Senin, 27 September 2021
Bacaan hari ini: Lukas 14:1-6 | Bacaan setahun: Mazmur 135-137
“Kemudian Ia berkata kepada mereka: Siapakah di antara kamu yang tidak segera menarik ke luar anaknya atau lembunya kalau terperosok ke dalam sebuah sumur, meskipun pada hari Sabat?” (Lukas 14:5)
Lukas 14:1-6
Lagi penyembuhan pada hari Sabat
1 Pada suatu hari Sabat Yesus datang ke rumah salah seorang pemimpin dari orang-orang Farisi untuk makan di situ. Semua yang hadir mengamat-amati Dia dengan saksama.
2 Tiba-tiba datanglah seorang yang sakit busung air berdiri di hadapan-Nya.
3 Lalu Yesus berkata kepada ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi itu, kata-Nya: “Diperbolehkankah menyembuhkan orang pada hari Sabat atau tidak?”
4 Mereka itu diam semuanya. Lalu Ia memegang tangan orang sakit itu dan menyembuhkannya dan menyuruhnya pergi.
5 Kemudian Ia berkata kepada mereka: “Siapakah di antara kamu yang tidak segera menarik ke luar anaknya atau lembunya kalau terperosok ke dalam sebuah sumur, meskipun pada hari Sabat?”
6 Mereka tidak sanggup membantah-Nya.
Mazmur 135
Hanya TUHAN yang patut dipuji
1 Haleluya! Pujilah nama TUHAN, pujilah, hai hamba-hamba TUHAN,
2 hai orang-orang yang datang melayani di rumah TUHAN, di pelataran rumah Allah kita!
3 Pujilah TUHAN, sebab TUHAN itu baik, bermazmurlah bagi nama-Nya, sebab nama itu indah!
4 Sebab TUHAN telah memilih Yakub bagi-Nya, Israel menjadi milik kesayangan-Nya.
5 Sesungguhnya aku tahu, bahwa TUHAN itu maha besar dan Tuhan kita itu melebihi segala allah.
6 TUHAN melakukan apa yang dikehendaki-Nya, di langit dan di bumi, di laut dan di segenap samudera raya;
7 Ia menaikkan kabut dari ujung bumi, Ia membuat kilat mengikuti hujan, Ia mengeluarkan angin dari dalam perbendaharaan-Nya.
8 Dialah yang memukul mati anak-anak sulung Mesir, baik manusia maupun hewan,
9 dan mendatangkan tanda-tanda dan mujizat-mujizat ke tengah-tengahmu, hai Mesir, menentang Firaun dan menentang semua pegawainya.
10 Dialah yang memukul kalah banyak bangsa, dan membunuh raja-raja yang kuat:
11 Sihon, raja orang Amori, dan Og, raja negeri Basan, dan segala kerajaan Kanaan,
12 dan memberikan tanah mereka sebagai milik pusaka, milik pusaka kepada Israel, umat-Nya.
13 Ya TUHAN, nama-Mu adalah untuk selama-lamanya; ya TUHAN, Engkau diingat turun-temurun.
14 Sebab TUHAN akan memberi keadilan kepada umat-Nya, dan akan sayang kepada hamba-hamba-Nya.
15 Berhala bangsa-bangsa adalah perak dan emas, buatan tangan manusia,
16 mempunyai mulut, tetapi tidak dapat berkata-kata, mempunyai mata, tetapi tidak dapat melihat,
17 mempunyai telinga, tetapi tidak dapat mendengar, juga nafas tidak ada dalam mulut mereka.
18 Seperti itulah jadinya orang-orang yang membuatnya, semua orang yang percaya kepadanya.
19 Hai kaum Israel, pujilah TUHAN! Hai kaum Harun, pujilah TUHAN!
20 Hai kaum Lewi, pujilah TUHAN! Hai orang-orang yang takut akan TUHAN, pujilah TUHAN!
21 Terpujilah TUHAN dari Sion, Dia yang diam di Yerusalem! Haleluya!
Mazmur 136
Kasih setia Allah kepada orang Israel
1 Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
2 Bersyukurlah kepada Allah segala allah! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
3 Bersyukurlah kepada Tuhan segala tuhan! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
4 Kepada Dia yang seorang diri melakukan keajaiban-keajaiban besar! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
5 Kepada Dia yang menjadikan langit dengan kebijaksanaan! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
6 Kepada Dia yang menghamparkan bumi di atas air! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
7 Kepada Dia yang menjadikan benda-benda penerang yang besar; bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
8 Matahari untuk menguasai siang; bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
9 Bulan dan bintang-bintang untuk menguasai malam! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
10 Kepada Dia yang memukul mati anak-anak sulung Mesir; bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
11 Dan membawa Israel keluar dari tengah-tengah mereka; bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
12 Dengan tangan yang kuat dan dengan lengan yang teracung! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
13 Kepada Dia yang membelah Laut Teberau menjadi dua belahan; bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
14 Dan menyeberangkan Israel dari tengah-tengahnya; bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
15 Dan mencampakkan Firaun dengan tentaranya ke Laut Teberau! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
16 Kepada Dia yang memimpin umat-Nya melalui padang gurun! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
17 Kepada Dia yang memukul kalah raja-raja yang besar; bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
18 Dan membunuh raja-raja yang mulia; bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
19 Sihon, raja orang Amori; bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
20 Dan Og, raja negeri Basan; bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
21 Dan memberikan tanah mereka menjadi milik pusaka; bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
22 Milik pusaka kepada Israel, hamba-Nya! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
23 Dia yang mengingat kita dalam kerendahan kita; bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
24 Dan membebaskan kita dari pada para lawan kita; bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
25 Dia yang memberikan roti kepada segala makhluk; bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
26 Bersyukurlah kepada Allah semesta langit! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
Mazmur 137
Di tepi sungai-sungai Babel
1 Di tepi sungai-sungai Babel, di sanalah kita duduk sambil menangis, apabila kita mengingat Sion.
2 Pada pohon-pohon gandarusa di tempat itu kita menggantungkan kecapi kita.
3 Sebab di sanalah orang-orang yang menawan kita meminta kepada kita memperdengarkan nyanyian, dan orang-orang yang menyiksa kita meminta nyanyian sukacita: “Nyanyikanlah bagi kami nyanyian dari Sion!”
4 Bagaimanakah kita menyanyikan nyanyian TUHAN di negeri asing?
5 Jika aku melupakan engkau, hai Yerusalem, biarlah menjadi kering tangan kananku!
6 Biarlah lidahku melekat pada langit-langitku, jika aku tidak mengingat engkau, jika aku tidak jadikan Yerusalem puncak sukacitaku!
7 Ingatlah, ya TUHAN, kepada bani Edom, yang pada hari pemusnahan Yerusalem mengatakan: “Runtuhkan, runtuhkan sampai ke dasarnya!”
8 Hai puteri Babel, yang suka melakukan kekerasan, berbahagialah orang yang membalas kepadamu perbuatan-perbuatan yang kaulakukan kepada kami!
9 Berbahagialah orang yang menangkap dan memecahkan anak-anakmu pada bukit batu!
Kasih ibu kepada beta, adalah sebuah lirik lagu yang menggambarkan kasih seorang ibu kepada anaknya yang begitu dalam dan nyata. Seperti di dalam berita ini: pada tahun 2021, seorang ibu di Tulungagung terpaksa menjual ginjalnya untuk menebus biaya perawatan anaknya yang baru lahir di RS. Ketika diwawancara, ibu ini hanya berkata, “Saya ikhlas, demi anak saya.” Kita melihat kasih yang meluap. Kehadiran seorang ibu dalam hidup kita masing-masing merupakan anugerah Tuhan yang indah.
Kasih seorang ibu dapat menolong kita memahami, betapa besarnya kasih Allah kepada umat-Nya seperti digambarkan melalui pembacaan kita hari ini. Pada suatu hari Sabat, Yesus hadir ke rumah salah satu pemimpin dari orang Farisi untuk makan. Yesus sering mengkritik kemunafikan orang Farisi, tetapi hal itu tidak menghalangi kasih Yesus untuk datang kepada mereka. Pada saat itu, tiba-tiba datang seorang yang sakit busung air dan Yesus pun menyembuhkan orang ini. Yesus menyembuhkan orang sakit busung air ini tanpa ia meminta Yesus untuk menyembuhkan terlebih dulu. Yesus berinisiatif untuk datang dan menyembuhkan orang ini, walaupun di hari Sabat. Kata memegang (ay.4) diambil dari kata Yunani “Epilanomenos” – artinya “Ia memeluknya.” Tanpa rasa jijik, Yesus memeluk orang ini.
Kalimat Yesus ini membuktikan motivasi tindakan-Nya, “Kemudian Ia berkata kepada mereka: ‘Siapa di antara kamu yang tidak segera menarik ke luar anaknya atau lembunya kalau terperosok ke dalam sebuah sumur, meskipun pada hari Sabat?’” (ay. 5). Yesus tidak ingin melihat umat-Nya menderita, atau bahkan celaka. Kasih Yesus tidak bisa dihalang-halangi meskipun oleh perlawanan ataupun bantahan apapun. Kasih-Nya sungguh amat meluap kepada umat-Nya, dan tentunya Kasih Allah yang sama juga meluap kepada kita, anak-Nya. Maka, pada hari ini ketika kita menjalani hari-hari kita, ingatlah selalu: Allah mengasihi kita. Kiranya kita menjalani hari-hari kita di tengah pandemi ini, dengan tetap tenang dan berharap dalam pelukan tangan kasih-Nya. Percayalah akan kasih Tuhan Yesus dan damailah dalam naungan-Nya selalu.
STUDI PRIBADI: Kasih Allah begitu meluap dalam hidup kita dan tidak pernah ada habisnya, bagaimana kita meresponi kasih-Nya yang besar itu?
Pokok Doa: Berdoalah untuk saudara-saudara seiman kita yang sedang bergumul melawan covid-19, kiranya kasih Allah menguatkan mereka selalu, sehingga mereka tetap tenang dan berharap kepada kuat kuasa-Nya.
Great wordpress blog here.. Its hard to find quality writing like yours these days. I really appreciate people like you! take care and see you soon