Selasa, 21 September 2021
Bacaan hari ini: Markus 7:31-37 | Bacaan setahun: Mazmur 119:80-176, Wahyu 21
“Dan sesudah Yesus memisahkan dia dari orang banyak, sehingga mereka sendirian, Ia memasukkan jari-Nya ke telinga orang itu, lalu Ia meludah dan meraba lidah orang itu.” (Markus 7:33)
Markus 7 : 31-37
Yesus menyembuhkan seorang tuli
31 Kemudian Yesus meninggalkan pula daerah Tirus dan dengan melalui Sidon pergi ke danau Galilea, di tengah-tengah daerah Dekapolis.
32 Di situ orang membawa kepada-Nya seorang yang tuli dan yang gagap dan memohon kepada-Nya, supaya Ia meletakkan tangan-Nya atas orang itu.
33 Dan sesudah Yesus memisahkan dia dari orang banyak, sehingga mereka sendirian, Ia memasukkan jari-Nya ke telinga orang itu, lalu Ia meludah dan meraba lidah orang itu.
34 Kemudian sambil menengadah ke langit Yesus menarik nafas dan berkata kepadanya: “Efata!”, artinya: Terbukalah!
35 Maka terbukalah telinga orang itu dan seketika itu terlepas pulalah pengikat lidahnya, lalu ia berkata-kata dengan baik.
36 Yesus berpesan kepada orang-orang yang ada di situ supaya jangan menceriterakannya kepada siapapun juga. Tetapi makin dilarang-Nya mereka, makin luas mereka memberitakannya.
37 Mereka takjub dan tercengang dan berkata: “Ia menjadikan segala-galanya baik, yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu dijadikan-Nya berkata-kata.”
Mazmur 119 : 80-176
80 Biarlah hatiku tulus dalam ketetapan-ketetapan-Mu, supaya jangan aku mendapat malu.
81 Habis jiwaku merindukan keselamatan dari pada-Mu, aku berharap kepada firman-Mu.
82 Habis mataku merindukan janji-Mu; aku berkata: “Bilakah Engkau akan menghiburkan aku?”
83 Sebab aku telah menjadi seperti kirbat yang diasapi; namun ketetapan-ketetapan-Mu tidak kulupakan.
84 Berapa lagi hari-hari hamba-Mu ini? Bilakah Engkau menghukum orang-orang yang mengejar aku?
85 Orang-orang yang kurang ajar telah menggali lobang bagiku, orang-orang yang tidak menuruti Taurat-Mu.
86 Segala perintah-Mu dapat dipercaya; mereka mengejar aku tanpa alasan–tolonglah aku!
87 Hampir saja mereka menghabisi aku di bumi, tetapi aku tidak meninggalkan titah-titah-Mu.
88 Hidupkanlah aku sesuai dengan kasih setia-Mu, supaya aku berpegang pada peringatan yang Kauberikan.
89 Untuk selama-lamanya, ya TUHAN, firman-Mu tetap teguh di sorga.
90 Kesetiaan-Mu dari keturunan ke keturunan; Engkau menegakkan bumi, sehingga tetap ada.
91 Menurut hukum-hukum-Mu semuanya itu ada sekarang, sebab segala sesuatu melayani Engkau.
92 Sekiranya Taurat-Mu tidak menjadi kegemaranku, maka aku telah binasa dalam sengsaraku.
93 Untuk selama-lamanya aku tidak melupakan titah-titah-Mu, sebab dengan itu Engkau menghidupkan aku.
94 Aku kepunyaan-Mu, selamatkanlah aku, sebab aku mencari titah-titah-Mu.
95 Orang-orang fasik menantikan aku untuk membinasakan aku; tetapi aku hendak memperhatikan peringatan-peringatan-Mu.
96 Aku melihat batas-batas kesempurnaan, tetapi perintah-Mu luas sekali.
97 Betapa kucintai Taurat-Mu! Aku merenungkannya sepanjang hari.
98 Perintah-Mu membuat aku lebih bijaksana dari pada musuh-musuhku, sebab selama-lamanya itu ada padaku.
99 Aku lebih berakal budi dari pada semua pengajarku, sebab peringatan-peringatan-Mu kurenungkan.
100 Aku lebih mengerti dari pada orang-orang tua, sebab aku memegang titah-titah-Mu.
101 Terhadap segala jalan kejahatan aku menahan kakiku, supaya aku berpegang pada firman-Mu.
102 Aku tidak menyimpang dari hukum-hukum-Mu, sebab Engkaulah yang mengajar aku.
103 Betapa manisnya janji-Mu itu bagi langit-langitku, lebih dari pada madu bagi mulutku.
104 Aku beroleh pengertian dari titah-titah-Mu, itulah sebabnya aku benci segala jalan dusta.
105 Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.
106 Aku telah bersumpah dan aku akan menepatinya, untuk berpegang pada hukum-hukum-Mu yang adil.
107 Aku sangat tertindas, ya TUHAN, hidupkanlah aku sesuai dengan firman-Mu.
108 Kiranya persembahan sukarela yang berupa puji-pujian berkenan kepada-Mu, ya TUHAN, dan ajarkanlah hukum-hukum-Mu kepadaku.
109 Aku selalu mempertaruhkan nyawaku, namun Taurat-Mu tidak kulupakan.
110 Orang-orang fasik telah memasang jerat terhadap aku, tetapi aku tidak sesat dari titah-titah-Mu.
111 Peringatan-peringatan-Mu adalah milik pusakaku untuk selama-lamanya, sebab semuanya itu kegirangan hatiku.
112 Telah kucondongkan hatiku untuk melakukan ketetapan-ketetapan-Mu, untuk selama-lamanya, sampai saat terakhir.
113 Orang yang bimbang hati kubenci, tetapi Taurat-Mu kucintai.
114 Engkaulah persembunyianku dan perisaiku; aku berharap kepada firman-Mu.
115 Menjauhlah dari padaku, hai penjahat-penjahat; aku hendak memegang perintah-perintah Allahku.
116 Topanglah aku sesuai dengan janji-Mu, supaya aku hidup, dan janganlah membuat aku malu dalam pengharapanku.
117 Sokonglah aku, supaya aku selamat; aku hendak bersukacita dalam ketetapan-ketetapan-Mu senantiasa.
118 Engkau menolak semua orang yang sesat dari ketetapan-ketetapan-Mu, sebab sia-sia tipu muslihat mereka.
119 Sebagai sanga Kauanggap semua orang fasik di bumi; sebab itu aku mencintai peringatan-peringatan-Mu.
120 Badanku gemetar karena ketakutan terhadap Engkau, aku takut kepada penghukuman-Mu.
121 Aku telah menjalankan hukum dan keadilan; janganlah menyerahkan aku kepada pemeras-pemerasku!
122 Jadilah jaminan bagi hamba-Mu untuk kebaikan, janganlah orang-orang yang kurang ajar memeras aku.
123 Mataku sangat merindukan keselamatan dari pada-Mu dan merindukan janji-Mu yang adil.
124 Perlakukanlah hamba-Mu sesuai dengan kasih setia-Mu, dan ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku.
125 Hamba-Mu aku ini, buatlah aku mengerti, supaya aku tahu peringatan-peringatan-Mu.
126 Waktu untuk bertindak telah tiba bagi TUHAN; mereka telah merombak Taurat-Mu.
127 Itulah sebabnya aku mencintai perintah-perintah-Mu lebih dari pada emas, bahkan dari pada emas tua.
128 Itulah sebabnya aku hidup jujur sesuai dengan segala titah-Mu; segala jalan dusta aku benci.
129 Peringatan-peringatan-Mu ajaib, itulah sebabnya jiwaku memegangnya.
130 Bila tersingkap, firman-firman-Mu memberi terang, memberi pengertian kepada orang-orang bodoh.
131 Mulutku kungangakan dan megap-megap, sebab aku mendambakan perintah-perintah-Mu.
132 Berpalinglah kepadaku dan kasihanilah aku, sebagaimana sepatutnya terhadap orang-orang yang mencintai nama-Mu.
133 Teguhkanlah langkahku oleh janji-Mu, dan janganlah segala kejahatan berkuasa atasku.
134 Bebaskanlah aku dari pada pemerasan manusia, supaya aku berpegang pada titah-titah-Mu.
135 Sinarilah hamba-Mu dengan wajah-Mu, dan ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku.
136 Air mataku berlinang seperti aliran air, karena orang tidak berpegang pada Taurat-Mu.
137 Engkau adil, ya TUHAN, dan hukum-hukum-Mu benar.
138 Telah Kauperintahkan peringatan-peringatan-Mu dalam keadilan dan dalam kesetiaan belaka.
139 Nyala cintaku menghabiskan aku, sebab para lawanku melupakan segala firman-Mu.
140 Janji-Mu sangat teruji, dan hamba-Mu mencintainya.
141 Aku ini kecil dan hina, tetapi titah-titah-Mu tidak kulupakan.
142 Keadilan-Mu adil untuk selama-lamanya, dan Taurat-Mu benar.
143 Aku ditimpa kesesakan dan kesusahan, tetapi perintah-perintah-Mu menjadi kesukaanku.
144 Peringatan-peringatan-Mu adil untuk selama-lamanya, buatlah aku mengerti, supaya aku hidup.
145 Aku berseru dengan segenap hati; jawablah aku, ya TUHAN! Ketetapan-ketetapan-Mu hendak kupegang.
146 Aku berseru kepada-Mu; selamatkanlah aku! Aku hendak berpegang pada peringatan-peringatan-Mu.
147 Pagi-pagi buta aku bangun dan berteriak minta tolong; aku berharap kepada firman-Mu.
148 Aku bangun mendahului waktu jaga malam untuk merenungkan janji-Mu.
149 Dengarlah suaraku sesuai dengan kasih setia-Mu; ya TUHAN, hidupkanlah aku sesuai dengan hukum-Mu.
150 Mendekat orang-orang yang mengejar aku dengan maksud jahat, mereka menjauh dari Taurat-Mu.
151 Engkau dekat, ya TUHAN, dan segala perintah-Mu adalah benar.
152 Sejak dahulu aku tahu dari peringatan-peringatan-Mu, bahwa Engkau telah menetapkannya untuk selama-lamanya.
153 Lihatlah sengsaraku dan luputkanlah aku, sebab Taurat-Mu tidak kulupakan.
154 Perjuangkanlah perkaraku dan tebuslah aku, hidupkanlah aku sesuai dengan janji-Mu.
155 Keselamatan menjauh dari orang-orang fasik, sebab ketetapan-ketetapan-Mu tidaklah mereka cari.
156 Rahmat-Mu berlimpah, ya TUHAN, hidupkanlah aku sesuai dengan hukum-hukum-Mu.
157 Pengejar dan lawanku banyak, tetapi aku tidak menyimpang dari peringatan-peringatan-Mu.
158 Melihat pengkhianat-pengkhianat, aku merasa jemu, karena mereka tidak berpegang pada janji-Mu.
159 Lihatlah, betapa aku mencintai titah-titah-Mu! Ya TUHAN, hidupkanlah aku sesuai dengan kasih setia-Mu.
160 Dasar firman-Mu adalah kebenaran dan segala hukum-hukum-Mu yang adil adalah untuk selama-lamanya.
161 Pembesar-pembesar mengejar aku tanpa alasan, tetapi hanya terhadap firman-Mu hatiku gemetar.
162 Aku gembira atas janji-Mu, seperti orang yang mendapat banyak jarahan.
163 Aku benci dan merasa jijik terhadap dusta, tetapi Taurat-Mu kucintai.
164 Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil.
165 Besarlah ketenteraman pada orang-orang yang mencintai Taurat-Mu, tidak ada batu sandungan bagi mereka.
166 Aku menantikan keselamatan dari pada-Mu, ya TUHAN, dan aku melakukan perintah-perintah-Mu.
167 Aku berpegang pada peringatan-peringatan-Mu, dan aku amat mencintainya.
168 Aku berpegang pada titah-titah-Mu dan peringatan-peringatan-Mu, sebab seluruh hidupku terbuka di hadapan-Mu.
169 Biarlah teriakku sampai ke hadapan-Mu, ya TUHAN; berilah aku pengertian sesuai dengan firman-Mu.
170 Biarlah permohonanku datang ke hadapan-Mu; lepaskanlah aku sesuai dengan janji-Mu.
171 Biarlah bibirku mengucapkan puji-pujian, sebab Engkau mengajarkan ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku.
172 Biarlah lidahku menyanyikan janji-Mu, sebab segala perintah-Mu benar.
173 Biarlah tangan-Mu menjadi penolongku, sebab aku memilih titah-titah-Mu.
174 Aku rindu kepada keselamatan dari pada-Mu, ya TUHAN, dan Taurat-Mu menjadi kesukaanku.
175 Biarlah jiwaku hidup, supaya memuji-muji Engkau, dan biarlah hukum-hukum-Mu menolong aku.
176 Aku sesat seperti domba yang hilang, carilah hamba-Mu ini, sebab perintah-perintah-Mu tidak kulupakan.
Wahyu 21
Langit yang baru dan bumi yang baru
1 Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan lautpun tidak ada lagi.
2 Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya.
3 Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata: “Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka.
4 Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu.”
5 Ia yang duduk di atas takhta itu berkata: “Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!” Dan firman-Nya: “Tuliskanlah, karena segala perkataan ini adalah tepat dan benar.”
6 Firman-Nya lagi kepadaku: “Semuanya telah terjadi. Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Awal dan Yang Akhir. Orang yang haus akan Kuberi minum dengan cuma-cuma dari mata air kehidupan.
7 Barangsiapa menang, ia akan memperoleh semuanya ini, dan Aku akan menjadi Allahnya dan ia akan menjadi anak-Ku.
8 Tetapi orang-orang penakut, orang-orang yang tidak percaya, orang-orang keji, orang-orang pembunuh, orang-orang sundal, tukang-tukang sihir, penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua.”
Yerusalem yang baru
9 Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia berkata kepadaku, katanya: “Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba.”
10 Lalu, di dalam roh ia membawa aku ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi dan ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus itu, Yerusalem, turun dari sorga, dari Allah.
11 Kota itu penuh dengan kemuliaan Allah dan cahayanya sama seperti permata yang paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti kristal.
12 Dan temboknya besar lagi tinggi dan pintu gerbangnya dua belas buah; dan di atas pintu-pintu gerbang itu ada dua belas malaikat dan di atasnya tertulis nama kedua belas suku Israel.
13 Di sebelah timur terdapat tiga pintu gerbang dan di sebelah utara tiga pintu gerbang dan di sebelah selatan tiga pintu gerbang dan di sebelah barat tiga pintu gerbang.
14 Dan tembok kota itu mempunyai dua belas batu dasar dan di atasnya tertulis kedua belas nama kedua belas rasul Anak Domba itu.
15 Dan ia, yang berkata-kata dengan aku, mempunyai suatu tongkat pengukur dari emas untuk mengukur kota itu serta pintu-pintu gerbangnya dan temboknya.
16 Kota itu bentuknya empat persegi, panjangnya sama dengan lebarnya. Dan ia mengukur kota itu dengan tongkat itu: dua belas ribu stadia; panjangnya dan lebarnya dan tingginya sama.
17 Lalu ia mengukur temboknya: seratus empat puluh empat hasta, menurut ukuran manusia, yang adalah juga ukuran malaikat.
18 Tembok itu terbuat dari permata yaspis; dan kota itu sendiri dari emas tulen, bagaikan kaca murni.
19 Dan dasar-dasar tembok kota itu dihiasi dengan segala jenis permata. Dasar yang pertama batu yaspis, dasar yang kedua batu nilam, dasar yang ketiga batu mirah, dasar yang keempat batu zamrud,
20 dasar yang kelima batu unam, dasar yang keenam batu sardis, dasar yang ketujuh batu ratna cempaka, yang kedelapan batu beril, yang kesembilan batu krisolit, yang kesepuluh batu krisopras, yang kesebelas batu lazuardi dan yang kedua belas batu kecubung.
21 Dan kedua belas pintu gerbang itu adalah dua belas mutiara: setiap pintu gerbang terdiri dari satu mutiara dan jalan-jalan kota itu dari emas murni bagaikan kaca bening.
22 Dan aku tidak melihat Bait Suci di dalamnya; sebab Allah, Tuhan Yang Mahakuasa, adalah Bait Sucinya, demikian juga Anak Domba itu.
23 Dan kota itu tidak memerlukan matahari dan bulan untuk menyinarinya, sebab kemuliaan Allah meneranginya dan Anak Domba itu adalah lampunya.
24 Dan bangsa-bangsa akan berjalan di dalam cahayanya dan raja-raja di bumi membawa kekayaan mereka kepadanya;
25 dan pintu-pintu gerbangnya tidak akan ditutup pada siang hari, sebab malam tidak akan ada lagi di sana;
26 dan kekayaan dan hormat bangsa-bangsa akan dibawa kepadanya.
27 Tetapi tidak akan masuk ke dalamnya sesuatu yang najis, atau orang yang melakukan kekejian atau dusta, tetapi hanya mereka yang namanya tertulis di dalam kitab kehidupan Anak Domba itu.
Apa sebabnya Tuhan Yesus harus memisahkan orang yang tuli dan yang gagap itu dari orang banyak? Bukankah jauh lebih baik, jikalau penyembuhan orang tersebut disaksikan banyak orang, sehingga mereka tahu kuasa yang dimiliki Yesus?
Yesus memisahkan orang itu dari orang banyak untuk memberitahu kita bahwa Dia ingin menyembuhkan orang itu dengan cara yang personal dan unik. Artinya, kesembuhan yang Yesus berikan dan kerjakan, bukan sekadar mendemonstrasikan kuasa-Nya, tetapi juga sebagai kesembuhan bagi orang itu. “Ia memasukkan jari-Nya ke telinga orang itu, lalu Ia meludah dan meraba lidah orang itu” (ay. 33), menunjukkan bahwa Tuhan Yesus menggunakan pendekatan personal dan unik dalam hal ini.
Tuhan Yesus mamakai sebuah kata “Efata” yang artinya “Terbukalah” (ay. 34). Bagaikan tutup dari sebuah botol yang harus dibuka untuk mengeluarkan isinya, Tuhan Yesus membuka segala hambatan yang ada pada orang yang tuli dan gagap itu. Tuhan Yesus menghilangkan segala hambatan yang membuat orang tersebut tidak dapat mendengar dan berbicara dengan baik, sehingga sembuhlah orang itu. Sekarang dia dapat mendengar dan berbicara dengan baik. Yesus ingin menyembuhkan orang tuli itu, sekaligus membuka hatinya untuk melihat dan mengalami Yesus yang adalah Mesias secara dekat atau personal.
Tuhan Yesus adalah Allah yang menjadi manusia, dalam diri-Nya nyata segala kepenuhan Allah. Dia adalah Allah yang senantiasa hadir secara personal dalam setiap peristiwa hidup kita. Dia ingin kita mengalami Dia secara pribadi. Bukan sekadar untuk menyelesaikan problema hidup, namun agar kita mengalami bahwa Dia adalah Allah yang berkuasa, yang hidup, dan yang personal bagi kita. Dia adalah Allah yang penuh kasih bagi kita. Dia juga Allah yang rindu memulihkan hati setiap anak-Nya, hati yang hancur, hati yang dikecewakan, hati yang rindu kasih-Nya yang sejati dan sempurna. Mari renungkan kehadiran Allah yang bersifat personal, yang menyatakan Dia adalah Allah yang setia dan selalu hadir dalam hidup kita.
STUDI PRIBADI: Apa makna “Efata” dalam kisah ini? Bagaimana Anda melihat Tuhan hadir dalam berbagai peristiwa yang Anda alami untuk menyatakan bahwa Dia mengasihi Anda?
Pokok Doa: Berdoalah agar jemaat Tuhan memiliki keterbukaan hati untuk melihat dan mengalami Tuhan sebagai Allah yang hidup dan mengasihi-Nya melalui berbagai hal dalam sepanjang hidupnya.