Sabtu, 24 Juli 2021
Bacaan hari ini: 1 Samuel 5:1-12 | Bacaan setahun: Ayub 20-22, Ibrani 1
“Tangan TUHAN menekan orang-orang Asdod itu dengan berat dan Ia membingungkan mereka: Ia menghajar mereka dengan borok-borok, baik Asdod maupun daerahnya.”(1 Samuel 5:6)
1 Samuel 5 : 1-12
Tabut TUHAN di tanah orang Filistin
1 Sesudah orang Filistin merampas tabut Allah, maka mereka membawanya dari Eben-Haezer ke Asdod.
2 Orang Filistin mengambil tabut Allah itu, dibawanya masuk ke kuil Dagon dan diletakkannya di sisi Dagon.
3 Ketika orang-orang Asdod bangun pagi-pagi pada keesokan harinya, tampaklah Dagon terjatuh dengan mukanya ke tanah di hadapan tabut TUHAN; lalu mereka mengambil Dagon dan mengembalikannya ke tempatnya.
4 Tetapi ketika keesokan harinya mereka bangun pagi-pagi, tampaklah Dagon terjatuh dengan mukanya ke tanah di hadapan tabut TUHAN, tetapi kepala Dagon dan kedua belah tangannya terpenggal dan terpelanting ke ambang pintu, hanya badan Dagon itu yang masih tinggal.
5 Itulah sebabnya para imam Dagon dan semua orang yang masuk ke dalam kuil Dagon tidak menginjak ambang pintu rumah Dagon yang di Asdod, sampai hari ini.
6 Tangan TUHAN menekan orang-orang Asdod itu dengan berat dan Ia membingungkan mereka: Ia menghajar mereka dengan borok-borok, baik Asdod maupun daerahnya.
7 Ketika dilihat orang-orang Asdod, bahwa demikian halnya, berkatalah mereka: “Tabut Allah Israel tidak boleh tinggal pada kita, sebab tangan-Nya keras melawan kita dan melawan Dagon, allah kita.”
8 Sebab itu mereka memanggil berkumpul kepadanya semua raja kota orang Filistin dan berkata: “Apakah yang akan kita lakukan dengan tabut Allah Israel itu?” Lalu kata mereka: “Tabut Allah Israel harus dipindahkan ke Gat.” Jadi mereka memindahkan tabut Allah Israel itu ke sana.
9 Tetapi setelah mereka memindahkannya, maka tangan TUHAN mendatangkan kegemparan yang sangat besar atas kota itu; Ia menghajar orang-orang kota itu, anak-anak dan orang dewasa, sehingga timbul borok-borok pada mereka.
10 Lalu mereka mengantarkan tabut Allah itu ke Ekron. Tetapi sesampai tabut Allah itu di Ekron, berteriaklah orang Ekron itu, demikian: “Mereka memindahkan tabut Allah Israel itu kepada kita untuk mematikan kita dan bangsa kita.”
11 Sebab itu mereka memanggil berkumpul semua raja kota orang Filistin itu dan berkata: “Antarkanlah tabut Allah Israel itu; biarlah itu kembali ke tempatnya, supaya jangan dimatikannya kita dan bangsa kita.” Sebab di seluruh kota itu ada kegemparan maut; tangan Allah menekan orang-orang di sana dengan sangat berat:
12 orang-orang yang tidak mati, dihajar dengan borok-borok, sehingga teriakan kota itu naik ke langit.
Ayub 20
Pendapat Zofar, bahwa sesudah kemujuran sebentar, orang fasik akan binasa
1 Maka Zofar, orang Naama, menjawab:
2 “Oleh sebab itulah pikiran-pikiranku mendorong aku menjawab, karena hatiku tidak sabar lagi.
3 Kudengar teguran yang menghina aku, tetapi yang menjawab aku ialah akal budi yang tidak berpengertian.
4 Belumkah engkau mengetahui semuanya itu sejak dahulu kala, sejak manusia ditempatkan di bumi,
5 bahwa sorak-sorai orang fasik hanya sebentar saja, dan sukacita orang durhaka hanya sekejap mata?
6 Walaupun keangkuhannya sampai ke langit dan kepalanya mengenai awan,
7 namun seperti tahinya ia akan binasa untuk selama-lamanya; siapa yang pernah melihatnya, bertanya: Di mana dia?
8 Bagaikan impian ia melayang hilang, tak berbekas, lenyap bagaikan penglihatan waktu malam.
9 Ia tidak lagi tampak pada mata yang melihatnya, dan tempat kediamannya tidak melihatnya lagi.
10 Anak-anaknya harus mencari belas kasihan orang miskin, dan tangannya sendiri harus mengembalikan kekayaannya.
11 Tulang-tulangnya boleh penuh tenaga orang muda, tetapi tenaga itupun akan membaringkan diri bersama dia dalam debu.
12 Sungguhpun kejahatan manis rasanya di dalam mulutnya, sekalipun ia menyembunyikannya di bawah lidahnya,
13 menikmatinya serta tidak melepaskannya, dan menahannya pada langit-langitnya,
14 namun berubah juga makanannya di dalam perutnya, menjadi bisa ular tedung di dalamnya.
15 Harta benda ditelannya, tetapi dimuntahkannya lagi, Allah yang mengeluarkannya dari dalam perutnya.
16 Bisa ular tedung akan diisapnya, ia akan dibunuh oleh lidah ular.
17 Ia tidak boleh melihat batang-batang air dan sungai-sungai yang mengalirkan madu dan dadih.
18 Ia harus mengembalikan apa yang diperolehnya dan tidak mengecapnya; ia tidak menikmati kekayaan hasil dagangnya.
19 Karena ia telah menghancurkan orang miskin, dan meninggalkan mereka terlantar; ia merampas rumah yang tidak dibangunnya.
20 Sesungguhnya, ia tidak mengenal ketenangan dalam batinnya, dan ia tidak akan terluput dengan membawa harta bendanya.
21 Suatupun tidak luput dari pada lahapnya, itulah sebabnya kemujurannya tidak kekal.
22 Dalam kemewahannya yang berlimpah-limpah ia penuh kuatir; ia ditimpa kesusahan dengan sangat dahsyatnya.
23 Untuk mengisi perutnya, Allah melepaskan ke atasnya murka-Nya yang menyala-nyala, dan menghujankan itu kepadanya sebagai makanannya.
24 Ia dapat meluputkan diri terhadap senjata besi, namun panah tembaga menembus dia.
25 Anak panah itu tercabut dan keluar dari punggungnya, mata panah yang berkilat itu keluar dari empedunya: ia menjadi ngeri.
26 Kegelapan semata-mata tersedia bagi dia, api yang tidak ditiup memakan dia dan menghabiskan apa yang tersisa dalam kemahnya.
27 Langit menyingkapkan kesalahannya, dan bumi bangkit melawan dia.
28 Hasil usahanya yang ada di rumahnya diangkut, semuanya habis pada hari murka-Nya.
29 Itulah ganjaran Allah bagi orang fasik, milik pusaka yang dijanjikan Allah kepadanya.”
Ayub 21
Pendapat Ayub, bahwa kemujuran orang fasik kelihatannya tahan lama
1 Tetapi Ayub menjawab:
2 “Dengarkanlah baik-baik perkataanku dan biarlah itu menjadi penghiburanmu.
3 Bersabarlah dengan aku, aku akan berbicara; sehabis bicaraku bolehlah kamu mengejek.
4 Kepada manusiakah keluhanku tertuju? Mengapa aku tidak boleh kesal hati?
5 Berpalinglah kepadaku, maka kamu akan tercengang, dan menutup mulutmu dengan tangan!
6 Kalau aku memikirkannya, aku menjadi takut, dan gemetarlah tubuhku.
7 Mengapa orang fasik tetap hidup, menjadi tua, bahkan menjadi bertambah-tambah kuat?
8 Keturunan mereka tetap bersama mereka, dan anak cucu diperhatikan mereka.
9 Rumah-rumah mereka aman, tak ada ketakutan, pentung Allah tidak menimpa mereka.
10 Lembu jantan mereka memacek dan tidak gagal, lembu betina mereka beranak dan tidak keguguran.
11 Kanak-kanak mereka dibiarkan keluar seperti kambing domba, anak-anak mereka melompat-lompat.
12 Mereka bernyanyi-nyanyi dengan iringan rebana dan kecapi, dan bersukaria menurut lagu seruling.
13 Mereka menghabiskan hari-hari mereka dalam kemujuran, dan dengan tenang mereka turun ke dalam dunia orang mati.
14 Tetapi kata mereka kepada Allah: Pergilah dari kami! Kami tidak suka mengetahui jalan-jalan-Mu.
15 Yang Mahakuasa itu apa, sehingga kami harus beribadah kepada-Nya, dan apa manfaatnya bagi kami, kalau kami memohon kepada-Nya?
16 Memang, kemujuran mereka tidak terletak dalam kuasa mereka sendiri! Rancangan orang fasik adalah jauh dari padaku.
17 Betapa sering pelita orang fasik dipadamkan, kebinasaan menimpa mereka, dan kesakitan dibagikan Allah kepada mereka dalam murka-Nya!
18 Mereka menjadi seperti jerami di depan angin, seperti sekam yang diterbangkan badai.
19 Bencana untuk dia disimpan Allah bagi anak-anaknya. Sebaiknya, orang itu sendiri diganjar Allah, supaya sadar;
20 sebaiknya matanya sendiri melihat kebinasaannya, dan ia sendiri minum dari murka Yang Mahakuasa!
21 Karena peduli apa ia dengan keluarganya sesudah ia mati, bila telah habis jumlah bulannya?
22 Masakan kepada Allah diajarkan orang pengetahuan, kepada Dia yang mengadili mereka yang di tempat tinggi?
23 Yang seorang mati dengan masih penuh tenaga, dengan sangat tenang dan sentosa;
24 pinggangnya gemuk oleh lemak, dan sumsum tulang-tulangnya masih segar.
25 Yang lain mati dengan sakit hati, dengan tidak pernah merasakan kenikmatan.
26 Tetapi sama-sama mereka terbaring di dalam debu, dan berenga-berenga berkeriapan di atas mereka.
27 Sesungguhnya, aku mengetahui pikiranmu, dan muslihat yang kamu rancangkan terhadap aku.
28 Katamu: Di mana rumah penguasa? Di mana kemah tempat kediaman orang-orang fasik?
29 Belum pernahkah kamu bertanya-tanya kepada orang-orang yang lewat di jalan? Dapatkah kamu menyangkal petunjuk-petunjuk mereka,
30 bahwa orang jahat terlindung pada hari kebinasaan, dan diselamatkan pada hari murka Allah?
31 Siapa yang akan langsung menggugat kelakuannya, dan mengganjar perbuatannya?
32 Dialah yang dibawa ke kuburan, dan jiratnya dirawat orang.
33 Dengan nyaman ia ditutupi oleh gumpalan-gumpalan tanah di lembah; setiap orang mengikuti dia, dan yang mendahului dia tidak terbilang banyaknya.
34 Alangkah hampanya penghiburanmu bagiku! Semua jawabanmu hanyalah tipu daya belaka!”
Ayub 22
Elifas menganjurkan, supaya Ayub bertobat dari pada dosanya yang besar
1 Maka Elifas, orang Teman, menjawab:
2 “Apakah manusia berguna bagi Allah? Tidak, orang yang berakal budi hanya berguna bagi dirinya sendiri.
3 Apakah ada manfaatnya bagi Yang Mahakuasa, kalau engkau benar, atau keuntungannya, kalau engkau hidup saleh?
4 Apakah karena takutmu akan Allah, maka engkau dihukum-Nya, dan dibawa-Nya ke pengadilan?
5 Bukankah kejahatanmu besar dan kesalahanmu tidak berkesudahan?
6 Karena dengan sewenang-wenang engkau menerima gadai dari saudara-saudaramu dan merampas pakaian orang-orang yang melarat;
7 orang yang kehausan tidak kauberi minum air, dan orang yang kelaparan tidak kauberi makan,
8 tetapi orang yang kuat, dialah yang memiliki tanah, dan orang yang disegani, dialah yang mendudukinya.
9 Janda-janda kausuruh pergi dengan tangan hampa, dan lengan yatim piatu kauremukkan.
10 Itulah sebabnya engkau dikelilingi perangkap, dan dikejutkan oleh kedahsyatan dengan tiba-tiba.
11 Terangmu menjadi gelap, sehingga engkau tidak dapat melihat dan banjir meliputi engkau.
12 Bukankah Allah bersemayam di langit yang tinggi? Lihatlah bintang-bintang yang tertinggi, betapa tingginya!
13 Tetapi pikirmu: Tahu apa Allah? Dapatkah Ia mengadili dari balik awan-awan yang gelap?
14 Awan meliputi Dia, sehingga Ia tidak dapat melihat; Ia berjalan-jalan sepanjang lingkaran langit!
15 Apakah engkau mau tetap mengikuti jalan lama, yang dilalui orang-orang jahat,
16 mereka yang telah direnggut sebelum saatnya, yang alasnya dihanyutkan sungai;
17 mereka yang berkata kepada Allah: Pergilah dari pada kami! dan: Yang Mahakuasa dapat berbuat apa terhadap kami?
18 Namun Dialah juga yang memenuhi rumah mereka dengan segala yang baik–tetapi rancangan orang fasik adalah jauh dari padaku.
19 Hal itu dilihat oleh orang benar dan mereka bersukaria; orang yang tidak bersalah mengolok-olok mereka:
20 Sungguh, lawan kami telah dilenyapkan, dan peninggalan mereka telah habis dimakan api.
21 Berlakulah ramah terhadap Dia, supaya engkau tenteram; dengan demikian engkau memperoleh keuntungan.
22 Terimalah apa yang diajarkan mulut-Nya, dan taruhlah firman-Nya dalam hatimu.
23 Apabila engkau bertobat kepada Yang Mahakuasa, dan merendahkan diri; apabila engkau menjauhkan kecurangan dari dalam kemahmu,
24 membuang biji emas ke dalam debu, emas Ofir ke tengah batu-batu sungai,
25 dan apabila Yang Mahakuasa menjadi timbunan emasmu, dan kekayaan perakmu,
26 maka sungguh-sungguh engkau akan bersenang-senang karena Yang Mahakuasa, dan akan menengadah kepada Allah.
27 Jikalau engkau berdoa kepada-Nya, Ia akan mengabulkan doamu, dan engkau akan membayar nazarmu.
28 Apabila engkau memutuskan berbuat sesuatu, maka akan tercapai maksudmu, dan cahaya terang menyinari jalan-jalanmu.
29 Karena Allah merendahkan orang yang angkuh tetapi menyelamatkan orang yang menundukkan kepala!
30 Orang yang tidak bersalah diluputkan-Nya: engkau luput karena kebersihan tanganmu.”
Ibrani 1
Allah berfirman dengan perantaraan Anak-Nya
1 Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi,
2 maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta.
3 Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi,
4 jauh lebih tinggi dari pada malaikat-malaikat, sama seperti nama yang dikaruniakan kepada-Nya jauh lebih indah dari pada nama mereka.
Anak Allah lebih tinggi dari pada malaikat-malaikat
5 Karena kepada siapakah di antara malaikat-malaikat itu pernah Ia katakan: “Anak-Ku Engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini?” dan “Aku akan menjadi Bapa-Nya, dan Ia akan menjadi Anak-Ku?”
6 Dan ketika Ia membawa pula Anak-Nya yang sulung ke dunia, Ia berkata: “Semua malaikat Allah harus menyembah Dia.”
7 Dan tentang malaikat-malaikat Ia berkata: “Yang membuat malaikat-malaikat-Nya menjadi badai dan pelayan-pelayan-Nya menjadi nyala api.”
8 Tetapi tentang Anak Ia berkata: “Takhta-Mu, ya Allah, tetap untuk seterusnya dan selamanya, dan tongkat kerajaan-Mu adalah tongkat kebenaran.
9 Engkau mencintai keadilan dan membenci kefasikan; sebab itu Allah, Allah-Mu telah mengurapi Engkau dengan minyak sebagai tanda kesukaan, melebihi teman-teman sekutu-Mu.”
10 Dan: “Pada mulanya, ya Tuhan, Engkau telah meletakkan dasar bumi, dan langit adalah buatan tangan-Mu.
11 Semuanya itu akan binasa, tetapi Engkau tetap ada, dan semuanya itu akan menjadi usang seperti pakaian;
12 seperti jubah akan Engkau gulungkan mereka, dan seperti persalinan mereka akan diubah, tetapi Engkau tetap sama, dan tahun-tahun-Mu tidak berkesudahan.”
13 Dan kepada siapakah di antara malaikat itu pernah Ia berkata: “Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai Kubuat musuh-musuh-Mu menjadi tumpuan kaki-Mu?”
14 Bukankah mereka semua adalah roh-roh yang melayani, yang diutus untuk melayani mereka yang harus memperoleh keselamatan?
Kata “tangan” TUHAN, mungkin membingungkan; apakah ini berarti bahwa TUHAN sungguh-sungguh memiliki tangan? Dalam tulisan- tulisan Perjanjian Lama sering kali menggambarkan Allah secara antropomorfisme, “seperti manusia,” untuk mempermudah penceritaan tindakan dan sifat Allah yang sulit dijelaskan dengan kata-kata. Pada ayat ini, Allah dinyatakan sebagai bertangan, dan tangan-Nya itu sangat ditakuti, termasuk oleh orang Filistin. Sebelumnya mereka telah mengakui riwayat kedahsyatan tangan Tuhan di Mesir (4:8). Kini mereka akan mendapatkan penegasan tentang kedahsyatan “tangan” Allah kepada mereka (ayat 6, 9). Tulah Mesir yang mereka takutkan itu, kini mereka alami.
Secara logis, Israel kalah maka orang Filistin berpikir Tuhan Israel pun kalah. Apalagi tabutnya berhasil dirampas. Sebagai ungkapan kesan itu, mereka menawan tabut Allah dan ditempatkan di kuil Dagon, di sisi Dagon (ayat 2). Dagon lebih besar daripada Allah Israel! Betapa dangkal pikiran mereka. Israel yang mengusung tabut tidak otomatis dibuat menang oleh Allah. Dagon dan Filistin tidak dibiarkan Allah mempermainkan kemuliaan-Nya. Tuhan menunjukkan bahwa Dagon sama sekali tak berdaya.
Sebanyak dua kali Dagon dibuat bertekuk lutut di hadapan tabut Allah (ayat 3-4). Kekuatan Allah, tangan Yahweh, menekan kuat penduduk kota Asdod (ayat 6). Timbullah bala sampar, wabah yang disebabkan tikus-tikus (ayat 6 dan 6:4-5). Penduduk Asdod menyadari kekuatan dan kuasa Allah. Mereka bukannya insaf, dan meninggalkan Dagon dan menyembah Allah Yahweh; Tidak. Mereka hanya memindahkan tabut ke kota Gat (ayat 8). Pengalaman itu membuat mereka beranggapan bahwa tabut itu adalah sumber kemalangan. Di Gat, Tuhan menghajar penduduknya. Lalu, tabut dipindahkan ke Ekron. Penduduk kota itu dilanda kepanikan sehingga ada yang mati ketika tabut baru saja muncul (ayat 10-11).
Implikasinya bagi kita adalah, Allahlah yang berjaya atas Dagon yang tersungkur, tanpa pertempuran! Kehebatan dan kedasyatan Allah sungguh nampak dalam perjalanan hidup bangsa Israel, Amin.
STUDI PRIBADI: Sudahkah kita belajar untuk merenungkan kehebatan Allah dalam hidup kita? Saat mengalami banyak tekanan, maukah kita berserah kepada kehebatan Allah?
Berdoalah: Bapa yang baik, ajarlah kami untuk berani menyatakan bahwa Engkau adalah Allah, Sumber Kekuatan hidup kami. Amin.