SABTU, 26 FEBRUARI 2022
“Imam harus membakar semuanya itu di atas mezbah sebagai santapan berupa korban api-apian menjadi bau yang menyenangkan. Segala lemak adalah kepunyaan TUHAN.” (Imamat 3:16)
Bacaan hari ini: Imamat 3 | Bacaan setahun: Imamat 2-3
Imamat 2
Korban sajian
1 “Apabila seseorang hendak mempersembahkan persembahan berupa korban sajian kepada TUHAN, hendaklah persembahannya itu tepung yang terbaik dan ia harus menuangkan minyak serta membubuhkan kemenyan ke atasnya.
2 Lalu korban itu harus dibawanya kepada anak-anak Harun, imam-imam itu. Setelah diambil dari korban itu tepung segenggam dengan minyak beserta seluruh kemenyannya, maka imam haruslah membakar semuanya itu di atas mezbah sebagai bagian ingat-ingatan korban itu, sebagai korban api-apian yang baunya menyenangkan bagi TUHAN.
3 Korban sajian selebihnya adalah teruntuk bagi Harun dan anak-anaknya, yakni bagian maha kudus dari segala korban api-apian TUHAN.
4 Apabila engkau hendak mempersembahkan persembahan berupa korban sajian dari apa yang dibakar di dalam pembakaran roti, haruslah itu dari tepung yang terbaik, berupa roti bundar yang tidak beragi, yang diolah dengan minyak, atau roti tipis yang tidak beragi, yang diolesi dengan minyak.
5 Jikalau persembahanmu merupakan korban sajian dari yang dipanggang di atas panggangan, haruslah itu dari tepung yang terbaik, diolah dengan minyak, berupa roti yang tidak beragi.
6 Korban itu harus dipotong-potong, lalu kautuangkanlah minyak ke atasnya; itulah korban sajian.
7 Jikalau persembahanmu merupakan korban sajian dari yang dimasak di dalam wajan, haruslah itu diolah dari tepung yang terbaik bersama-sama minyak.
8 Maka korban sajian yang diolah menurut salah satu cara itu haruslah kaupersembahkan kepada TUHAN, yakni harus disampaikan kepada imam, yang membawanya ke mezbah.
9 Kemudian imam harus mengkhususkan dari korban sajian itu bagian ingat-ingatannya lalu membakarnya di atas mezbah sebagai korban api-apian yang baunya menyenangkan bagi TUHAN.
10 Korban sajian selebihnya adalah bagian Harun dan anak-anaknya, yakni bagian maha kudus dari segala korban api-apian TUHAN!
11 Suatu korban sajian yang kamu persembahkan kepada TUHAN janganlah diolah beragi, karena dari ragi atau dari madu tidak boleh kamu membakar sesuatupun sebagai korban api-apian bagi TUHAN.
12 Tetapi sebagai persembahan dari hasil pertama boleh kamu mempersembahkannya kepada TUHAN, hanya janganlah dibawa ke atas mezbah menjadi bau yang menyenangkan.
13 Dan tiap-tiap persembahanmu yang berupa korban sajian haruslah kaububuhi garam, janganlah kaulalaikan garam perjanjian Allahmu dari korban sajianmu; beserta segala persembahanmu haruslah kaupersembahkan garam.
14 Jikalau engkau hendak mempersembahkan korban sajian dari hulu hasil kepada TUHAN, haruslah engkau mempersembahkan bulir gandum yang dipanggang di atas api, emping gandum baru, sebagai korban sajian dari hulu hasil gandummu.
15 Haruslah kaububuh minyak dan kautaruh kemenyan ke atasnya; itulah korban sajian.
16 Haruslah imam membakar sebagai ingat-ingatannya, sebagian dari emping gandumnya dan minyaknya beserta seluruh kemenyannya sebagai korban api-apian bagi TUHAN.”
Imamat 3
Korban keselamatan
1 “Jikalau persembahannya merupakan korban keselamatan, maka jikalau yang dipersembahkannya itu dari lembu, seekor jantan atau seekor betina, haruslah ia membawa yang tidak bercela ke hadapan TUHAN.
2 Lalu ia harus meletakkan tangannya di atas kepala persembahannya itu, dan menyembelihnya di depan pintu Kemah Pertemuan, lalu anak-anak Harun, imam-imam itu haruslah menyiramkan darahnya pada mezbah sekelilingnya.
3 Kemudian dari korban keselamatan itu ia harus mempersembahkan lemak yang menyelubungi isi perut, dan segala lemak yang melekat pada isi perut itu sebagai korban api-apian bagi TUHAN,
4 dan lagi kedua buah pinggang dan lemak yang melekat padanya, yang ada pada pinggang dan umbai hati yang harus dipisahkannya beserta buah pinggang itu.
5 Anak-anak Harun harus membakarnya di atas mezbah, yakni di atas korban bakaran yang sedang dibakar di atas api, sebagai korban api-apian yang baunya menyenangkan bagi TUHAN.
6 Jikalau persembahannya untuk korban keselamatan bagi TUHAN adalah dari kambing domba, seekor jantan atau seekor betina, haruslah ia mempersembahkan yang tidak bercela.
7 Jikalau ia mempersembahkan seekor domba sebagai persembahannya, ia harus membawanya ke hadapan TUHAN.
8 Lalu ia harus meletakkan tangannya ke atas kepala persembahannya itu dan menyembelihnya di depan Kemah Pertemuan, lalu anak-anak Harun harus menyiramkan darahnya pada mezbah sekelilingnya.
9 Kemudian dari korban keselamatan itu ia harus mempersembahkan lemaknya sebagai korban api-apian bagi TUHAN, yakni segenap ekornya yang berlemak yang harus dipotong dekat pada tulang belakang, dan lemak yang menyelubungi isi perut, dan segala lemak yang melekat pada isi perut itu,
10 dan lagi kedua buah pinggang dan lemak yang melekat padanya, yang ada pada pinggang, dan umbai hati yang harus dipisahkannya beserta buah pinggang itu.
11 Imam harus membakarnya di atas mezbah sebagai santapan berupa korban api-apian bagi TUHAN.
12 Jikalau persembahannya seekor kambing, ia harus membawanya ke hadapan TUHAN.
13 Lalu ia harus meletakkan tangannya di atas kepala kambing itu dan menyembelihnya di depan Kemah Pertemuan, lalu anak-anak Harun harus menyiramkan darahnya pada mezbah sekelilingnya.
14 Kemudian dari kambing itu ia harus mempersembahkan lemak yang menyelubungi isi perut, dan segala lemak yang melekat pada isi perut itu sebagai persembahannya berupa korban api-apian bagi TUHAN,
15 dan lagi kedua buah pinggang dan lemak yang melekat padanya, yang ada pada pinggang dan umbai hati yang harus dipisahkannya beserta buah pinggang itu.
16 Imam harus membakar semuanya itu di atas mezbah sebagai santapan berupa korban api-apian menjadi bau yang menyenangkan. Segala lemak adalah kepunyaan TUHAN.
17 Inilah suatu ketetapan untuk selamanya bagi kamu turun-temurun di segala tempat kediamanmu: janganlah sekali-kali kamu makan lemak dan darah.”
Kata korban dalam bahasa Perjanjian Lama adalah “qorban” dan kata keselamatan bahasa Ibraninya ialah “syelamim” dari kata “syalom.” Bahasa Inggris umumnya memakai “peace offering” (persembahan damai), atau versi NIV “fellowship offering” (korban persekutuan) dan versi NRSV “sacrifice of well-being” (dipersembahkan kepada Allah, agar dapat bersekutu dengan Dia dan mengungkapkan rasa syukurnya). Jadi, korban keselamatan merupakan korban yang melambangkan hubungan manusia dengan Allah, dan melalui korban keselamatan lah manusia berdosa bisa berdamai dengan Allah.
Korban keselamatan dikerjakan dengan ketentuan dari Tuhan. Allah sendiri yang mengatur umat Israel untuk menjalankannya. Korban keselamatan diberikan kepada Allah sebagai Penyedia yang murah hati atas segala makhluk ciptaan-Nya dan Pemberi yang baik bagi manusia. Korban ini bisa berupa lembu, kambing, domba, baik yang jantan maupun betina. Bagian lemak tertentu dari hewan yang dipersembahkan, yaitu lemak di sekitar isi perut, buah pinggang dan umbai hati, dipisahkan untuk dibakar di atas mezbah sebagai korban api-apian bagi Allah, menjadi bau yang menyenangkan bagi Tuhan. Orang yang mempersembahkan bisa ikut makan sisa korban persembahan bersama sang imam di luar kemah pertemuan. Ketika masing-masing pihak menyantap bagiannya, persekutuan bersama antara umat dan Allah-pun terwujud. Persekutuan ini merupakan bukti nyata kerinduan Allah untuk bersekutu dengan umat-Nya.
Korban keselamatan merupakan korban yang dipersembahkan untuk berdamai dengan Allah, yang menghapus dosa dan yang mau bersekutu kembali dengan umat-Nya. Kita bersyukur, karena sekarang semua hal ini dipenuhi dalam diri Yesus sebagai korban keselamatan yang agung. Kita yang percaya kepada-Nya hanya perlu menerimanya dengan iman. Kristus adalah korban keselamatan yang sempurna, sekali untuk selama-lamanya. Korban keselamatan menjadi gambaran karya keselamatan yang Tuhan Yesus telah kerjakan bagi kita. Firman Tuhan ini kembali mengingatkan kita
untuk senantiasa memiliki hubungan dengan Tuhan.
STUDI PRIBADI: Dari renungan firman hari ini, bagaimana Anda memahami Tuhan Yesus Kristus sebagai korban yang agung dan sempurna?
Pokok Doa: Berdoalah bagi jemaat Tuhan, agar memiliki hubungan pribadi dengan Tuhan Yesus, yang telah menjadi kurban keselamatan yang agung dan sempurna untuk mendamaikan dan menghapus dosanya.