Minggu, 16 Januari 2022
Bacaan hari ini: Kejadian 25:19-34 | Bacaan tahunan: Kejadian 25-26
“Ishak sayang kepada Esau, sebab ia suka makan daging buruan, tetapi Ribka kasih kepada Yakub.” (Kejadian 25:28)
Kejadian 25 : 19-34
Esau dan Yakub
19 Inilah riwayat keturunan Ishak, anak Abraham. Abraham memperanakkan Ishak.
20 Dan Ishak berumur empat puluh tahun, ketika Ribka, anak Betuel, orang Aram dari Padan-Aram, saudara perempuan Laban orang Aram itu, diambilnya menjadi isterinya.
21 Berdoalah Ishak kepada TUHAN untuk isterinya, sebab isterinya itu mandul; TUHAN mengabulkan doanya, sehingga Ribka, isterinya itu, mengandung.
22 Tetapi anak-anaknya bertolak-tolakan di dalam rahimnya dan ia berkata: “Jika demikian halnya, mengapa aku hidup?” Dan ia pergi meminta petunjuk kepada TUHAN.
23 Firman TUHAN kepadanya: “Dua bangsa ada dalam kandunganmu, dan dua suku bangsa akan berpencar dari dalam rahimmu; suku bangsa yang satu akan lebih kuat dari yang lain, dan anak yang tua akan menjadi hamba kepada anak yang muda.”
24 Setelah genap harinya untuk bersalin, memang anak kembar yang di dalam kandungannya.
25 Keluarlah yang pertama, warnanya merah, seluruh tubuhnya seperti jubah berbulu; sebab itu ia dinamai Esau.
26 Sesudah itu keluarlah adiknya; tangannya memegang tumit Esau, sebab itu ia dinamai Yakub. Ishak berumur enam puluh tahun pada waktu mereka lahir.
27 Lalu bertambah besarlah kedua anak itu: Esau menjadi seorang yang pandai berburu, seorang yang suka tinggal di padang, tetapi Yakub adalah seorang yang tenang, yang suka tinggal di kemah.
28 Ishak sayang kepada Esau, sebab ia suka makan daging buruan, tetapi Ribka kasih kepada Yakub.
29 Pada suatu kali Yakub sedang memasak sesuatu, lalu datanglah Esau dengan lelah dari padang.
30 Kata Esau kepada Yakub: “Berikanlah kiranya aku menghirup sedikit dari yang merah-merah itu, karena aku lelah.” Itulah sebabnya namanya disebutkan Edom.
31 Tetapi kata Yakub: “Juallah dahulu kepadaku hak kesulunganmu.”
32 Sahut Esau: “Sebentar lagi aku akan mati; apakah gunanya bagiku hak kesulungan itu?”
33 Kata Yakub: “Bersumpahlah dahulu kepadaku.” Maka bersumpahlah ia kepada Yakub dan dijualnyalah hak kesulungannya kepadanya.
34 Lalu Yakub memberikan roti dan masakan kacang merah itu kepada Esau; ia makan dan minum, lalu berdiri dan pergi. Demikianlah Esau memandang ringan hak kesulungan itu.
Kejadian 25
Keturunan Abraham dari Ketura
1 Abraham mengambil pula seorang isteri, namanya Ketura.
2 Perempuan itu melahirkan baginya Zimran, Yoksan, Medan, Midian, Isybak dan Suah.
3 Yoksan memperanakkan Syeba dan Dedan. Keturunan Dedan ialah orang Asyur, orang Letush dan orang Leum.
4 Anak-anak Midian ialah Efa, Efer, Henokh, Abida dan Eldaa. Itulah semuanya keturunan Ketura.
5 Abraham memberikan segala harta miliknya kepada Ishak,
6 tetapi kepada anak-anaknya yang diperolehnya dari gundik-gundiknya ia memberikan pemberian; kemudian ia menyuruh mereka–masih pada waktu ia hidup–meninggalkan Ishak, anaknya, dan pergi ke sebelah timur, ke Tanah Timur.
Abraham meninggal dan dikuburkan
7 Abraham mencapai umur seratus tujuh puluh lima tahun,
8 lalu ia meninggal. Ia mati pada waktu telah putih rambutnya, tua dan suntuk umur, maka ia dikumpulkan kepada kaum leluhurnya.
9 Dan anak-anaknya, Ishak dan Ismael, menguburkan dia dalam gua Makhpela, di padang Efron bin Zohar, orang Het itu, padang yang letaknya di sebelah timur Mamre,
10 yang telah dibeli Abraham dari bani Het; di sanalah terkubur Abraham dan Sara isterinya.
11 Setelah Abraham mati, Allah memberkati Ishak, anaknya itu; dan Ishak diam dekat sumur Lahai-Roi.
Keturunan Ismael
12 Inilah keturunan Ismael, anak Abraham, yang telah dilahirkan baginya oleh Hagar, perempuan Mesir, hamba Sara itu.
13 Inilah nama anak-anak Ismael, disebutkan menurut urutan lahirnya: Nebayot, anak sulung Ismael, selanjutnya Kedar, Adbeel, Mibsam,
14 Misyma, Duma, Masa,
15 Hadad, Tema, Yetur, Nafish dan Kedma.
16 Itulah anak-anak Ismael, dan itulah nama-nama mereka, menurut kampung mereka dan menurut perkemahan mereka, dua belas orang raja, masing-masing dengan sukunya.
17 Umur Ismael ialah seratus tiga puluh tujuh tahun. Sesudah itu ia meninggal. Ia mati dan dikumpulkan kepada kaum leluhurnya.
18 Mereka itu mendiami daerah dari Hawila sampai Syur, yang letaknya di sebelah timur Mesir ke arah Asyur. Mereka menetap berhadapan dengan semua saudara mereka.
Esau dan Yakub
19 Inilah riwayat keturunan Ishak, anak Abraham. Abraham memperanakkan Ishak.
20 Dan Ishak berumur empat puluh tahun, ketika Ribka, anak Betuel, orang Aram dari Padan-Aram, saudara perempuan Laban orang Aram itu, diambilnya menjadi isterinya.
21 Berdoalah Ishak kepada TUHAN untuk isterinya, sebab isterinya itu mandul; TUHAN mengabulkan doanya, sehingga Ribka, isterinya itu, mengandung.
22 Tetapi anak-anaknya bertolak-tolakan di dalam rahimnya dan ia berkata: “Jika demikian halnya, mengapa aku hidup?” Dan ia pergi meminta petunjuk kepada TUHAN.
23 Firman TUHAN kepadanya: “Dua bangsa ada dalam kandunganmu, dan dua suku bangsa akan berpencar dari dalam rahimmu; suku bangsa yang satu akan lebih kuat dari yang lain, dan anak yang tua akan menjadi hamba kepada anak yang muda.”
24 Setelah genap harinya untuk bersalin, memang anak kembar yang di dalam kandungannya.
25 Keluarlah yang pertama, warnanya merah, seluruh tubuhnya seperti jubah berbulu; sebab itu ia dinamai Esau.
26 Sesudah itu keluarlah adiknya; tangannya memegang tumit Esau, sebab itu ia dinamai Yakub. Ishak berumur enam puluh tahun pada waktu mereka lahir.
27 Lalu bertambah besarlah kedua anak itu: Esau menjadi seorang yang pandai berburu, seorang yang suka tinggal di padang, tetapi Yakub adalah seorang yang tenang, yang suka tinggal di kemah.
28 Ishak sayang kepada Esau, sebab ia suka makan daging buruan, tetapi Ribka kasih kepada Yakub.
29 Pada suatu kali Yakub sedang memasak sesuatu, lalu datanglah Esau dengan lelah dari padang.
30 Kata Esau kepada Yakub: “Berikanlah kiranya aku menghirup sedikit dari yang merah-merah itu, karena aku lelah.” Itulah sebabnya namanya disebutkan Edom.
31 Tetapi kata Yakub: “Juallah dahulu kepadaku hak kesulunganmu.”
32 Sahut Esau: “Sebentar lagi aku akan mati; apakah gunanya bagiku hak kesulungan itu?”
33 Kata Yakub: “Bersumpahlah dahulu kepadaku.” Maka bersumpahlah ia kepada Yakub dan dijualnyalah hak kesulungannya kepadanya.
34 Lalu Yakub memberikan roti dan masakan kacang merah itu kepada Esau; ia makan dan minum, lalu berdiri dan pergi. Demikianlah Esau memandang ringan hak kesulungan itu.
Kejadian 26
Ishak di negeri orang Filistin
1 Maka timbullah kelaparan di negeri itu. –Ini bukan kelaparan yang pertama, yang telah terjadi dalam zaman Abraham. Sebab itu Ishak pergi ke Gerar, kepada Abimelekh, raja orang Filistin.
2 Lalu TUHAN menampakkan diri kepadanya serta berfirman: “Janganlah pergi ke Mesir, diamlah di negeri yang akan Kukatakan kepadamu.
3 Tinggallah di negeri ini sebagai orang asing, maka Aku akan menyertai engkau dan memberkati engkau, sebab kepadamulah dan kepada keturunanmu akan Kuberikan seluruh negeri ini, dan Aku akan menepati sumpah yang telah Kuikrarkan kepada Abraham, ayahmu.
4 Aku akan membuat banyak keturunanmu seperti bintang di langit; Aku akan memberikan kepada keturunanmu seluruh negeri ini, dan oleh keturunanmu semua bangsa di bumi akan mendapat berkat,
5 karena Abraham telah mendengarkan firman-Ku dan memelihara kewajibannya kepada-Ku, yaitu segala perintah, ketetapan dan hukum-Ku.”
6 Jadi tinggallah Ishak di Gerar.
7 Ketika orang-orang di tempat itu bertanya tentang isterinya, berkatalah ia: “Dia saudaraku,” sebab ia takut mengatakan: “Ia isteriku,” karena pikirnya: “Jangan-jangan aku dibunuh oleh penduduk tempat ini karena Ribka, sebab elok parasnya.”
8 Setelah beberapa lama ia ada di sana, pada suatu kali menjenguklah Abimelekh, raja orang Filistin itu dari jendela, maka dilihatnya Ishak sedang bercumbu-cumbuan dengan Ribka, isterinya.
9 Lalu Abimelekh memanggil Ishak dan berkata: “Sesungguhnya dia isterimu, masakan engkau berkata: Dia saudaraku?” Jawab Ishak kepadanya: “Karena pikirku: Jangan-jangan aku mati karena dia.”
10 Tetapi Abimelekh berkata: “Apakah juga yang telah kauperbuat ini terhadap kami? Mudah sekali terjadi, salah seorang dari bangsa ini tidur dengan isterimu, sehingga dengan demikian engkau mendatangkan kesalahan atas kami.”
11 Lalu Abimelekh memberi perintah kepada seluruh bangsa itu: “Siapa yang mengganggu orang ini atau isterinya, pastilah ia akan dihukum mati.”
12 Maka menaburlah Ishak di tanah itu dan dalam tahun itu juga ia mendapat hasil seratus kali lipat; sebab ia diberkati TUHAN.
13 Dan orang itu menjadi kaya, bahkan kian lama kian kaya, sehingga ia menjadi sangat kaya.
14 Ia mempunyai kumpulan kambing domba dan lembu sapi serta banyak anak buah, sehingga orang Filistin itu cemburu kepadanya.
15 Segala sumur, yang digali dalam zaman Abraham, ayahnya, oleh hamba-hamba ayahnya itu, telah ditutup oleh orang Filistin dan ditimbun dengan tanah.
16 Lalu kata Abimelekh kepada Ishak: “Pergilah dari tengah-tengah kami sebab engkau telah menjadi jauh lebih berkuasa dari pada kami.”
17 Jadi pergilah Ishak dari situ dan berkemahlah ia di lembah Gerar, dan ia menetap di situ.
18 Kemudian Ishak menggali kembali sumur-sumur yang digali dalam zaman Abraham, ayahnya, dan yang telah ditutup oleh orang Filistin sesudah Abraham mati; disebutkannyalah nama sumur-sumur itu menurut nama-nama yang telah diberikan oleh ayahnya.
19 Ketika hamba-hamba Ishak menggali di lembah itu, mereka mendapati di situ mata air yang berbual-bual airnya.
20 Lalu bertengkarlah para gembala Gerar dengan para gembala Ishak. Kata mereka: “Air ini kepunyaan kami.” Dan Ishak menamai sumur itu Esek, karena mereka bertengkar dengan dia di sana.
21 Kemudian mereka menggali sumur lain, dan mereka bertengkar juga tentang itu. Maka Ishak menamai sumur itu Sitna.
22 Ia pindah dari situ dan menggali sumur yang lain lagi, tetapi tentang sumur ini mereka tidak bertengkar. Sumur ini dinamainya Rehobot, dan ia berkata: “Sekarang TUHAN telah memberikan kelonggaran kepada kita, sehingga kita dapat beranak cucu di negeri ini.”
23 Dari situ ia pergi ke Bersyeba.
24 Lalu pada malam itu TUHAN menampakkan diri kepadanya serta berfirman: “Akulah Allah ayahmu Abraham; janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau; Aku akan memberkati engkau dan membuat banyak keturunanmu karena Abraham, hamba-Ku itu.”
25 Sesudah itu Ishak mendirikan mezbah di situ dan memanggil nama TUHAN. Ia memasang kemahnya di situ, lalu hamba-hambanya menggali sumur di situ.
26 Datanglah Abimelekh dari Gerar mendapatkannya, bersama-sama dengan Ahuzat, sahabatnya, dan Pikhol, kepala pasukannya.
27 Tetapi kata Ishak kepada mereka: “Mengapa kamu datang mendapatkan aku? Bukankah kamu benci kepadaku, dan telah menyuruh aku keluar dari tanahmu?”
28 Jawab mereka: “Kami telah melihat sendiri, bahwa TUHAN menyertai engkau; sebab itu kami berkata: baiklah kita mengadakan sumpah setia, antara kami dan engkau; dan baiklah kami mengikat perjanjian dengan engkau,
29 bahwa engkau tidak akan berbuat jahat kepada kami, seperti kami tidak mengganggu engkau, dan seperti kami semata-mata berbuat baik kepadamu dan membiarkan engkau pergi dengan damai; bukankah engkau sekarang yang diberkati TUHAN.”
30 Kemudian Ishak mengadakan perjamuan bagi mereka, lalu mereka makan dan minum.
31 Keesokan harinya pagi-pagi bersumpah-sumpahanlah mereka. Kemudian Ishak melepas mereka, dan mereka meninggalkan dia dengan damai.
32 Pada hari itu datanglah hamba-hamba Ishak memberitahukan kepadanya tentang sumur yang telah digali mereka, serta berkata kepadanya: “Kami telah mendapat air.”
33 Lalu dinamainyalah sumur itu Syeba. Sebab itu nama kota itu adalah Bersyeba, sampai sekarang.
34 Ketika Esau telah berumur empat puluh tahun, ia mengambil Yudit, anak Beeri orang Het, dan Basmat, anak Elon orang Het, menjadi isterinya.
35 Kedua perempuan itu menimbulkan kepedihan hati bagi Ishak dan bagi Ribka.
Pilih kasih dalam dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah memihak atau berat sebelah. Beberapa contoh sikap pilih kasih misalnya, orang tua lebih sayang anak kedua dibandingkan anak pertama-nya, atau orang tua lebih memilih anaknya yang memiliki penghasilan yang lebih baik. Orang tua yang pilih kasih terkadang tidak menyadari bahkan menolak bahwa sikap mereka yang berat sebelah itu berarti karena mereka lebih menyayangi anak yang satu daripada anak yang lain.
Pilih kasih juga terjadi dalam keluarga Ishak, sehingga berdampak dalam keluarga mereka, menjadikan Ishak tidak peka dengan pemilihan Allah. Berdasarkan maunya sendiri dia memilih Esau, dan Ribka menipu suaminya itu dengan menggunakan anaknya, Yakub. Rasa sayang Ishak yang terlalu besar terhadap Esau membuat Ishak mengabaikan Yakub dan sebaliknya juga dengan Ribka yang lebih sayang kepada Yakub sehingga mengabaikan Esau. Perlakukan seperti ini menimbulkan persaingan yang tidak sehat, bahkan memunculkan sikap dan tindakan yang buruk antara Esau dan Yakub, karena teladan buruk kedua orang tua mereka, sehingga Esau memandang rendah kesulungannya (ay. 29-34) dan Yakub dengan bantuan ibunya menghalalkan segala cara untuk menipu ayahnya, bahkan kakaknya (27:5-29). Peristiwa ini menunjukkan ketidakpekaan Ishak dan Ribka dalam membesarkan anak-anak mereka sesuai kehendak Allah.
Di sini, pilih kasih menunjukkan ketidakseimbangan perlakuan orang tua terhadap anak-anaknya, di mana sikap pilih kasih merupakan bentuk ketidaksetiaan pada Tuhan, karena Tuhan menghendaki agar keberadaan keluarga orang beriman bisa menjadi contoh yang baik bagi orang lainnya. Meskipun sikap pilih kasih nampaknya hal yang sepele dan hal yang biasa terjadi dalam sebuah keluarga, masalah ini bisa memicu munculnya masalah yang lebih besar. Oleh karena itu, melalui Firman Tuhan hari ini, kita diajak untuk tidak mencontoh kesalahan yang sama. Jangan pilih kasih terhadap anggota keluarga kita, melainkan kembangkan sikap mengasihi dengan penuh cinta kasih seperti Kristus telah mengasihi kita.
STUDI PRIBADI: Merenungkan Firman Tuhan ini, hal apa yang Tuhan ingatkan bagi setiap kita untuk menjadi komitmen pribadi dalam menerapkan Firman Tuhan?
Pokok Doa: Berdoa bagi keluarga-keluarga Kristen, agar saling mengasihi sehingga bisa menjadi contoh dan teladan bagi keluarga-keluarga lain yang belum mengenal dan percaya Tuhan Yesus.