Bersyukur Dan Kuatlah

Sabtu, 01 Agustus 2020

Bacaan hari ini: Kisah Para Rasul 28:1-16 | Bacaan setahun: Ayub 41-42, Ibrani 9



“Ketika Paulus melihat mereka, ia mengucap syukur kepada Allah lalu kuatlah hatinya.” (Kisah Para Rasul 28:15b)

Kapal yang ditumpangi oleh Paulus dan Lukas dihantam badai, dan membuat penumpang kapal terdampar di pulau bernama Malta. Oleh karena itu, para prajurit yang mengawal mereka saat itu ingin membunuh para tahanan sebelum melarikan diri, sebab jika melarikan diri, para parajurit ini akan dibunuh oleh pemerintah Romawi. Tetapi Tuhan memakai seorang perwira untuk menyelamatkan Paulus.

Seakan tidak berujung ketegangan dan kelelahan Paulus, kembali dia dituduh sebagai pembunuh sebab pada tangannya terpaut ular beludak ketika hendak menambahkan kayu bakar ke dalam api. Para penduduk pulau menafsirkan peristiwa itu, sesuai dengan takhayul yang beredar di sekitar mereka. Meskipun Paulus telah luput dari laut, dewi keadilan tidak membiarkan dia lolos sehingga menghukum Paulus melalui ular beludak. Namun setelah Paulus mengibaskan ular itu ke dalam api, dan dia baik-baik saja, para penduduk ini akhirnya bersikap sebaliknya, menganggap Paulus adalah dewa.

Malta adalah sebuah pulau yang pastinya bukan merupakan tujuan Paulus untuk singgah, jika bukan karena badai itu. Pastinya Paulus dan orang yang menyertainya tidak mengerti mengapa mereka harus di Malta. Ternyata Tuhan punya pekerjaan yang harus Paulus lakukan di pulau ini. Selama tiga bulan tinggal di Malta, Paulus menjadi berkat bagi masyarakat di sana. Sampai tiba saatnya semua penumpang kapal akan melanjutkan perjalanan ke Roma, penduduk pulau Malta memperlengkapi semua yang mereka butuhkan. Setibanya di Roma, Paulus sudah dinantikan oleh orang percaya lain. Melihat mereka, Paulus bersyukur kepada Tuhan dan kembali dikuatkan. Kesulitan yang Paulus hadapi tidak menjadi soal lagi, karena dia tahu Tuhan terus beserta.

Mungkin kita juga tidak mengerti mengapa kesulitan hidup bertubi-tubi menghampiri diri kita, namun ingat, ada Tuhan yang selalu mempedulikan, maka bersyukurlah! Mungkin beban yang kita rasakan sebagai pelayan Tuhan begitu sangat berat, tapi ingat, ada saudara seiman yang berjalan bersama dengan kita, kuatlah!

STUDI PRIBADI : Pelajaran hidup seperti apa yang bisa kita teladani dari Paulus?

Pokok Doa : Berdoa supaya kita tetap bersandar kepada Tuhan, bersyukur senantiasa atas penyertaan-Nya, dan tetap kuat menjalani panggilan kita sebagai anak Tuhan.

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *