Ketika Segalanya Hilang

Selasa, 15 Juni 2021

Bacaan hari ini: Wahyu 18:11-14 | Bacaan setahun: 1 Tawarikh 27-29, Galatia 4



“Dan mereka akan berkata: ‘Sudah lenyap buah-buahan yang diingini hatimu, dan segala yang mewah dan indah telah hilang dari padamu, dan tidak akan ditemukan lagi.” (Wahyu 18:14)

Dalam ayat yang kita baca tersebut, Babel dilukiskan sebagai sebuah kota atau negara yang besar terutama dalam segi perdagangan dan politik. Beberapa orang mempercayai bahwa Babel di sini menunjuk kepada satu kota atau bangsa yang benar-benar ada, yang hidup dengan cara-cara berdosa. Namun, dapat juga diartikan bahwa Babel di sini melambangkan seluruh sistem dunia yang berdosa di bawah pemerintahan antikristus atau yang menentang Kristus. Dalam bagian ini, sistem perdagangannya dihancurkan. Hal itu tentu saja berakibat pada hancurnya kehidupan masyarakatnya.

Mereka memiliki barang-barang yang bagus, berupa perhiasan, pakaian yang indah, serta segala macam hiasan, makanan, rempah-rempah pilihan, dan lain sebagainya. Namun, semua komoditi itu sekarang hancur dan tidak lagi bisa menjadi sarana pendukung kehidupan mereka. Bahkan orang-orang yang berdagang dengan mereka pun juga merasakan dampaknya, yaitu ketika orang-orang Babel tidak lagi bisa membeli barang dari mereka.

Pada saat itulah, disadari bahwa Tuhan sudah menjatuhkan hukuman kepada Babilonia, yang telah hidup dalam dosa dan mempengaruhi orang-orang di sekitarnya juga untuk hidup dalam dosa. Kepemilikan terhadap harta di dunia ini tidak menjadi jaminan kelepasan mereka dari hukuman, semua itu kehilangan arti.

Jadi bagaimana menyikapinya? Rasul Yohanes sedang mengajak jemaat untuk tidak meletakkan ukuran keberhasilan, kebahagiaan, bahkan rasa nyaman dalam kepemilikan materi ataupun kenyamanan hidup yang didapat dari kehidupan di luar Kristus. Karena ada satu Pribadi yang pasti menjadi sumber kebahagiaan dan kenyamanan sejati, yaitu Tuhan Yesus Kristus. Hanya dalam persekutuan dengan Tuhan, akan ada kenyamanan dan kebahagiaan sejati. Sebagaimana dalam ayat 4 dikatakan bahwa umat Tuhan akan diluputkan dari semua hukuman itu.

STUDI PRIBADI : Bagaimanakah cara yang tepat dalam menyikapi setiap berkat yang Tuhan titipkan kepada kita? Siapakah sumber rasa aman dan pemenuhan kebutuhan kita?

Berdoalah : Tuhan Yesus, berilah hikmat kepada kami sehingga kami dapat memahami dan meletakkan hidup kami hanya ke dalam tangan kasih-Mu, Amin.

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *