Jumat, 17 September 2021
Bacaan hari ini: Matius 5:10-12, 1 Petrus 4:1-6 | Bacaan setahun: Mazmur 111-113, Wahyu 17
“Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga ... Bersukacitalah dan bergembiralah karena upahmu besar di sorga.” (Matius 5:10, 12)
Matius 5:10-12
10 Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.
11 Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat.
12 Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu.”
1 Petrus 4 : 1-6
1 Jadi, karena Kristus telah menderita penderitaan badani, kamupun harus juga mempersenjatai dirimu dengan pikiran yang demikian, –karena barangsiapa telah menderita penderitaan badani, ia telah berhenti berbuat dosa–,
2 supaya waktu yang sisa jangan kamu pergunakan menurut keinginan manusia, tetapi menurut kehendak Allah.
3 Sebab telah cukup banyak waktu kamu pergunakan untuk melakukan kehendak orang-orang yang tidak mengenal Allah. Kamu telah hidup dalam rupa-rupa hawa nafsu, keinginan, kemabukan, pesta pora, perjamuan minum dan penyembahan berhala yang terlarang.
4 Sebab itu mereka heran, bahwa kamu tidak turut mencemplungkan diri bersama-sama mereka di dalam kubangan ketidaksenonohan yang sama, dan mereka memfitnah kamu.
5 Tetapi mereka harus memberi pertanggungan jawab kepada Dia, yang telah siap sedia menghakimi orang yang hidup dan yang mati.
6 Itulah sebabnya maka Injil telah diberitakan juga kepada orang-orang mati, supaya mereka, sama seperti semua manusia, dihakimi secara badani; tetapi oleh roh dapat hidup menurut kehendak Allah.
Mazmur 111
Kebajikan Allah
1 Haleluya! Aku mau bersyukur kepada TUHAN dengan segenap hati, dalam lingkungan orang-orang benar dan dalam jemaah.
2 Besar perbuatan-perbuatan TUHAN, layak diselidiki oleh semua orang yang menyukainya.
3 Agung dan bersemarak pekerjaan-Nya, dan keadilan-Nya tetap untuk selamanya.
4 Perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib dijadikan-Nya peringatan; TUHAN itu pengasih dan penyayang.
5 Diberikan-Nya rezeki kepada orang-orang yang takut akan Dia. Ia ingat untuk selama-lamanya akan perjanjian-Nya.
6 Kekuatan perbuatan-Nya diberitakan-Nya kepada umat-Nya, dengan memberikan kepada mereka milik pusaka bangsa-bangsa.
7 Perbuatan tangan-Nya ialah kebenaran dan keadilan, segala titah-Nya teguh,
8 kokoh untuk seterusnya dan selamanya, dilakukan dalam kebenaran dan kejujuran.
9 Dikirim-Nya kebebasan kepada umat-Nya, diperintahkan-Nya supaya perjanjian-Nya itu untuk selama-lamanya; nama-Nya kudus dan dahsyat.
10 Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, semua orang yang melakukannya berakal budi yang baik. Puji-pujian kepada-Nya tetap untuk selamanya.
Mazmur 112
Bahagia orang benar
1 Haleluya! Berbahagialah orang yang takut akan TUHAN, yang sangat suka kepada segala perintah-Nya.
2 Anak cucunya akan perkasa di bumi; angkatan orang benar akan diberkati.
3 Harta dan kekayaan ada dalam rumahnya, kebajikannya tetap untuk selamanya.
4 Di dalam gelap terbit terang bagi orang benar; pengasih dan penyayang orang yang adil.
5 Mujur orang yang menaruh belas kasihan dan yang memberi pinjaman, yang melakukan urusannya dengan sewajarnya.
6 Sebab ia takkan goyah untuk selama-lamanya; orang benar itu akan diingat selama-lamanya.
7 Ia tidak takut kepada kabar celaka, hatinya tetap, penuh kepercayaan kepada TUHAN.
8 Hatinya teguh, ia tidak takut, sehingga ia memandang rendah para lawannya.
9 Ia membagi-bagikan, ia memberikan kepada orang miskin; kebajikannya tetap untuk selama-lamanya, tanduknya meninggi dalam kemuliaan.
10 Orang fasik melihatnya, lalu sakit hati, ia menggertakkan giginya, lalu hancur; keinginan orang fasik akan menuju kebinasaan.
Mazmur 113
TUHAN meninggikan orang rendah
1 Haleluya! Pujilah, hai hamba-hamba TUHAN, pujilah nama TUHAN!
2 Kiranya nama TUHAN dimasyhurkan, sekarang ini dan selama-lamanya.
3 Dari terbitnya sampai kepada terbenamnya matahari terpujilah nama TUHAN.
4 TUHAN tinggi mengatasi segala bangsa, kemuliaan-Nya mengatasi langit.
5 Siapakah seperti TUHAN, Allah kita, yang diam di tempat yang tinggi,
6 yang merendahkan diri untuk melihat ke langit dan ke bumi?
7 Ia menegakkan orang yang hina dari dalam debu dan mengangkat orang yang miskin dari lumpur,
8 untuk mendudukkan dia bersama-sama dengan para bangsawan, bersama-sama dengan para bangsawan bangsanya.
9 Ia mendudukkan perempuan yang mandul di rumah sebagai ibu anak-anak, penuh sukacita. Haleluya!
Wahyu 17
Penghakiman atas Babel
1 Lalu datanglah seorang dari ketujuh malaikat, yang membawa ketujuh cawan itu dan berkata kepadaku: “Mari ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu putusan atas pelacur besar, yang duduk di tempat yang banyak airnya.
2 Dengan dia raja-raja di bumi telah berbuat cabul, dan penghuni-penghuni bumi telah mabuk oleh anggur percabulannya.”
3 Dalam roh aku dibawanya ke padang gurun. Dan aku melihat seorang perempuan duduk di atas seekor binatang yang merah ungu, yang penuh tertulis dengan nama-nama hujat. Binatang itu mempunyai tujuh kepala dan sepuluh tanduk.
4 Dan perempuan itu memakai kain ungu dan kain kirmizi yang dihiasi dengan emas, permata dan mutiara, dan di tangannya ada suatu cawan emas penuh dengan segala kekejian dan kenajisan percabulannya.
5 Dan pada dahinya tertulis suatu nama, suatu rahasia: “Babel besar, ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi.”
6 Dan aku melihat perempuan itu mabuk oleh darah orang-orang kudus dan darah saksi-saksi Yesus. Dan ketika aku melihatnya, aku sangat heran.
7 Lalu kata malaikat itu kepadaku: “Mengapa engkau heran? Aku akan mengatakan kepadamu rahasia perempuan itu dan rahasia binatang yang memikulnya, binatang yang berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh itu.
8 Adapun binatang yang telah kaulihat itu, telah ada, namun tidak ada, ia akan muncul dari jurang maut, dan ia menuju kepada kebinasaan. Dan mereka yang diam di bumi, yaitu mereka yang tidak tertulis di dalam kitab kehidupan sejak dunia dijadikan, akan heran, apabila mereka melihat, bahwa binatang itu telah ada, namun tidak ada, dan akan muncul lagi.
9 Yang penting di sini ialah akal yang mengandung hikmat: ketujuh kepala itu adalah tujuh gunung, yang di atasnya perempuan itu duduk,
10 ketujuhnya adalah juga tujuh raja: lima di antaranya sudah jatuh, yang satu ada dan yang lain belum datang, dan jika ia datang, ia akan tinggal seketika saja.
11 Dan binatang yang pernah ada dan yang sekarang tidak ada itu, ia sendiri adalah raja kedelapan dan namun demikian satu dari ketujuh itu dan ia menuju kepada kebinasaan.
12 Dan kesepuluh tanduk yang telah kaulihat itu adalah sepuluh raja, yang belum mulai memerintah, tetapi satu jam lamanya mereka akan menerima kuasa sebagai raja, bersama-sama dengan binatang itu.
13 Mereka seia sekata, kekuatan dan kekuasaan mereka mereka berikan kepada binatang itu.
14 Mereka akan berperang melawan Anak Domba. Tetapi Anak Domba akan mengalahkan mereka, karena Ia adalah Tuan di atas segala tuan dan Raja di atas segala raja. Mereka bersama-sama dengan Dia juga akan menang, yaitu mereka yang terpanggil, yang telah dipilih dan yang setia.”
15 Lalu ia berkata kepadaku: “Semua air yang telah kaulihat, di mana wanita pelacur itu duduk, adalah bangsa-bangsa dan rakyat banyak dan kaum dan bahasa.
16 Dan kesepuluh tanduk yang telah kaulihat itu serta binatang itu akan membenci pelacur itu dan mereka akan membuat dia menjadi sunyi dan telanjang, dan mereka akan memakan dagingnya dan membakarnya dengan api.
17 Sebab Allah telah menerangi hati mereka untuk melakukan kehendak-Nya dengan seia sekata dan untuk memberikan pemerintahan mereka kepada binatang itu, sampai segala firman Allah telah digenapi.
18 Dan perempuan yang telah kaulihat itu, adalah kota besar yang memerintah atas raja-raja di bumi.”
Salah satu realita yang harus dihadapi murid Kristus adalah menderita aniaya karena kebenaran. Rasul Paulus berkata: “Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya” (2 Tim. 3:12). Kata “memang” di sini menunjukkan menderita karena kebenaran di dalam iman kepada Yesus Kristus adalah sebuah keniscayaan (tidak boleh tidak). Sedangkan “setiap orang” menunjukkan bahwa tanpa pengecualian. Jika benar demikian adanya, mengapa ada banyak orang Kristen sepertinya tidak mengalaminya, melainkan hanya sebagian saja? Alasan yang paling kuat adalah karena orang-orang yang menyebut dirinya sebagai pengikut Kristus, sebenarnya tidak sungguh-sungguh hidup sebagai seorang murid Kristus, melainkan telah berkompromi, menurunkan standar hidup seorang murid, menyesuaikan diri dengan nilai-nilai hidup dunia, dan menjadi serupa dengan dunia. Ini adalah strategi terbaik untuk menghindari penderitaan aniaya karena kebenaran, namun merupakan cara hidup terburuk yang bisa dijalani oleh seorang murid Kristus.
Berusahalah taat sepenuhnya melakukan setiap ajaran Tuhan, tanpa kompromi dan mengabaikan sekecil apapun daripada kebenaran itu dalam hidup Anda sehari-hari seperti bersaksi, tetap mengasihi dan mengampuni orang yang telah berbuat jahat kepada Anda, sabar, jujur dalam segala hal, melepaskan hak, mengendalikan ego dan hawa nafsu, menyangkal diri, dan lain sebagainya. Setelahnya, kira-kira, bagaimanakah kondisi batiniah Anda? Bisa dipastikan derita aniaya karena kebenaran tidak terhindarkan, namun buah kehidupan yang dihasilkan juga luar biasa, yaitu berhenti berbuat dosa (hidup dalam kehendak Allah), 1 Petrus 4:1b.
Oleh sebab itu, sekalipun tidak menyenangkan, kita tahu bahwa hidup menderita aniaya karena kebenaran: tidaklah sia-sia. Sebab Tuhan Yesus sendiri berkata, “Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. Bersukacitalah dan bergembiralah karena upahmu besar di sorga.”
STUDI PRIBADI: Hal apa yang selama ini membuat Anda sulit atau tidak berani menghidupi kebenaran dan bagaimana Anda mengatasinya?
Pokok Doa: Tuhan berikanlah kepadaku iman dan keberanian untuk selalu hidup dalam kebenaran, tanpa takut dan berkompromi dengan nilai-nilai-nilai dunia.