa berkata dengan benar. Dengan kondisi mabuk ini, bagaimana seorang hamba Tuhan bisa melayani dan menjalankan tugas dengan baik? Celakanya lagi, apa yang ia lakukan tidak bisa dilepaskan dari jabatan dirinya sebagai imam, pelayan Tuhan, karena jabatan imam itu melekat pada dirinya. Bagaimana mungkin seorang yang pikirannya sudah dikuasai dan dikontrol minuman keras menyelenggara- kan ibadah, berkomunikasi dengan Tuhan dan mengatasnamakan Tuhan? Sehingga Tuhan memberi perintah sangat keras bahwa pelayan Tuhan yang minum minuman keras, jika masuk ke kemah pertemuan, akan mati.
Kiranya hal ini juga menjadi peringatan bagi setiap kita yang melayani Tuhan hari ini. Jagalah kekudusan hidup kita, janganlah minum minuman keras. Semoga renungan kita hari ini menjadi berkat bagi kita semua.
STUDI PRIBADI: Adakah kita memiliki keterikatan dengan hal-hal tertentu? Baik itu dosa kerakusan, banyak bekerja, lupa keluarga, cinta uang. Bertobatlah kepada Tuhan.
Pokok Doa: Berdoalah bagi setiap lembaga pelayanan konseling Kristen, agar boleh menolong makin banyak orang Kristen terlepas dari kecanduan dan ikatan dosa.