JUMAT, 25 FEBRUARI 2022
“Dan Musa melakukan semuanya itu tepat seperti yang diperintahkan TUHAN kepadanya, demikianlah dilakukannya.” (Keluaran 40:16)
Bacaan hari ini: Keluaran 40 | Bacaan setahun: Keluaran 40, Imamat 1
Keluaran 40
Musa mendirikan Kemah Suci
1 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa:
2 “Pada hari yang pertama dari bulan yang pertama haruslah engkau mendirikan Kemah Suci, yakni Kemah Pertemuan itu.
3 Kautempatkanlah di dalamnya tabut hukum dan kaupasanglah tabir sebagai penudung di depan tabut itu.
4 Kaubawalah ke dalamnya meja dan taruhlah di atasnya perkakas menurut susunannya; kaubawalah ke dalamnya kandil dan kaupasang lampu-lampunya di atasnya.
5 Kautaruhlah mezbah emas untuk membakar ukupan di depan tabut hukum. Kaugantungkanlah tirai pintu Kemah Suci.
6 Kautaruhlah mezbah korban bakaran di depan pintu Kemah Suci, yakni Kemah Pertemuan itu.
7 Kautaruhlah bejana pembasuhan di antara Kemah Pertemuan dan mezbah itu, lalu kautaruhlah air ke dalamnya.
8 Haruslah kaubuat pelataran keliling dan kaugantungkanlah tirai pintu gerbang pelataran itu.
9 Kemudian kauambillah minyak urapan dan kauurapilah Kemah Suci dengan segala yang ada di dalamnya; demikianlah harus engkau menguduskannya, dengan segala perabotannya, sehingga menjadi kudus.
10 Juga kauurapilah mezbah korban bakaran itu dengan segala perkakasnya; demikianlah engkau harus menguduskan mezbah itu, sehingga mezbah itu maha kudus.
11 Juga kauurapilah bejana pembasuhan itu dengan alasnya, dan demikianlah engkau harus menguduskannya.
12 Kemudian kausuruhlah Harun dan anak-anaknya datang ke pintu Kemah Pertemuan dan kaubasuhlah mereka dengan air.
13 Kaukenakanlah pakaian yang kudus kepada Harun, kauurapi dan kaukuduskanlah dia supaya ia memegang jabatan imam bagi-Ku.
14 Juga anak-anaknya kausuruhlah mendekat dan kaukenakanlah kemeja kepada mereka.
15 Urapilah mereka, seperti engkau mengurapi ayah mereka, supaya mereka memegang jabatan imam bagi-Ku; dan ini terjadi, supaya berdasarkan pengurapan itu mereka memegang jabatan imam untuk selama-lamanya turun-temurun.”
16 Dan Musa melakukan semuanya itu tepat seperti yang diperintahkan TUHAN kepadanya, demikianlah dilakukannya.
17 Dan terjadilah dalam bulan yang pertama tahun yang kedua, pada tanggal satu bulan itu, maka didirikanlah Kemah Suci.
18 Musa mendirikan Kemah Suci itu, dipasangnyalah alas-alasnya, ditaruhnya papan-papannya, dipasangnya kayu-kayu lintangnya dan didirikannya tiang-tiangnya.
19 Dikembangkannyalah atap kemah yang menudungi Kemah Suci dan diletakkannyalah tudung kemah di atasnya–seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa.
20 Diambilnyalah loh hukum Allah dan ditaruhnya ke dalam tabut, dikenakannyalah kayu pengusung pada tabut itu dan diletakkannya tutup pendamaian di atas tabut itu.
21 Dibawanyalah tabut itu ke dalam Kemah Suci, digantungkannyalah tabir penudung dan dipasangnya sebagai penudung di depan tabut hukum Allah–seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa.
22 Ditaruhnyalah meja di dalam Kemah Pertemuan pada sisi Kemah Suci sebelah utara, di depan tabir itu.
23 Diletakkannyalah di atasnya roti sajian menurut susunannya, di hadapan TUHAN–seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa.
24 Ditempatkannyalah kandil di dalam Kemah Pertemuan berhadapan dengan meja itu, pada sisi Kemah Suci sebelah selatan.
25 Dipasangnyalah lampu-lampu di atasnya di hadapan TUHAN–seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa.
26 Ditempatkannyalah mezbah emas di dalam Kemah Pertemuan di depan tabir itu.
27 Dibakarnyalah di atasnya ukupan dari wangi-wangian seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa.
28 Digantungkannyalah tirai pintu Kemah Suci.
29 Mezbah korban bakaran ditempatkannyalah di depan pintu Kemah Suci, yakni Kemah Pertemuan itu, dan dipersembahkannyalah di atasnya korban bakaran dan korban sajian–seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa.
30 Ditempatkannyalah bejana pembasuhan di antara Kemah Pertemuan dan mezbah itu, lalu ditaruhnyalah air ke dalamnya untuk pembasuhan.
31 Musa dan Harun serta anak-anaknya membasuh tangan dan kaki mereka dengan air dari dalamnya.
32 Apabila mereka masuk ke dalam Kemah Pertemuan dan apabila mereka datang mendekat kepada mezbah itu, maka mereka membasuh kaki dan tangan–seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa.
33 Didirikannyalah tiang-tiang pelataran sekeliling Kemah Suci dan mezbah itu, dan digantungkannyalah tirai pintu gerbang pelataran itu. Demikianlah diselesaikan Musa pekerjaan itu.
Kemuliaan TUHAN memenuhi Kemah Suci
34 Lalu awan itu menutupi Kemah Pertemuan, dan kemuliaan TUHAN memenuhi Kemah Suci,
35 sehingga Musa tidak dapat memasuki Kemah Pertemuan, sebab awan itu hinggap di atas kemah itu, dan kemuliaan TUHAN memenuhi Kemah Suci.
36 Apabila awan itu naik dari atas Kemah Suci, berangkatlah orang Israel dari setiap tempat mereka berkemah.
37 Tetapi jika awan itu tidak naik, maka merekapun tidak berangkat sampai hari awan itu naik.
38 Sebab awan TUHAN itu ada di atas Kemah Suci pada siang hari, dan pada malam hari ada api di dalamnya, di depan mata seluruh umat Israel pada setiap tempat mereka berkemah.
Imamat 1
Korban bakaran
1 TUHAN memanggil Musa dan berfirman kepadanya dari dalam Kemah Pertemuan:
2 “Berbicaralah kepada orang Israel dan katakan kepada mereka: Apabila seseorang di antaramu hendak mempersembahkan persembahan kepada TUHAN, haruslah persembahanmu yang kamu persembahkan itu dari ternak, yakni dari lembu sapi atau dari kambing domba.
3 Jikalau persembahannya merupakan korban bakaran dari lembu, haruslah ia mempersembahkan seekor jantan yang tidak bercela. Ia harus membawanya ke pintu Kemah Pertemuan, supaya TUHAN berkenan akan dia.
4 Lalu ia harus meletakkan tangannya ke atas kepala korban bakaran itu, sehingga baginya persembahan itu diperkenan untuk mengadakan pendamaian baginya.
5 Kemudian haruslah ia menyembelih lembu itu di hadapan TUHAN, dan anak-anak Harun, imam-imam itu, harus mempersembahkan darah lembu itu dan menyiramkannya pada sekeliling mezbah yang di depan pintu Kemah Pertemuan.
6 Kemudian haruslah ia menguliti korban bakaran itu dan memotong-motongnya menurut bagian-bagian tertentu.
7 Anak-anak imam Harun haruslah menaruh api di atas mezbah dan menyusun kayu di atas api itu.
8 Dan mereka harus mengatur potongan-potongan korban itu dan kepala serta lemaknya di atas kayu yang sedang menyala di atas mezbah.
9 Tetapi isi perutnya dan betisnya haruslah dibasuh dengan air dan seluruhnya itu harus dibakar oleh imam di atas mezbah sebagai korban bakaran, sebagai korban api-apian yang baunya menyenangkan bagi TUHAN.
10 Jikalau persembahannya untuk korban bakaran adalah dari kambing domba, baik dari domba, maupun dari kambing, haruslah ia mempersembahkan seekor jantan yang tidak bercela.
11 Haruslah ia menyembelihnya pada sisi mezbah sebelah utara di hadapan TUHAN, lalu haruslah anak-anak Harun, imam-imam itu, menyiramkan darahnya pada mezbah sekelilingnya.
12 Kemudian haruslah ia memotong-motongnya menurut bagian-bagian tertentu, dan bersama-sama kepalanya dan lemaknya diaturlah semuanya itu oleh imam di atas kayu yang sedang menyala di atas mezbah.
13 Isi perut dan betisnya haruslah dibasuhnya dengan air, dan seluruhnya itu haruslah dipersembahkan oleh imam dan dibakar di atas mezbah: itulah korban bakaran, suatu korban api-apian yang baunya menyenangkan bagi TUHAN.
14 Jikalau persembahannya kepada TUHAN merupakan korban bakaran dari burung, haruslah ia mempersembahkan korbannya itu dari burung tekukur atau dari anak burung merpati.
15 Imam harus membawanya ke mezbah, lalu memulas kepalanya dan membakarnya di atas mezbah. Darahnya harus ditekan ke luar pada dinding mezbah.
16 Temboloknya serta dengan bulunya haruslah disisihkan dan dibuang ke samping mezbah sebelah timur, ke tempat abu.
17 Dan ia harus mencabik burung itu pada pangkal sayapnya, tetapi tidak sampai terpisah; lalu imam harus membakarnya di atas mezbah, di atas kayu yang sedang terbakar; itulah korban bakaran, suatu korban api-apian yang baunya menyenangkan bagi TUHAN.”
Hidup dalam ketaatan tidak mudah untuk dilakukan, sebaliknya hidup dalam ketidaktaatan adalah mudah. Ketika kita mendapat perintah dari Tuhan untuk melakukan sesuatu, seringkali yang terjadi adalah banyaknya pertimbangan untuk menaatinya. Terlebih jika perintah Tuhan sepertinya terlalu sulit dan rumit untuk dilakukan.
Satu tokoh Alkitab Perjanjian Lama yang sangat dikenal ketaatannya adalah Musa (Kel. 40:1-33). Musa diperintahkan Tuhan untuk mendirikan kemah suci, memasang perlengkapan-perlengkapan di tempat yang semestinya, menguduskan kemah suci beserta perabotan-perabotannya, mempersiapkan imam-imam untuk melayani Tuhan, serta menguduskan mereka sebagai imam. Rincian-rincian pembangunan kemah suci, Tuhan berikan secara tepat dan sempurna, sehingga Musa sangat berhati-hati melakukan perintah Tuhan sampai rician terkecil. Waktu untuk membangun kemah suci ini ditetapkan pada hari yang pertama di bulan pertama (ayat 2). Hal ini menunjukkan bahwa sungguh sangat baik memulai pekerjaan pada hari pertama dan bulan pertama di tahun yang baru, karena Dia Tuhan yang utama layak menerima yang pertama.
Dalam pandangan manusia, perintah Tuhan ini sepertinya sangat sulit untuk dilakukan. Bukankah pada masa itu Musa dan bangsa Israel masih ada di padang gurun dan mereka yang baru saja keluar dari Mesir? Namun, Musa memilih taat. Ketaatan Musa menunjukkan bahwa Musa mengasihi Tuhan. Musa sadar bahwa hidupnya sudah dipersembahkan untuk Tuhan yang telah memilih, memanggil dan memberinya kepercayaan.
Firman Tuhan hari ini mengingatkan dan mengajarkan kita sebagai orang percaya, bahwa Tuhan mengizinkan kita untuk bisa berpartisipasi dengan-Nya dalam melaksanakan kehendak-Nya. Bagian kita bukan hanya duduk dan hanya melihat Tuhan bekerja, tetapi mau taat mengikuti teladan Musa yakni bekerja untuk Tuhan dengan usaha yang terbaik. Tidak perlu ragu mengerjakan perintah Tuhan, karena Tuhan tidak pernah salah dalam memberikan perintah.
STUDI PRIBADI: Sejauh mana kita bersedia untuk melibatkan diri pada perintah Tuhan dan melakukannya dengan tepat, bahkan melakukannya dengan kesungguhan hati?
Pokok Doa: Berdoalah bagi jemaat agar bisa memiliki sikap hidup yang mau peka dan taat melakukan perintah Tuhan dengan tepat sesuai perintah-Nya tanpa berargumentasi.