Maut Dalam Kuali

Jumat, 6 Agustus 2021

Bacaan hari ini: 2 Raja-Raja 4:38-41 | Bacaan setahun: Mazmur 13-15, Yakobus 1



“Kemudian dicedoklah dari masakan tadi bagi orang-orang itu untuk dimakan dan segera sesudah mereka memakannya, berteriaklah mereka serta berkata: ‘Maut ada dalam kuali itu, hai abdi Allah!’ Dan tidak tahan mereka memakannya.” (2 Raja-Raja 4:40)

Masa-masa pandemi sekarang ini bisa dikatakan masa yang cukup memprihatinkan. Keprihatinan ini muncul karena banyak orang kehilangan pekerjaan, bisnis bangkrut, tagihan sulit terbayarkan, anggota keluarga yang terpapar covid, bahkan ada yang harus kehilangan anggota keluarga. Hal ini menimbulkan ketegangan, ketakutan bahkan depresi. Banyak orang pada akhirnya merasakan penderitan.

Penduduk Gilgal juga mengalami ketegangan dan ketakutan, mereka menderita karena mengalami bencana kelaparan (ayat 38). Bencana ini disebabkan karena hukuman Allah kepada bangsa Israel yang menyembah berhala. Para nabi Allah juga terkena imbas bencana itu. Dalam kondisi seperti ini, Allah mengutus Elisa ke Gilgal untuk menguatkan mereka.

Ketika kembali ke Gilgal karena ada kelaparan di negeri itu, Elisa melihat sekelompok nabi yang sedang kelaparan, maka dari itu Elisa berkata kepada bujangnya, “taruhlah kuali yang paling besar di atas api dan masaklah sesuatu makanan bagi rombongan nabi itu.” Bujangnya pergi ke ladang dan mengumpulkan sulur-suluran dan labu liar, tanaman yang tidak mereka kenal, kemudian diiris-iris dan dimasukan ke dalam kuali. Dicedoklah dari masakan itu untuk rombongan nabi-nabi itu, mereka makan, dan sesudah mereka makan kemudian mereka berteriak dan berkata “maut ada dalam kuali itu, hai abdi Allah.” Elisa dengan tenangnya meminta tepung dan melemparkannya ke dalam kuali sehingga makanan itu akhirnya bisa dimakan dan tidak berbahaya.

Melalui Firman Tuhan ini mengajarkan kita bahwa, meskipun manusia penuh dengan kegelisahan, ketidaktentuan, dan ketakutan, tetapi dalam tangan Tuhan, ada rasa aman dan tenteram. Tidak ada kebutuhan yang tidak bisa dipenuhi oleh Tuhan, bahwa segala yang terjadi ada di tangan- Nya, dan bahwa Dia memperhatikan umat-Nya.

STUDI PRIBADI: Melalui Firman Tuhan ini, silakan Anda renungkan cara Tuhan memelihara hidup Anda setiap hari. Masihkah Anda perlu takut dan kuatir?

Berdoalah: Ya Tuhan, ampuni jika kami sering dikuasai rasa takut & gelisah, karena kondisi hidup yang tidak baik-baik saja. Tolonglah kami terus percaya pada kuasa-Mu, Engkau sanggup memberikan rasa aman dan tentram. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *