Persembahan Bagi Tuhan

JUMAT, 18 FEBRUARI 2022

“Aku akan diam di tengah-tengah orang Israel dan Aku akan menjadi Allah mereka.” (Keluaran 29:45)

Bacaan hari ini: Keluaran 29:38-46 | Bacaan setahun: Keluaran 29

Allah menghendaki agar kita datang kepada-Nya dengan penuh rasa syukur dan puji-pujian. Allah menghendaki rasa syukur dan puji-pujian kita bukan karena kekurangan pujian atau membutuhkannya dari kita. Allah mengendakinya, agar kita selalu ingat akan Dia. Oleh sebab itu, peraturan tentang memberikan persembahan bagi Allah, sangat perlu diperhatikan.

Ketika Allah mengatur olahan persembahan pada pagi hari dan senja sebagai persembahan yang harum, suatu korban api-apian, suatu korban bakaran di depan pintu Kemah Pertemuan di hadapan-Nya; dan kemudian Allah akan menguduskan Kemah Pertemuan dan mezbahnya, serta Allah hadir di antara umat-Nya; sesungguhnya tujuan Allah adalah agar umat-Nya selalu mengingat diri-Nya dan segala perbuatan yang telah dikerjakan- Nya bagi mereka, khususnya membawa mereka keluar dari tanah Mesir. Dengan selalu membawa persembahan kepada Allah, mereka diingatkan bahwa Allah telah menyelamatkan mereka.

Pun kita kita saat ini. Seberapa sering kita membawa rasa syukur dan puji-pujian kita kepada Allah, atau persembahan, bahkan pelayanan kita; semua itu menunjukkan kesadaran kita akan kasih karunia Allah yang telah menyelamatkan kita. Jika kita melakukan semuanya itu karena kesadaran akan kasih karunia-Nya, maka kita akan melakukannya dengan sukacita, bukan terpaksa. Itulah sebabnya, seseorang yang menyadari kasih karunia Allah selalu terdorong untuk membawa persembahan mereka bagi Tuhan, entah itu rasa syukur, puji-pujian, dan persembahan tertentu (perpuluhan, ucapan syukur, dan lain sebagainya).

Ketika segala yang kita lakukan dengan ucapan syukur, puji-pujian dan persembahan diperkenan Tuhan, maka janji-Nya adalah Ia diam bersama-sama kita. Artinya, Allah berkenan hadir dan membawa kita dekat kepada-Nya. Ingat kasih karunia-Nya, hidup penuh syukur, pujian dan membawa persembahan kepada Tuhan. Jangan melakukannya dengan terpaksa atau hitung-hitungan, melainkan karena kemurahan-Nya yang besar atas kita.

STUDI PRIBADI: Mengapa Allah hadir ketika umat-Nya membawa perembahan sesuai kehendak-Nya? Apakah yang dapat kita terapkan dari aturan ini dalam hidup kita?

Pokok Doa: Doakan jemaat agar mereka selalu ingat bahwa Allah sangat mengasihi mereka dan merindukan mereka mendekat kepada-Nya dengan rasa syukur, pujian dan persembahan. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *