Tokoh Perjanjian Lama : Rahab

Minggu, 31 Oktober 2021

Bacaan hari ini: Yosua 2:1-24 | Bacaan setahun: Amsal 31, Yeremia 4-6



“..Sebab TUHAN, Allahmu, ialah Allah di langit di atas dan di bumi di bawah.” (Yosua 2:11b)

Dalam hidup, ada dua hal yang tidak bisa kita pisahkan, yaitu teori dan praktik. Namun seringkali manusia lebih memilih untuk mempelajari teori daripada praktik. Memang, belajar teori lebih mudah daripada mempraktikkan apa yang sudah dipelajari. Terlebih ketika ada tantangan, halangan bahkan ancaman. Demikian juga halnya dengan iman kita. Iman seharusnya tidak hanya berhenti pada tahap teori saja, tapi juga praktik. Seperti firman Tuhan katakan, iman tanpa perbuatan adalah mati.

Hari ini kita belajar dari iman Rahab. Siapakah Rahab? Dalam ayat 1 dijelaskan bahwa Rahab adalah seorang perempuan sundal. Ia adalah seorang Kanaan, yaitu bangsa yang kelak akan ditumpas habis beserta isinya. Ia mempunyai rumah di atas tembok kota Yerikho.

Apa yang Rahab lakukan? Ia membantu dua orang pengintai yang datang ke Yerikho untuk mengintai tanah Yerikho. Ia menerima mereka di rumahnya, menyembunyikan mereka di sotoh rumah ketika para pengejar utusan raja datang, serta membantu menurunkan mereka dengan tali melalui jendela untuk melanjutkan perjalanan mereka.

Mengapa Rahab melakukan hal ini? Karena ia memiliki iman kepada Tuhan (ay. 9-11). Dari apa yang didengarnya tentang penyertaan Tuhan kepada bangsa Israel sejak keluar dari Mesir, Rahab percaya kepada Tuhan Israel yang berkuasa. Rahab berani untuk menyembunyikan para pengintai, walau hal itu berisiko karena ia tidak mendukung titah rajanya.

Iman Rahab adalah iman yang dinyatakan melalui tindakan nyata. Meskipun ada ancaman dan tantangan, Rahab berani mengambil tindakan yang besar berdasarkan imannya kepada Tuhan. Buah tindakan imannya adalah keselamatan baginya dan keluarganya. Saat Yerikho diruntuhkan, Rahab dan keluarganya dibawa keluar untuk tinggal di luar perkemahan Israel, seperti yang telah dijanjikan sebelumnya.

Ketika menghadapi tantangan dan ancaman, sejauh mana kita berani mempraktikkan iman percaya kita? Ketika kita berani mempertahankan iman kita, Tuhan akan menyediakan jalan keluar dan keselamatan bagi kita.

STUDI PRIBADI: Dalam hal apakah biasanya Anda menghadapi kesulitan mempraktekkan iman kita? Apakah pada akhirnya Anda berhasil mempraktekkan iman kita dengan baik?

Pokok Doa: Berdoa supaya anak-anak Tuhan tetap mempertahankan iman mereka, walau ada berbagai tantangan dan ancaman. Berdoa supaya Tuhan meneguhkan mereka di tengah segala kesukaran hidup yang dialami.

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *