Yudas, Hamba Yesus Kristus

Minggu, 18 April 2021

Bacaan hari ini: Yudas 1-2 | Bacaan setahun: 1 Samuel 7-9, Kisah Para Rasul 19



“Dari Yudas, hamba Yesus Kristus dan saudara Yakobus, kepada mereka, yang terpanggil, yang dikasihi dalam Allah Bapa, dan yang dipelihara unutk Yesus Kristus.” (Yudas 1:1)

Surat ini dibuka dengan salam yang menyebutkan identitasnya, “Dari Yudas.” Siapakah Yudas ini? Tentu saja bukan Yudas Iskariot karena kita tahu akhir hidupnya. Jadi, Yudas yang mana? Penulis surat ini menyebut dirinya sebagai saudara Yakobus. Jadi Yudas yang dimaksud di sini bukanlah salah satu dari 12 murid Tuhan Yesus. Ada dua ayat yang menyebutkan tentang Yudas dan Yakobus bersaudara, yakni di injil Matius 13:55 dan Markus 6:3, dimana mereka juga disebutkan sebagai saudara- saudara Tuhan Yesus. Karena itu, kebanyakan penafsir percaya bahwa penulis dari surat Yudas ini adalah Yudas, saudara dari Tuhan Yesus.

Yudas memperkenalkan dirinya sebagai saudara Yakobus. Memang tidak dapat dipungkiri bahwa Yakobus merupakan salah satu tokoh penting karena ia adalah penulis dari surat Yakobus dan juga pemimpin jemaat di Yerusalem, dan kemungkinan Yudas menyebutkan nama Yakobus, untuk mengklarifikasi akan siapa dirinya karena nama Yudas adalah nama yang umum pada masa itu, sekaligus agar suratnya bisa diterima oleh jemaat. Yudas menyebut dirinya sebagai saudara Yakobus dan tidak menyebutkan dirinya sebagai saudara Tuhan Yesus, melainkan menyebutkan dirinya sebagai hamba Yesus Kristus. Ini menunjukkan kepada kita bahwa Yudas sungguh menyadari posisinya, yang tidak ”sederajat” dengan Tuhan Yesus walaupun mereka lahir dari rahim yang sama. Ia hanyalah seorang hamba, seorang budak “doulos” yang hidupnya hanya untuk melayani Tuhan Yesus semata.

Bagaimana kita menyebutkan diri kita? Sering kita menyebutkan diri kita sebagai hamba Kristus tetapi hidup kita bukan untuk melayani Kristus melainkan melayani ego dan kenyamanan diri sendiri. Kita berbicara untuk kepentingan diri kita, kita bersikap untuk keuntungan diri sendiri. Bahkan kita “memanfaatkan Kristus” untuk memenuhi keinginan kita sendiri. Yudas menyebutkan dirinya sebagai hamba Yesus Kristus karena ia tahu, keberadaannya di dunia adalah untuk melayani Dia dan ia menjalaninya dengan setia sampai akhir.

STUDI PRIBADI : Bagaimana kita memandang diri kita di hadapan Yesus Kristus? Hal apa yang telah kita lakukan, yang mencerminkan bahwa kita adalah hamba/budak Kristus?

Pokok Doa : Doakan agar kita bisa memaknai dengan sungguh arti menjadi hamba Kristus sehingga kita bisa sungguh-sungguh menyadari bahwa hidup kita adalah dari Dia, dan oleh Dia dan kepada Dia.

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *