Allah Yang Berdaulat

Sabtu, 22 Mei 2021

Bacaan hari ini: Wahyu 9:13-19 | Bacaan setahun: 2 Raja-Raja 5-6, 1 Korintus 9



“Oleh ketiga malapetaka ini dibunuh sepertiga dari umat manusia, yaitu oleh api, dan asap dan belerang, yang keluar dari mulutnya.” (Wahyu 9:18)

Bagian firman ini secara umum terdiri atas dua bagian besar. Dalam bagian pertama (ay. 13-15), kita bisa melihat sebuah adegan yang terjadi dalam realitas ilahi. Yohanes mencatat, ketika malaikat yang keenam meniup sangkakala, terdengar suara keluar dari keempat tanduk mezbah yang di hadapan Allah. Suara itu berkata kepada malaikat keenam tadi agar ia melepaskan keempat malaikat yang terikat dekat sungai Efrat. Yohanes memberikan keterangan menarik mengenai keempat malaikat itu, yakni bahwa mereka sudah dipersiapkan untuk suatu waktu tertentu dan bahwa tugas mereka adalah membunuh sepertiga dari umat manusia.

Dalam bagian kedua (ay. 16-19), kita melihat para malaikat itu tidak bekerja sendirian. Mereka memerintahkan dua puluh ribu laksa pasukan (lit. dua puluh ribu kali sepuluh ribu) untuk mengeksekusi tugas mereka. Menurut perhitungan zaman itu, angka sepuluh ribu adalah angka terbesar, sehingga penggunaan jumlah dua puluh ribu laksa menggambarkan sebuah jumlah pasukan yang sangat banyak dan tak terhitung. Para pasukan itu digambarkan amat mengerikan: kepalanya sama seperti singa; dari dalam mulutnya keluar api, asap, dan belerang; dan ekornya seperti ular. Yohanes mencatat bahwa dengan api, asap, dan belerang yang keluar dari mulutnya, mereka memusnahkan sepertiga umat manusia, sementara dengan kepalanya mereka mendatangkan kerusakan.

Bila demikian, apa relevansi gambaran yang mengerikan ini bagi kita pada hari ini? Kita memang tidak tahu pasti momen apa yang dibicarakan Yohanes dalam penglihatan ini. Meski demikian, bagian ini kembali secara jelas mengingatkan kita mengenai kedaulatan Allah dalam sejarah dunia. Apa yang terjadi di bumi, terjadi karena surga yang menghendaki, termasuk dalam hal penghukuman Allah. Seorang penafsir bernama Craig Keener, dengan baik mengingatkan: “Allah mengendalikan semua penghukuman di bumi, karena itu orang-orang percaya tidak perlu takut dengan berbagai penderitaan yang terjadi di dunia, seolah-olah Allah tidak berkuasa atasnya.” Ingatlah, Allah kita adalah Allah yang berdaulat!

STUDI PRIBADI : Pelajaran rohani apa yang penting dari bagian ini? Apa yang Tuhan mau untuk kita lakukan setelah membaca dan merenungkan bagian ini?

Berdoalah : Tuhan Yesus, Engkaulah Allah yang berdaulat atas hidup kami. Tuhan, tolonglah kami agar kami hidup setia mengikut Engkau sampai pada akhirnya, Amin. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *