Kemandegan Rohani

Selasa, 26 Januari 2021

Bacaan hari ini: Ibrani 5:11-6:8 | Bacaan setahun: Keluaran 14-15, Matius 26



“Tentang kedatangan Tuhan kita Yesus Kristus dan terhimpunnya kita dengan Dia kami minta kepadamu, saudara-saudara, supaya kamu jangan lekas bingung dan gelisah, baik oleh ilham roh, ... seolah-olah hari Tuhan telah tiba.” (2 Tesalonika 2:1-2, ITB)

Dalam bacaan ini, Ibrani 5:11-14, penulis kitab Ibrani terlihat gusar dan kecewa dengan pertumbuhan iman jemaat penerima surat. Sekalipun ada indikasi bahwa penerima surat ini telah lama menjadi orang Kristen, sayang mereka mengalami kemandegan rohani. Disebutkan bahwa mereka telah menjadi lamban mendengar, belum mampu menjadi pengajar sekalipun telah lama menjadi orang percaya, lebih lagi, masih perlu belajar dan diajarkan hal-hal dasar, bahkan penulis menganalogikan mereka seperti seorang bayi atau anak kecil; sungguh ironis. Implikasi dari semua itu adalah mereka harus kembali belajar, bukan berpuas diri karena telah mengenal pengajaran dasar, seperti pertobatan, iman, baptisan, juga pengetahuan tentang kebangkitan orang-mati, dan penghukuman kekal sebagaimana dicatat dalam pasal 6:1-3, dengan mengingat bahwa semua itu juga terjadi atas seizin Tuhan.

Pertumbuhan rohani tidak selalu linear (segaris lurus) dengan berapa lama seseorang menjadi Kristen sehingga kemandegan rohani merupakan ancaman besar bagi orang Kristen; setiap orang percaya dapat mengalami kemandegan. Bukan berarti kemandegan rohani menjadikan seorang yang telah sungguh percaya pada Yesus akan menjadi murtad atau kehilangan keselamatannya, karena Kristus sendiri menjamin kepastian keselamatan orang tersebut (band. Yoh. 10:28-29). Tidak ada indikasi bahwa penerima surat Ibrani adalah orang-orang yang telah murtad. Bisa jadi, “mereka” yang dimaksudkan adalah beberapa atau sekelompok orang yang terlihat seperti orang percaya, namun sesungguhnya mereka tidak memiliki iman yang menyelamatkan. A.A. Hodge, sebagaimana dikutip oleh R.C. Sproul, menulis: memimpin pada ketekunan dan kesucian dan memiliki kerinduan untuk semakin memiliki persekutuan yang intim dengan Tuhan (mengalami pertumbuhan rohani – penulis). Sebaliknya, keyakinan yang keliru dapat menghasilkan kesombongan rohani, yang memimpin seseorang kepada hidup yang sembarangan, serta ogah-ogahan terhadap persekutuan dengan Allah (mengalami kemandegan rohani – penulis).

STUDI PRIBADI :
(1) Sudahkah Anda semakin bertumbuh secara rohani?
(2) Bagaimana Anda menolong diri sendiri dan orang lain agar tidak mengalami kemandegan rohani?

Pokok Doa : Berdoalah bagi setiap orang Kristen agar semakin hari memiliki pertumbuhan rohani yang benar. Tuhan memberikannya ketekunan dalam Tuhan sehingga mengalami pertumbuhan rohani.   

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *