Sabtu, 26 Desember 2020
Bacaan hari ini: 1 Timotius 5:3-16 | Bacaan setahun: Hagai
“Hormatilah janda-janda yang benar-benar janda.” (1 Timotius 5:3)
1 Timotius 5:3-16
Mengenai janda
3 Hormatilah janda-janda yang benar-benar janda.
4 Tetapi jikalau seorang janda mempunyai anak atau cucu, hendaknya mereka itu pertama-tama belajar berbakti kepada kaum keluarganya sendiri dan membalas budi orang tua dan nenek mereka, karena itulah yang berkenan kepada Allah.
5 Sedangkan seorang janda yang benar-benar janda, yang ditinggalkan seorang diri, menaruh harapannya kepada Allah dan bertekun dalam permohonan dan doa siang malam.
6 Tetapi seorang janda yang hidup mewah dan berlebih-lebihan, ia sudah mati selagi hidup.
7 Peringatkanlah hal-hal ini juga kepada janda-janda itu agar mereka hidup dengan tidak bercela.
8 Tetapi jika ada seorang yang tidak memeliharakan sanak saudaranya, apalagi seisi rumahnya, orang itu murtad dan lebih buruk dari orang yang tidak beriman.
9 Yang didaftarkan sebagai janda, hanyalah mereka yang tidak kurang dari enam puluh tahun, yang hanya satu kali bersuami
10 dan yang terbukti telah melakukan pekerjaan yang baik, seperti mengasuh anak, memberi tumpangan, membasuh kaki saudara-saudara seiman, menolong orang yang hidup dalam kesesakan–pendeknya mereka yang telah menggunakan segala kesempatan untuk berbuat baik.
11 Tolaklah pendaftaran janda-janda yang lebih muda. Karena apabila mereka sekali digairahkan oleh keberahian yang menceraikan mereka dari Kristus, mereka itu ingin kawin
12 dan dengan memungkiri kesetiaan mereka yang semula kepada-Nya, mereka mendatangkan hukuman atas dirinya.
13 Lagipula dengan keluar masuk rumah orang, mereka membiasakan diri bermalas-malas dan bukan hanya bermalas-malas saja, tetapi juga meleter dan mencampuri soal orang lain dan mengatakan hal-hal yang tidak pantas.
14 Karena itu aku mau supaya janda-janda yang muda kawin lagi, beroleh anak, memimpin rumah tangganya dan jangan memberi alasan kepada lawan untuk memburuk-burukkan nama kita.
15 Karena beberapa janda telah tersesat mengikut Iblis.
16 Jika seorang laki-laki atau perempuan yang percaya mempunyai anggota keluarga yang janda, hendaklah ia membantu mereka sehingga mereka jangan menjadi beban bagi jemaat. Dengan demikian jemaat dapat membantu mereka yang benar-benar janda.
Hagai 1
Ajakan untuk membangun kembali Bait Suci
1 Pada tahun yang kedua zaman raja Darius, dalam bulan yang keenam, pada hari pertama bulan itu, datanglah firman TUHAN dengan perantaraan nabi Hagai kepada Zerubabel bin Sealtiel, bupati Yehuda, dan kepada Yosua bin Yozadak, imam besar, bunyinya:
2 “Beginilah firman TUHAN semesta alam: Bangsa ini berkata: Sekarang belum tiba waktunya untuk membangun kembali rumah TUHAN!”
3 Maka datanglah firman TUHAN dengan perantaraan nabi Hagai, bunyinya:
4 “Apakah sudah tiba waktunya bagi kamu untuk mendiami rumah-rumahmu yang dipapani dengan baik, sedang Rumah ini tetap menjadi reruntuhan?
5 Oleh sebab itu, beginilah firman TUHAN semesta alam: Perhatikanlah keadaanmu!
6 Kamu menabur banyak, tetapi membawa pulang hasil sedikit; kamu makan, tetapi tidak sampai kenyang; kamu minum, tetapi tidak sampai puas; kamu berpakaian, tetapi badanmu tidak sampai panas; dan orang yang bekerja untuk upah, ia bekerja untuk upah yang ditaruh dalam pundi-pundi yang berlobang!
7 Beginilah firman TUHAN semesta alam: Perhatikanlah keadaanmu!
8 Jadi naiklah ke gunung, bawalah kayu dan bangunlah Rumah itu; maka Aku akan berkenan kepadanya dan akan menyatakan kemuliaan-Ku di situ, firman TUHAN.
9 Kamu mengharapkan banyak, tetapi hasilnya sedikit, dan ketika kamu membawanya ke rumah, Aku menghembuskannya. Oleh karena apa? demikianlah firman TUHAN semesta alam. Oleh karena rumah-Ku yang tetap menjadi reruntuhan, sedang kamu masing-masing sibuk dengan urusan rumahnya sendiri.
10 Itulah sebabnya langit menahan embunnya dan bumi menahan hasilnya,
11 dan Aku memanggil kekeringan datang ke atas negeri, ke atas gunung-gunung, ke atas gandum, ke atas anggur, ke atas minyak, ke atas segala yang dihasilkan tanah, ke atas manusia dan hewan dan ke atas segala hasil usaha.”
12 Lalu Zerubabel bin Sealtiel dan Yosua bin Yozadak, imam besar, dan selebihnya dari bangsa itu mendengarkan suara TUHAN, Allah mereka, dan juga perkataan nabi Hagai, sesuai dengan apa yang disuruhkan kepadanya oleh TUHAN, Allah mereka; lalu takutlah bangsa itu kepada TUHAN.
13 Maka berkatalah Hagai, utusan TUHAN itu, menurut pesan TUHAN kepada bangsa itu, demikian: “Aku ini menyertai kamu, demikianlah firman TUHAN.”
14 TUHAN menggerakkan semangat Zerubabel bin Sealtiel, bupati Yehuda, dan semangat Yosua bin Yozadak, imam besar, dan semangat selebihnya dari bangsa itu, maka datanglah mereka, lalu melakukan pekerjaan pembangunan rumah TUHAN semesta alam, Allah mereka,
15 (2-1a) pada hari yang kedua puluh empat dalam bulan yang keenam.
Kemegahan Bait Suci yang baru
(2-1b) Pada tahun yang kedua zaman raja Darius,
Hagai 2
1 (2-2) dalam bulan yang ketujuh, pada tanggal dua puluh satu bulan itu, datanglah firman TUHAN dengan perantaraan nabi Hagai, bunyinya:
2 (2-3) “Katakanlah kepada Zerubabel bin Sealtiel, bupati Yehuda, dan kepada Yosua bin Yozadak, imam besar, dan kepada selebihnya dari bangsa itu, demikian:
3 (2-4) Masih adakah di antara kamu yang telah melihat Rumah ini dalam kemegahannya semula? Dan bagaimanakah kamu lihat keadaannya sekarang? Bukankah keadaannya di matamu seperti tidak ada artinya?
4 (2-5) Tetapi sekarang, kuatkanlah hatimu, hai Zerubabel, demikianlah firman TUHAN; kuatkanlah hatimu, hai Yosua bin Yozadak, imam besar; kuatkanlah hatimu, hai segala rakyat negeri, demikianlah firman TUHAN; bekerjalah, sebab Aku ini menyertai kamu, demikianlah firman TUHAN semesta alam,
5 (2-6) sesuai dengan janji yang telah Kuikat dengan kamu pada waktu kamu keluar dari Mesir. Dan Roh-Ku tetap tinggal di tengah-tengahmu. Janganlah takut!
6 (2-7) Sebab beginilah firman TUHAN semesta alam: Sedikit waktu lagi maka Aku akan menggoncangkan langit dan bumi, laut dan darat;
7 (2-8) Aku akan menggoncangkan segala bangsa, sehingga barang yang indah-indah kepunyaan segala bangsa datang mengalir, maka Aku akan memenuhi Rumah ini dengan kemegahan, firman TUHAN semesta alam.
8 (2-9) Kepunyaan-Kulah perak dan kepunyaan-Kulah emas, demikianlah firman TUHAN semesta alam.
9 (2-10) Adapun Rumah ini, kemegahannya yang kemudian akan melebihi kemegahannya yang semula, firman TUHAN semesta alam, dan di tempat ini Aku akan memberi damai sejahtera, demikianlah firman TUHAN semesta alam.”
Pembangunan Bait Suci terancam oleh ikut sertanya orang-orang najis
10 (2-11) Pada tanggal dua puluh empat bulan yang kesembilan, pada tahun yang kedua zaman Darius, datanglah firman TUHAN kepada nabi Hagai, bunyinya:
11 (2-12) “Beginilah firman TUHAN semesta alam itu: Tanyakanlah pengajaran kepada para imam.
12 (2-13) Andaikata seseorang membawa daging kudus dalam punca bajunya, lalu dengan puncanya itu ia menyentuh roti atau sesuatu masakan atau anggur atau minyak atau sesuatu yang dapat dimakan, menjadi kuduskah yang disentuh itu?” Lalu para imam itu menjawab, katanya: “Tidak!”
13 (2-14) Berkatalah pula Hagai: “Jika seseorang yang najis oleh mayat menyentuh semuanya ini, menjadi najiskah yang disentuh itu?” Lalu para imam itu menjawab, katanya: “Tentu!”
14 (2-15) Maka berbicaralah Hagai, katanya: “Begitu juga dengan umat ini dan dengan bangsa ini di hadapan-Ku, demikianlah firman TUHAN, dan dengan segala yang dibuat tangan mereka; dan yang dipersembahkan mereka di sana adalah najis.”
Pembangunan Bait Suci mendatangkan berkat
15 (2-16) “Maka sekarang, perhatikanlah mulai dari hari ini dan selanjutnya! Sebelum ditaruh orang batu demi batu untuk pembangunan bait TUHAN,
16 (2-17) bagaimana keadaanmu? Ketika orang pergi melihat suatu timbunan gandum yang seharusnya sebanyak dua puluh gantang, hanya ada sepuluh; dan ketika orang pergi ke tempat pemerasan anggur untuk mencedok lima puluh takar, hanya ada dua puluh.
17 (2-18) Aku telah memukul kamu dengan hama dan penyakit gandum dan segala yang dibuat tanganmu dengan hujan batu; namun kamu tidak berbalik kepada-Ku, demikianlah firman TUHAN.
18 (2-19) Perhatikanlah mulai dari hari ini dan selanjutnya–mulai dari hari yang kedua puluh empat bulan kesembilan. Mulai dari hari diletakkannya dasar bait TUHAN perhatikanlah
19 (2-20) apakah benih masih tinggal tersimpan dalam lumbung, dan apakah pohon anggur dan pohon ara, pohon delima dan pohon zaitun belum berbuah? Mulai dari hari ini Aku akan memberi berkat!”
Janji kepada Zerubabel
20 (2-21) Maka datanglah firman TUHAN untuk kedua kalinya kepada Hagai pada tanggal dua puluh empat bulan itu, bunyinya:
21 (2-22) “Katakanlah kepada Zerubabel, bupati Yehuda, begini: Aku akan menggoncangkan langit dan bumi
22 (2-23) dan akan menunggangbalikkan takhta raja-raja; Aku akan memunahkan kekuasaan kerajaan bangsa-bangsa dan akan menjungkirbalikkan kereta dan pengendaranya; kuda dan pengendaranya akan mati rebah, masing-masing oleh pedang temannya.
23 (2-24) Pada waktu itu, demikianlah firman TUHAN semesta alam, Aku akan mengambil engkau, hai Zerubabel bin Sealtiel, hamba-Ku–demikianlah firman TUHAN–dan akan menjadikan engkau seperti cincin meterai; sebab engkaulah yang Kupilih, demikianlah firman TUHAN semesta alam.”
Menarik sekali, dalam bagian ini rasul Paulus menyuruh Timotius untuk melayani kaum yang seringkali diabaikan. Dalam sebuah sistem masyarakat zaman itu, dikenal sistem patriarki dimana laki-laki selalu lebih diutamakan daripada perempuan. Hal ini menyebabkan kaum wanita, khususnya para janda seringkali diabaikan di dalam lingkup masyarakat saat itu. Padahal kehidupan mereka sangatlah rentan terluka karena hidup sebatang kara. Untuk alasan itulah, para janda perlu diperhatikan secara khusus oleh jemaat Tuhan.
Berikut beberapa kelompok janda yang akan dijumpai Timotius di Efesus: pertama, janda yang mempunyai anak atau cucu. Kedua, janda yang ditinggalkan seorang diri. Ketiga, janda hidup mewah. Bagi janda yang mempunyai anak atau cucu, maka yang paling utama memperhatikan mereka adalah keluarganya (ay. 4). Kemudian janda yang seorang diri, sangat perlu diperhatikan karena mereka hanya bergantung kepada Tuhan (ay. 5). Terakhir janda yang hidup mewah, seharusnya mereka itulah yang mengambil bagian untuk memperhatikan sesamanya sehingga mereka hidup dengan tidak bercela (ay. 6, 7).
Janda yang sudah tua yang saat itu di atas usia 60 tahun, perlu sekali diperhatikan jemaat (ay. 9, 10). Para janda yang di atas usia 60 tahun perlu didaftarkan sehingga para janda muda yang masih bisa bekerja atau bahkan menikah lagi, tidak membebani jemaat. Jemaat dapat membantu para janda yang betul-betul hidup hanya bergantung pada Tuhan.
Saat ini di antara kita ada jemaat Tuhan yang membutuhkan perhatian layaknya janda yang hidupnya hanya bergantung pada Tuhan. Jika mereka ada di lingkup keluarga kita, maka sebagai anggota keluarga terdekatnya tunjukkanlah kasih kita pada mereka. Jika orang yang perlu diperhatikan itu bukan anggota keluarga, maka sebagai jemaat Tuhan bertolong-tolonglah menanggung kesusahan. Bagi jemaat Tuhan yang hidup berkecukupan, ingatlah untuk memperhatikan sesama kita. Tuhan terus memperhatikan kita, sebab itu kita perlu memperhatikan sesama kita.
STUDI PRIBADI : Sebagaimana seorang janda yang hidup seorang diri (ay. 5), teladan apa yang dapat diambil untuk diterapkan dalam kehidupan kita sebagai jemaat Tuhan?
Pokok Doa : Berdoa, kiranya Tuhan mencukupkan setiap kebutuhan jemaat Tuhan, khususnya di tengah-tengah pergumulan yang ada. Kiranya Tuhan menguatkan iman, pengharapan, dan kasih setiap jemaat Tuhan.