Selasa, 26 Oktober 2021
Bacaan hari ini: Kejadian 4:1-16 | Bacaan setahun: Amsal 26, Yesaya 57-59
“Habel juga mempersembahkan korban persembahan dari anak sulung kambing dombanya, yakni lemak-lemaknya; maka TUHAN mengindahkan Habel dan korban persembahannya itu.” (Kejadian 4:4)
Kejadian 4 : 1-16
Kain dan Habel
1 Kemudian manusia itu bersetubuh dengan Hawa, isterinya, dan mengandunglah perempuan itu, lalu melahirkan Kain; maka kata perempuan itu: “Aku telah mendapat seorang anak laki-laki dengan pertolongan TUHAN.”
2 Selanjutnya dilahirkannyalah Habel, adik Kain; dan Habel menjadi gembala kambing domba, Kain menjadi petani.
3 Setelah beberapa waktu lamanya, maka Kain mempersembahkan sebagian dari hasil tanah itu kepada TUHAN sebagai korban persembahan;
4 Habel juga mempersembahkan korban persembahan dari anak sulung kambing dombanya, yakni lemak-lemaknya; maka TUHAN mengindahkan Habel dan korban persembahannya itu,
5 tetapi Kain dan korban persembahannya tidak diindahkan-Nya. Lalu hati Kain menjadi sangat panas, dan mukanya muram.
6 Firman TUHAN kepada Kain: “Mengapa hatimu panas dan mukamu muram?
7 Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya.”
8 Kata Kain kepada Habel, adiknya: “Marilah kita pergi ke padang.” Ketika mereka ada di padang, tiba-tiba Kain memukul Habel, adiknya itu, lalu membunuh dia.
9 Firman TUHAN kepada Kain: “Di mana Habel, adikmu itu?” Jawabnya: “Aku tidak tahu! Apakah aku penjaga adikku?”
10 Firman-Nya: “Apakah yang telah kauperbuat ini? Darah adikmu itu berteriak kepada-Ku dari tanah.
11 Maka sekarang, terkutuklah engkau, terbuang jauh dari tanah yang mengangakan mulutnya untuk menerima darah adikmu itu dari tanganmu.
12 Apabila engkau mengusahakan tanah itu, maka tanah itu tidak akan memberikan hasil sepenuhnya lagi kepadamu; engkau menjadi seorang pelarian dan pengembara di bumi.”
13 Kata Kain kepada TUHAN: “Hukumanku itu lebih besar dari pada yang dapat kutanggung.
14 Engkau menghalau aku sekarang dari tanah ini dan aku akan tersembunyi dari hadapan-Mu, seorang pelarian dan pengembara di bumi; maka barangsiapa yang akan bertemu dengan aku, tentulah akan membunuh aku.”
15 Firman TUHAN kepadanya: “Sekali-kali tidak! Barangsiapa yang membunuh Kain akan dibalaskan kepadanya tujuh kali lipat.” Kemudian TUHAN menaruh tanda pada Kain, supaya ia jangan dibunuh oleh barangsiapapun yang bertemu dengan dia.
16 Lalu Kain pergi dari hadapan TUHAN dan ia menetap di tanah Nod, di sebelah timur Eden.
Amsal 26
1 Seperti salju di musim panas dan hujan pada waktu panen, demikian kehormatanpun tidak layak bagi orang bebal.
2 Seperti burung pipit mengirap dan burung layang-layang terbang, demikianlah kutuk tanpa alasan tidak akan kena.
3 Cemeti adalah untuk kuda, kekang untuk keledai, dan pentung untuk punggung orang bebal.
4 Jangan menjawab orang bebal menurut kebodohannya, supaya jangan engkau sendiri menjadi sama dengan dia.
5 Jawablah orang bebal menurut kebodohannya, supaya jangan ia menganggap dirinya bijak.
6 Siapa mengirim pesan dengan perantaraan orang bebal mematahkan kakinya sendiri dan meminum kecelakaan.
7 Amsal di mulut orang bebal adalah seperti kaki yang terkulai dari pada orang yang lumpuh.
8 Seperti orang menaruh batu di umban, demikianlah orang yang memberi hormat kepada orang bebal.
9 Amsal di mulut orang bebal adalah seperti duri yang menusuk tangan pemabuk.
10 Siapa mempekerjakan orang bebal dan orang-orang yang lewat adalah seperti pemanah yang melukai tiap orang.
11 Seperti anjing kembali ke muntahnya, demikianlah orang bebal yang mengulangi kebodohannya.
12 Jika engkau melihat orang yang menganggap dirinya bijak, harapan bagi orang bebal lebih banyak dari pada bagi orang itu.
13 Berkatalah si pemalas: “Ada singa di jalan! Ada singa di lorong!”
14 Seperti pintu berputar pada engselnya, demikianlah si pemalas di tempat tidurnya.
15 Si pemalas mencelupkan tangannya ke dalam pinggan, tetapi ia terlalu lelah untuk mengembalikannya ke mulutnya.
16 Si pemalas menganggap dirinya lebih bijak dari pada tujuh orang yang menjawab dengan bijaksana.
17 Orang yang ikut campur dalam pertengkaran orang lain adalah seperti orang yang menangkap telinga anjing yang berlalu.
18 Seperti orang gila menembakkan panah api, panah dan maut,
19 demikianlah orang yang memperdaya sesamanya dan berkata: “Aku hanya bersenda gurau.”
20 Bila kayu habis, padamlah api; bila pemfitnah tak ada, redalah pertengkaran.
21 Seperti arang untuk bara menyala dan kayu untuk api, demikianlah orang yang suka bertengkar untuk panasnya perbantahan.
22 Seperti sedap-sedapan perkataan pemfitnah masuk ke lubuk hati.
23 Seperti pecahan periuk bersalutkan perak, demikianlah bibir manis dengan hati jahat.
24 Si pembenci berpura-pura dengan bibirnya, tetapi dalam hati dikandungnya tipu daya.
25 Kalau ia ramah, janganlah percaya padanya, karena tujuh kekejian ada dalam hatinya.
26 Walaupun kebenciannya diselubungi tipu daya, kejahatannya akan nyata dalam jemaah.
27 Siapa menggali lobang akan jatuh ke dalamnya, dan siapa menggelindingkan batu, batu itu akan kembali menimpa dia.
28 Lidah dusta membenci korbannya, dan mulut licin mendatangkan kehancuran.
Yesaya 57
1 Orang benar binasa, dan tidak ada seorangpun yang memperhatikannya; orang-orang saleh tercabut nyawanya, dan tidak ada seorangpun yang mengindahkannya; sungguh, karena merajalelanya kejahatan, tercabutlah nyawa orang benar
2 dan ia masuk ke tempat damai; orang-orang yang hidup dengan lurus hati mendapat perhentian di atas tempat tidurnya.
3 Tetapi kamu, mendekatlah kamu ke mari, hai anak-anak dari perempuan-perempuan sihir, hai keturunan orang yang berzinah dan perempuan sundal!
4 Tentang siapakah kamu berkelakar, terhadap siapakah kamu melontarkan kata-kata yang bukan-bukan dan mengejeknya? Bukankah kamu ini anak-anak pemberontak, keturunan pendusta,
5 hai orang-orang yang terbakar oleh hawa nafsu dekat pohon-pohon keramat, di bawah setiap pohon yang rimbun, hai orang-orang yang menyembelih anak-anak di lembah-lembah, di dalam celah-celah bukit batu.
Penyembahan berhala sebagai perzinahan
6 Padamu hanya ada batu-batu licin dari sungai, dan hanya itu sajalah yang ditentukan bagimu; kepada mereka juga engkau mengunjukkan korban curahan, dan mempersembahkan korban sajian. Masakan Aku sabar akan hal itu?
7 Engkau menaruh petiduranmu di atas gunung yang tinggi dan menjulang dan ke atas gunung itu juga engkau naik untuk mempersembahkan korban sembelihan.
8 Engkau telah menaruh lambang berhalamu di ambang pintu masuk rumahmu, ya, engkau telah meninggalkan Aku dan menelanjangi dirimu, engkau telah menaiki petiduranmu dan telah melebarkannya; engkau telah mengadakan janji dengan beberapa orang yang kauingini untuk tidur bersama-sama mereka dan engkau memandangi lingga.
9 Engkau datang menghadap Molokh dengan membawa minyak dan banyak-banyak wangi-wangian; engkau menyuruh duta-dutamu pergi sampai jauh, dan sampai ke bawah di dunia orang mati.
10 Oleh perjalananmu yang jauh engkau sudah letih lesu, tetapi engkau tidak berkata: “Tidak ada harapan!” Engkau mendapat kekuatan yang baru, dan sebab itu engkau tidak menjadi lemah.
11 Kepada siapa gerangan engkau gentar dan takut, sehingga engkau berdusta dan tidak mengingat Aku atau memberi perhatian kepada-Ku? Bukankah karena Aku membisu dan menutup mata, maka engkau tidak takut kepada-Ku!
12 Aku akan menyebutkan kesalehanmu dan segala perbuatanmu, tetapi semuanya itu tidak akan berguna bagimu:
13 apabila engkau berteriak, biarlah berhala-berhalamu melepaskan engkau! Mereka semua akan ditiup angin, akan diterbangkan hembusan nafas. Tetapi orang yang berlindung kepada-Ku akan mewarisi negeri dan akan memiliki gunung-Ku yang kudus.
Kata-kata penghiburan
14 Ada yang berkata: “Bukalah, bukalah, persiapkanlah jalan, angkatlah batu sandungan dari jalan umat-Ku!”
15 Sebab beginilah firman Yang Mahatinggi dan Yang Mahamulia, yang bersemayam untuk selamanya dan Yang Mahakudus nama-Nya: “Aku bersemayam di tempat tinggi dan di tempat kudus tetapi juga bersama-sama orang yang remuk dan rendah hati, untuk menghidupkan semangat orang-orang yang rendah hati dan untuk menghidupkan hati orang-orang yang remuk.
16 Sebab bukan untuk selama-lamanya Aku hendak berbantah, dan bukan untuk seterusnya Aku hendak murka, supaya semangat mereka jangan lemah lesu di hadapan-Ku, padahal Akulah yang membuat nafas kehidupan.
17 Aku murka karena kesalahan kelobaannya, Aku menghajar dia, menyembunyikan wajah-Ku dan murka, tetapi dengan murtad ia menempuh jalan yang dipilih hatinya.
18 Aku telah melihat segala jalannya itu, tetapi Aku akan menyembuhkan dan akan menuntun dia dan akan memulihkan dia dengan penghiburan; juga pada bibir orang-orangnya yang berkabung
19 Aku akan menciptakan puji-pujian. Damai, damai sejahtera bagi mereka yang jauh dan bagi mereka yang dekat–firman TUHAN–Aku akan menyembuhkan dia!
20 Tetapi orang-orang fasik adalah seperti laut yang berombak-ombak sebab tidak dapat tetap tenang, dan arusnya menimbulkan sampah dan lumpur.
21 Tiada damai bagi orang-orang fasik itu,” firman Allahku.
Yesaya 58
Kesalehan yang palsu dan yang sejati
1 Serukanlah kuat-kuat, janganlah tahan-tahan! Nyaringkanlah suaramu bagaikan sangkakala, beritahukanlah kepada umat-Ku pelanggaran mereka dan kepada kaum keturunan Yakub dosa mereka!
2 Memang setiap hari mereka mencari Aku dan suka untuk mengenal segala jalan-Ku. Seperti bangsa yang melakukan yang benar dan yang tidak meninggalkan hukum Allahnya mereka menanyakan Aku tentang hukum-hukum yang benar, mereka suka mendekat menghadap Allah, tanyanya:
3 “Mengapa kami berpuasa dan Engkau tidak memperhatikannya juga? Mengapa kami merendahkan diri dan Engkau tidak mengindahkannya juga?” Sesungguhnya, pada hari puasamu engkau masih tetap mengurus urusanmu, dan kamu mendesak-desak semua buruhmu.
4 Sesungguhnya, kamu berpuasa sambil berbantah dan berkelahi serta memukul dengan tinju dengan tidak semena-mena. Dengan caramu berpuasa seperti sekarang ini suaramu tidak akan didengar di tempat tinggi.
5 Sungguh-sungguh inikah berpuasa yang Kukehendaki, dan mengadakan hari merendahkan diri, jika engkau menundukkan kepala seperti gelagah dan membentangkan kain karung dan abu sebagai lapik tidur? Sungguh-sungguh itukah yang kausebutkan berpuasa, mengadakan hari yang berkenan pada TUHAN?
6 Bukan! Berpuasa yang Kukehendaki, ialah supaya engkau membuka belenggu-belenggu kelaliman, dan melepaskan tali-tali kuk, supaya engkau memerdekakan orang yang teraniaya dan mematahkan setiap kuk,
7 supaya engkau memecah-mecah rotimu bagi orang yang lapar dan membawa ke rumahmu orang miskin yang tak punya rumah, dan apabila engkau melihat orang telanjang, supaya engkau memberi dia pakaian dan tidak menyembunyikan diri terhadap saudaramu sendiri!
8 Pada waktu itulah terangmu akan merekah seperti fajar dan lukamu akan pulih dengan segera; kebenaran menjadi barisan depanmu dan kemuliaan TUHAN barisan belakangmu.
9 Pada waktu itulah engkau akan memanggil dan TUHAN akan menjawab, engkau akan berteriak minta tolong dan Ia akan berkata: Ini Aku! Apabila engkau tidak lagi mengenakan kuk kepada sesamamu dan tidak lagi menunjuk-nunjuk orang dengan jari dan memfitnah,
10 apabila engkau menyerahkan kepada orang lapar apa yang kauinginkan sendiri dan memuaskan hati orang yang tertindas maka terangmu akan terbit dalam gelap dan kegelapanmu akan seperti rembang tengah hari.
11 TUHAN akan menuntun engkau senantiasa dan akan memuaskan hatimu di tanah yang kering, dan akan membaharui kekuatanmu; engkau akan seperti taman yang diairi dengan baik dan seperti mata air yang tidak pernah mengecewakan.
12 Engkau akan membangun reruntuhan yang sudah berabad-abad, dan akan memperbaiki dasar yang diletakkan oleh banyak keturunan. Engkau akan disebutkan “yang memperbaiki tembok yang tembus”, “yang membetulkan jalan supaya tempat itu dapat dihuni”.
Menghormati hari Sabat
13 Apabila engkau tidak menginjak-injak hukum Sabat dan tidak melakukan urusanmu pada hari kudus-Ku; apabila engkau menyebutkan hari Sabat “hari kenikmatan”, dan hari kudus TUHAN “hari yang mulia”; apabila engkau menghormatinya dengan tidak menjalankan segala acaramu dan dengan tidak mengurus urusanmu atau berkata omong kosong,
14 maka engkau akan bersenang-senang karena TUHAN, dan Aku akan membuat engkau melintasi puncak bukit-bukit di bumi dengan kendaraan kemenangan; Aku akan memberi makan engkau dari milik pusaka Yakub, bapa leluhurmu, sebab mulut Tuhanlah yang mengatakannya.
Yesaya 59
Dosa adalah penghambat keselamatan
1 Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar;
2 tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu.
3 Sebab tanganmu cemar oleh darah dan jarimu oleh kejahatan; mulutmu mengucapkan dusta, lidahmu menyebut-nyebut kecurangan.
4 Tidak ada yang mengajukan pengaduan dengan alasan benar, dan tidak ada yang menghakimi dengan alasan teguh; orang mengandalkan kesia-siaan dan mengucapkan dusta, orang mengandung bencana dan melahirkan kelaliman.
5 Mereka menetaskan telur ular beludak, dan menenun sarang laba-laba; siapa yang makan dari telurnya itu akan mati, dan apabila sebutir ditekan pecah, keluarlah seekor ular beludak.
6 Sarang yang ditenun itu tidak dapat dipergunakan sebagai pakaian, dan buatan mereka itu tidak dapat dipakai sebagai kain; perbuatan mereka adalah perbuatan kelaliman, dan yang dikerjakan tangan mereka adalah kekerasan belaka.
7 Mereka segera melakukan kejahatan, dan bersegera hendak menumpahkan darah orang yang tidak bersalah; rancangan mereka adalah rancangan kelaliman, dan ke mana saja mereka pergi mereka meninggalkan kebinasaan dan keruntuhan.
8 Mereka tidak mengenal jalan damai, dan dalam jejak mereka tidak ada keadilan; mereka mengambil jalan-jalan yang bengkok, dan setiap orang yang berjalan di situ tidaklah mengenal damai.
9 Sebab itu keadilan tetap jauh dari pada kami dan kebenaran tidak sampai kepada kami. Kami menanti-nantikan terang, tetapi hanya kegelapan belaka, menanti-nantikan cahaya, tetapi kami berjalan dalam kekelaman.
10 Kami meraba-raba dinding seperti orang buta, dan meraba-raba seolah-olah tidak punya mata; kami tersandung di waktu tengah hari seperti di waktu senja, duduk di tempat gelap seperti orang mati.
11 Kami sekalian meraung seperti beruang; suara kami redup seperti suara burung merpati; kami menanti-nantikan keadilan, tetapi tidak ada, menanti-nantikan keselamatan, tetapi tetap jauh dari kami.
12 Sungguh, dosa pemberontakan kami banyak di hadapan-Mu dan dosa kami bersaksi melawan kami; sungguh, kami menyadari pemberontakan kami dan kami mengenal kejahatan kami:
13 kami telah memberontak dan mungkir terhadap TUHAN, dan berbalik dari mengikuti Allah kami, kami merancangkan pemerasan dan penyelewengan, mengandung dusta dalam hati dan melahirkannya dalam kata-kata.
14 Hukum telah terdesak ke belakang, dan keadilan berdiri jauh-jauh, sebab kebenaran tersandung di tempat umum dan ketulusan ditolak orang.
15 Dengan demikian kebenaran telah hilang, dan siapa yang menjauhi kejahatan, ia menjadi korban rampasan. Tetapi TUHAN melihatnya, dan adalah jahat di mata-Nya bahwa tidak ada hukum.
16 Ia melihat bahwa tidak seorangpun yang tampil, dan Ia tertegun karena tidak ada yang membela. Maka tangan-Nya sendiri memberi Dia pertolongan, dan keadilan-Nyalah yang membantu Dia.
17 Ia mengenakan keadilan sebagai baju zirah dan ketopong keselamatan ada di kepala-Nya; Ia mengenakan pakaian pembalasan dan menyelubungkan kecemburuan sebagai jubah.
18 Sesuai dengan perbuatan-perbuatan orang, demikianlah Ia memberi pembalasan: kehangatan murka kepada lawan-lawan-Nya, ganjaran kepada musuh-musuh-Nya; bahkan kepada pulau-pulau yang jauh Ia memberi ganjaran.
19 Maka orang akan takut kepada nama TUHAN di tempat matahari terbenam dan kepada kemuliaan-Nya di tempat matahari terbit, sebab Ia akan datang seperti arus dari tempat yang sempit, yang didorong oleh nafas TUHAN.
20 Dan Ia akan datang sebagai Penebus untuk Sion dan untuk orang-orang Yakub yang bertobat dari pemberontakannya, demikianlah firman TUHAN.
21 Adapun Aku, inilah perjanjian-Ku dengan mereka, firman TUHAN: Roh-Ku yang menghinggapi engkau dan firman-Ku yang Kutaruh dalam mulutmu tidak akan meninggalkan mulutmu dan mulut keturunanmu dan mulut keturunan mereka, dari sekarang sampai selama-lamanya, firman TUHAN.
Hari ini, kita membaca tentang korban persembahan Kain dan Habel yang dipersembahkan kepada Tuhan. Fokus perenungan ini adalah ayat 4, “Habel juga mempersembahkan korban persembahan dari anak sulung kambing dombanya, yakni lemak-lemaknya; maka TUHAN mengindahkan Habel dan korban persembahannya itu.” Dari ayat 2, kita tahu pekerjaan Habel ialah seorang gembala kambing domba. Pertanyaan yang muncul, “Mengapa persembahan Habel diterima oleh Tuhan?”
Ibrani 11:4 menuliskan, “Karena iman Habel telah mempersembahkan kepada Allah korban yang lebih baik dari pada korban Kain. Dengan jalan itu ia memperoleh kesaksian kepadanya, bahwa ia benar, karena Allah berkenan akan persembahannya itu dan karena iman ia masih berbicara, sesudah ia mati.” Berdasarkan ayat tersebut, kita dapat memahami alasan persembahan Habel diterima oleh Allah. Karena Habel beriman kepada Allah, maka Allah menerimanya. Lebih lanjut di dalam Ibrani 11:1 dikatakan, “Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.” Jadi, betapa pentingnya memiliki iman dalam hidup orang percaya.
Sebagai kesimpulan, mari kita sebagai orang percaya memiliki iman yang teguh kepada Allah. Sama seperti Habel yang memiliki iman kepada Allah, sehingga mendatangkan berkat bagi dirinya. Di dalam kitab Roma 14:23b ditulis bahwa: “Dan segala sesuatu yang tidak berdasarkan iman, adalah dosa.” Jadi, sekali lagi, iman adalah salah satu hal yang sangat penting di dalam kehidupan orang percaya, khususnya ketika menghadapi keadaan yang sulit seperti sekarang ini. Mungkin ada di antara kita yang mulai mengeluh dan mulai meninggalkan Tuhan. Akan tetapi, melalui tokoh Alkitab yang bernama Habel, kita belajar untuk tetap beriman kepada Tuhan dan menggantungkan hidup kita sepenuhnya kepada Tuhan.
Marilah kita tetap terus semangat dalam menjalani kehidupan ini dan sambil menantikan kedatangan Kristus yang kedua kalinya.
STUDI PRIBADI: Mengapa persembahan Habel berkenan dan diterima Allah sementara persembahan Kain ditolak-Nya? Apa yang dapat kita pelajari dari kehidupan Habel?
Pokok Doa: Berdoalah supaya orang percaya boleh mendasari hidup mereka di dalam iman kepada Allah, seperti halnya teladan Habel. Berdoa agar setiap orang percaya boleh hidup berkenan kepada Allah.