Hidup Orang-orang Kudus

Jumat, 27 November 2020

Bacaan hari ini: Kolose 1:1-14 Bacaan setahun: Yehezkiel 28-30



“...supaya kamu menerima segala hikmat dan pengertian yang benar, untuk mengetahui kehendak Tuhan dengan sempurna, sehingga hidupmu layak di hadapan-Nya serta berkenan kepada-Nya...” (Kolose 1:9-10)

Paulus sangat mengucap syukur kepada Jemaat Kolose yang tidak didirikannya sendiri untuk pertumbuhan iman jemaat akan Injil dan pertumbuhan akan kasih antar jemaat yang senantiasa bertumbuh dan berkembang sehingga banyak orang melihat Kristus di dalam iman dan perbuatan mereka.

Sebagai bapak rohani, Paulus tidak langsung merasa puas akan kondisi Jemaat Kolose melainkan tak henti-hentinya ia berdoa agar jemaat itu juga penuh dalam hikmat dan pengertian yang benar, untuk mengetahui kehendak Tuhan dengan sempurna. “Supaya kamu berdiri teguh, sebagai orang-orang dewasa dan yang berkeyakinan penuh dengan segala hal yang dikehendaki Allah. Dengan demikian kamu tidak mudah diombang- ambingkan oleh ajaran-ajaran yang tidak sesuai dengan Injil.”

Tujuan dari semuanya ini adalah agar jemaat semakin dikuatkan oleh kuasa Firman dalam hidup mereka hari lepas hari sehingga mereka siap menanggung segala sesuatu dengan tekun dan sabar, dan mengucap syukur dengan sukacita kepada BAPA yang telah memberikan kasih karunia-Nya untuk menjadi kekasih-kekasih Allah.

Paulus juga mengajarkan pentingnya berdoa di tengah-tengah segala keadaan, supaya setiap orang percaya sungguh-sungguh dapat waspada sebagai orang-orang kudus-Nya, serta dengan tekun dan sabar di dalam cobaan dan ujian yang dihadapinya. Dunia dengan daya tariknya yang menawan terus-menerus mencobai setiap manusia agar mereka menjauh dari Kerajaan Terang, Injil Kristus. Dalam Injil Markus 13:5 tertulis: “Maka mulailah Yesus berkata kepada mereka: Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu!”

Hendaklah doa dan perenungan Firman Tuhan senantiasa menjadi gaya hidup setiap orang percaya untuk mengerti dan hidup selaras dengan kehendak Tuhan Allah. Sebab tanpa doa seperti hidup tanpa bernapas (M. Luther).

STUDI PRIBADI : Apakah yang hendak Paulus ajarkan di dalam perikop ini? Tuliskanlah beberapa hal sebagai suatu kesimpulan dari perenungan anda tentang Firman Tuhan ini!

Berdoalah : Bapa kami yang di sorga, kepada-Mu hamba menyisihkan waktu membangun keintiman dengan-Mu di dalam doa; kami menemukan kembali kasih-Mu yang tak terbatas yang selalu menyertai hidup hamba-Mu ini.  

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *