Lihatlah Janji Tuhan

Senin, 10 Januari 2022

Bacaan hari ini: Kejadian 15 | Bacaan tahunan: Kejadian 15-16



“Maka firman-Nya kepadanya: ‘Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu’... Lagi firman TUHAN kepadanya: ‘Akulah TUHAN, yang membawa engkau keluar dari Ur-Kasdim untuk memberikan negeri ini kepadamu menjadi milikmu.’” (Kejadian 15:5-7)

Janji mengenai tanah dan keturunan menjadi sebuah tema yang sering kali muncul dalam perjalanan kehidupan umat Israel. Hal ini adalah sebuah wujud intervensi Alalh untuk membangun sebuah umat yang dirindukan menjadi sarana kehadiran berkat Allah bagi banyak bangsa. Janji mengenai tanah menjadi sebuah gambaran bahwa umat Allah akan tinggal di satu tempat yang Tuhan telah janjikan, sehingga tanah tersebut disebut sebagai Tanah Perjanjian. Sedangkan keturunan menjadi sebuah model bahwa pengenalan akan Tuhan akan diwariskan secara turun-temurun dalam keturunan Abraham. Itulah sebabnya hadirnya keturunan bagi keluarga Abraham menjadi sebuah hal yang penting.

Dalam iman, kita mengetahui bahwa janji Allah adalah “ya” dan “amin.” Allah sudah menyatakan janji mengenai keturunan ini di Kejadian 13:14-18. Namun untuk mempercayai janji Allah ini adalah sebuah proses seumur hidup. Hal inilah yang terjadi dalam kehidupan Abraham. Ia tahu janji Allah bagi kehidupannya, namun ketika usianya sudah semakin senja dan belum memiliki anak, maka Abraham berpikir bahwa hambanya, Eliezer, yang akan mewarisi semua harta bendanya. Namun sekali lagi Allah kembali meneguhkan perjanjian-Nya dengan Abraham, bahwa keturunan Abraham akan menjadi seperti bintang di langit. Melalui pernyataan Allah itu, Abraham kembali diteguhkan imannya. Abraham tetap mempercayai janji tersebut. Allah memperhitungkannya sebagai kebenaran.

Jika kita refleksikan firman ini dalam kehidupan kita, maka kita dapat belajar untuk tetap mempercayai janji Tuhan di tengah kondisi yang tidak kondusif sekalipun. Janji Tuhan menjadi kekuatan untuk kita terus teguh dan berharap kepada Tuhan dan tidak menjadi putus asa. Hal yang dapat menguatkan kita percaya kepada janji Tuhan, yaitu karena kita tahu bahwa Pribadi yang memberikan janji tersebut adalah Tuhan yang adalah Pencipta segala sesuatu. Tidak ada satu hal apapun yang sanggup menghalangi Allah untuk memenuhi janji-Nya. Percayalah!

STUDI PRIBADI: Apa yang membuat kita sering sulit mempercayai janji Tuhan? Bagaimana kita dapat meneladani Abraham dalam mempercayai janji Tuhan?

Pokok Doa: Berdoa bagi jemaat Tuhan agar mereka percaya dan berpegang teguh kepada janji Tuhan sebagaimana yang dinyatakan dalam Alkitab. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *