Manis Dan Pahit Firman Tuhan

Selasa, 25 Mei 2021

Bacaan hari ini: Wahyu 10:8-11 | Bacaan setahun: 2 Raja-Raja 11-12, 1 Korintus 12



“Ambillah dan makanlah dia; ia akan membuat perutmu terasa pahit, tetapi di dalam mulutmu ia akan terasa manis seperti madu.” (Wahyu 10:9b)

Kabar keselamatan dan penghakiman Tuhan ini digambarkan oleh perintah simbolis yang diterima Yohanes dari suara Ilahi yang dia dengar. Yohanes diberikan perintah untuk memakan gulungan kecil yang dipegang oleh malaikat yang kuat itu. Hal ini menggemakan instruksi serupa yang pernah diberikan kepada nabi Yehezkiel. Kata kitab dalam bagian ini dengan yang ada di dalam kitab Yehezkiel memiliki makna kata yang sama, yang menunjuk kapada keselamatan dan penghakiman Tuhan. Kitab kecil itu merupakan pesan Allah yang berisikan jaminan keselamatan bagi orang percaya dan penghakiman bagi orang yang tidak percaya.

Yohanes merasakan manis di mulutnya, tetapi perutnya terasa pahit dan tidak nyaman ketika menelan gulungan kitab itu. Inilah gambaran firman Allah yang lebih manis daripada madu, sebab ketika firman itu dinikmati maka akan menimbulkan sukacita, tetapi firman yang sama, ketika diberitakan bisa menimbulkan ketegangan batin yang terasa pahit. Yohanes merasakan manis di mulut pada saat berita itu disampaikan, tetapi melihat perlawanan akibat firman ini, ia menanggung pahit dalam dirinya. Rasa pahit dari tugas kenabiannya, yaitu ketika dia harus berbicara tentang dosa, peringatan akan hukuman, atau penghakiman bagi orang yang menolak firman, ini adalah beban berat untuk dipikul.

Sebagai bagian dari kewajiban pahit itu, Yohanes dituntut untuk terus menyampaikan nubuat. Sebab kitab itu diberikan kepada Yohanes bukan hanya sekadar memuaskan rasa ingin tahunya, tetapi untuk disampaikan kepada dunia. Yohanes diperintahkan untuk bersiap-siap melakukan tugas pengutusan lagi, untuk menyatakan pikiran dan kehendak Allah bagi dunia. Pada saat ini, kita sebagai orang yang percaya memiliki tugas yang sama, menyampaikan kebenaran firman Tuhan meskipun tidak selalu manis bagi orang lain. Menyatakan dosa dan kesalahan meski itu seperti pil pahit yang ditelan.

STUDI PRIBADI : Mengapa firman yang sama itu bisa menjadi manis, tetapi juga menjadi pahit?

Pokok Doa : Berdoa supaya setiap kita dimampukan Tuhan untuk mengambil bagian menyatakan kebenaran firman Tuhan di sekeliling kita. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *