Selasa, 28 Juli 2020
Bacaan hari ini: Kisah Para Rasul 25:1-27 | Bacaan setahun: Ayub 32-33, Ibrani 5
“Sesudah Paulus tiba di situ, semua orang Yahudi yang datang dari Yerusalem berdiri mengelilinginya dan mereka mengemukakan banyak tuduhan berat terhadap dia yang tidak dapat mereka buktikan.” (Kisah Para Rasul 25:7)
Kisah Para Rasul 25:1-27
Paulus di hadapan Festus Naik banding kepada Kaisar
1 Tiga hari sesudah tiba di propinsi itu berangkatlah Festus dari Kaisarea ke Yerusalem.
2 Di situ imam-imam kepala dan orang-orang Yahudi yang terkemuka datang menghadap dia dan menyampaikan dakwaan terhadap Paulus.
3 Kepadanya mereka meminta suatu anugerah, yang merugikan Paulus, yaitu untuk menyuruh Paulus datang ke Yerusalem. Sebab mereka sedang membuat rencana untuk membunuh dia di tengah jalan.
4 Tetapi Festus menjawab, bahwa Paulus tetap ditahan di Kaisarea dan bahwa ia sendiri bermaksud untuk segera kembali ke sana.
5 Katanya: “Karena itu baiklah orang-orang yang berwewenang di antara kamu turut ke sana bersama-sama dengan aku dan mengajukan dakwaan terhadap dia, jika ada kesalahannya.”
6 Festus tinggal tidak lebih dari pada delapan atau sepuluh hari di Yerusalem. Sesudah itu ia pulang ke Kaisarea. Pada keesokan harinya ia mengadakan sidang pengadilan, dan menyuruh menghadapkan Paulus.
7 Sesudah Paulus tiba di situ, semua orang Yahudi yang datang dari Yerusalem berdiri mengelilinginya dan mereka mengemukakan banyak tuduhan berat terhadap dia yang tidak dapat mereka buktikan.
8 Sebaliknya Paulus membela diri, katanya: “Aku sedikitpun tidak bersalah, baik terhadap hukum Taurat orang Yahudi maupun terhadap Bait Allah atau terhadap Kaisar.”
9 Tetapi Festus yang hendak mengambil hati orang Yahudi, menjawab Paulus, katanya: “Apakah engkau bersedia pergi ke Yerusalem, supaya engkau dihakimi di sana di hadapanku tentang perkara ini?”
10 Tetapi kata Paulus: “Aku sekarang berdiri di sini di hadapan pengadilan Kaisar dan di sinilah aku harus dihakimi. Seperti engkau sendiri tahu benar-benar, sedikitpun aku tidak berbuat salah terhadap orang Yahudi.
11 Jadi, jika aku benar-benar bersalah dan berbuat sesuatu kejahatan yang setimpal dengan hukuman mati, aku rela mati, tetapi, jika apa yang mereka tuduhkan itu terhadap aku ternyata tidak benar, tidak ada seorangpun yang berhak menyerahkan aku sebagai suatu anugerah kepada mereka. Aku naik banding kepada Kaisar!”
12 Setelah berunding dengan anggota-anggota pengadilan, Festus menjawab: “Engkau telah naik banding kepada Kaisar, jadi engkau harus pergi menghadap Kaisar.”
Paulus di hadapan Agripa dan Bernike
13 Beberapa hari kemudian datanglah raja Agripa dengan Bernike ke Kaisarea untuk mengadakan kunjungan kehormatan kepada Festus.
14 Karena mereka beberapa hari lamanya tinggal di situ, Festus memaparkan perkara Paulus kepada raja itu, katanya: “Di sini ada seorang tahanan yang ditinggalkan Feliks pada waktu ia pergi.
15 Ketika aku berada di Yerusalem, imam-imam kepala dan tua-tua orang Yahudi mengajukan dakwaan terhadap orang itu dan meminta supaya ia dihukum.
16 Aku menjawab mereka, bahwa bukanlah kebiasaan pada orang-orang Roma untuk menyerahkan seorang terdakwa sebagai suatu anugerah sebelum ia dihadapkan dengan orang-orang yang menuduhnya dan diberi kesempatan untuk membela diri terhadap tuduhan itu.
17 Karena itu mereka turut bersama-sama dengan aku ke mari. Pada keesokan harinya aku segera mengadakan sidang pengadilan dan menyuruh menghadapkan orang itu.
18 Tetapi ketika para pendakwa berdiri di sekelilingnya, mereka tidak mengajukan suatu tuduhanpun tentang perbuatan jahat seperti yang telah aku duga.
19 Tetapi mereka hanya berselisih paham dengan dia tentang soal-soal agama mereka, dan tentang seorang bernama Yesus, yang sudah mati, sedangkan Paulus katakan dengan pasti, bahwa Ia hidup.
20 Karena aku ragu-ragu bagaimana aku harus memeriksa perkara-perkara seperti itu, aku menanyakan apakah ia mau pergi ke Yerusalem, supaya perkaranya dihakimi di situ.
21 Tetapi Paulus naik banding. Ia minta, supaya ia tinggal dalam tahanan dan menunggu, sampai perkaranya diputuskan oleh Kaisar. Karena itu aku menyuruh menahan dia sampai aku dapat mengirim dia kepada Kaisar.”
22 Kata Agripa kepada Festus: “Aku ingin mendengar orang itu sendiri.” Jawab Festus: “Besok engkau akan mendengar dia.”
23 Pada keesokan harinya datanglah Agripa dan Bernike dengan segala kebesaran dan sesudah mereka masuk ruang pengadilan bersama-sama dengan kepala-kepala pasukan dan orang-orang yang terkemuka dari kota itu, Festus memberi perintah, supaya Paulus dihadapkan.
24 Festus berkata: “Ya raja Agripa serta semua yang hadir di sini bersama-sama dengan kami. Lihatlah orang ini, yang dituduh oleh semua orang Yahudi, baik yang di Yerusalem, maupun yang di sini. Mereka telah datang kepadaku dan sambil berteriak-teriak mereka mengatakan, bahwa ia tidak boleh hidup lebih lama.
25 Tetapi ternyata kepadaku, bahwa ia tidak berbuat sesuatupun yang setimpal dengan hukuman mati dan karena ia naik banding kepada Kaisar, aku memutuskan untuk mengirim dia menghadap Kaisar.
26 Tetapi tidak ada apa-apa yang pasti yang harus kutulis kepada Kaisar tentang dia. Itulah sebabnya aku menghadapkan dia di sini kepada kamu semua, terutama kepadamu, raja Agripa, supaya, setelah diadakan pemeriksaan, aku dapat menuliskan sesuatu.
27 Sebab pada hematku tidaklah wajar untuk mengirim seorang tahanan dengan tidak menyatakan tuduhan-tuduhan yang diajukan terhadap dia.”
Ayub 32
Elihu merasa juga berhak untuk mengemukakan pendapat
1 Maka ketiga orang itu menghentikan sanggahan mereka terhadap Ayub, karena ia menganggap dirinya benar.
2 Lalu marahlah Elihu bin Barakheel, orang Bus, dari kaum Ram; ia marah terhadap Ayub, karena ia menganggap dirinya lebih benar dari pada Allah,
3 dan ia juga marah terhadap ketiga orang sahabat itu, karena mereka mempersalahkan Ayub, meskipun tidak dapat memberikan sanggahan.
4 Elihu menangguhkan bicaranya dengan Ayub, karena mereka lebih tua dari pada dia.
5 Tetapi setelah dilihatnya, bahwa mulut ketiga orang itu tidak lagi memberi sanggahan, maka marahlah ia.
6 Lalu berbicaralah Elihu bin Barakheel, orang Bus itu: “Aku masih muda dan kamu sudah berumur tinggi; oleh sebab itu aku malu dan takut mengemukakan pendapatku kepadamu.
7 Pikirku: Biarlah yang sudah lanjut usianya berbicara, dan yang sudah banyak jumlah tahunnya memaparkan hikmat.
8 Tetapi roh yang di dalam manusia, dan nafas Yang Mahakuasa, itulah yang memberi kepadanya pengertian.
9 Bukan orang yang lanjut umurnya yang mempunyai hikmat, bukan orang yang sudah tua yang mengerti keadilan.
10 Oleh sebab itu aku berkata: Dengarkanlah aku, akupun akan mengemukakan pendapatku.
11 Ketahuilah, aku telah menantikan kata-katamu, aku telah memperhatikan pemikiranmu, hingga kamu menemukan kata-kata yang tepat.
12 Kepadamulah kupusatkan perhatianku, tetapi sesungguhnya, tiada seorangpun yang mengecam Ayub, tiada seorangpun di antara kamu menyanggah perkataannya.
13 Jangan berkata sekarang: Kami sudah mendapatkan hikmat; hanya Allah yang dapat mengalahkan dia, bukan manusia.
14 Perkataannya tidak tertuju kepadaku, dan aku tidak akan menjawabnya dengan perkataanmu.
15 Mereka bingung, mereka tidak dapat memberi sanggahan lagi, mereka tidak dapat berbicara lagi.
16 Haruskah aku menunggu, karena mereka putus bicara, karena mereka berdiri di sana dan tidak memberi sanggahan lagi?
17 Akupun hendak memberi sanggahan pada giliranku, akupun akan mengemukakan pendapatku.
18 Karena aku tumpat dengan kata-kata, semangat yang ada dalam diriku mendesak aku.
19 Sesungguhnya, batinku seperti anggur yang tidak mendapat jalan hawa, seperti kirbat baru yang akan meletup.
20 Aku harus berbicara, supaya merasa lega, aku harus membuka mulutku dan memberi sanggahan.
21 Aku tidak akan memihak kepada siapapun dan tidak akan menyanjung-nyanjung siapapun,
22 karena aku tidak tahu menyanjung-nyanjung; jika demikian, maka segera Pembuatku akan mencabut nyawaku.”
Ayub 33
Allah berfirman kepada manusia dengan berbagai-bagai cara
1 “Akan tetapi sekarang, hai Ayub, dengarkanlah bicaraku, dan bukalah telingamu kepada segala perkataanku.
2 Ketahuilah, mulutku telah kubuka, lidahku di bawah langit-langitku berbicara.
3 Perkataanku keluar dari hati yang jujur, dan bibirku menyatakan dengan terang apa yang diketahui.
4 Roh Allah telah membuat aku, dan nafas Yang Mahakuasa membuat aku hidup.
5 Jikalau engkau dapat, jawablah aku, bersiaplah engkau menghadapi aku, pertahankanlah dirimu.
6 Sesungguhnya, bagi Allah aku sama dengan engkau, akupun dibentuk dari tanah liat.
7 Jadi engkau tak usah ditimpa kegentaran terhadap aku, tekananku terhadap engkau tidak akan berat.
8 Tetapi engkau telah berbicara dekat telingaku, dan ucapan-ucapanmu telah kudengar:
9 Aku bersih, aku tidak melakukan pelanggaran, aku suci, aku tidak ada kesalahan.
10 Tetapi Ia mendapat alasan terhadap aku, Ia menganggap aku sebagai musuh-Nya.
11 Ia memasukkan kakiku ke dalam pasung, Ia mengawasi segala jalanku.
12 Sesungguhnya, dalam hal itu engkau tidak benar, demikian sanggahanku kepadamu, karena Allah itu lebih dari pada manusia.
13 Mengapa engkau berbantah dengan Dia, bahwa Dia tidak menjawab segala perkataanmu?
14 Karena Allah berfirman dengan satu dua cara, tetapi orang tidak memperhatikannya.
15 Dalam mimpi, dalam penglihatan waktu malam, bila orang nyenyak tidur, bila berbaring di atas tempat tidur,
16 maka Ia membuka telinga manusia dan mengejutkan mereka dengan teguran-teguran
17 untuk menghalangi manusia dari pada perbuatannya, dan melenyapkan kesombongan orang,
18 untuk menahan nyawanya dari pada liang kubur, dan hidupnya dari pada maut oleh lembing.
19 Dengan penderitaan ia ditegur di tempat tidurnya, dan berkobar terus-menerus bentrokan dalam tulang-tulangnya;
20 perutnya bosan makanan, hilang nafsunya untuk makanan yang lezat-lezat;
21 susutlah dagingnya, sehingga tidak kelihatan lagi, tulang-tulangnya, yang mula-mula tidak tampak, menonjol ke luar,
22 sampai nyawanya menghampiri liang kubur, dan hidupnya mendekati mereka yang membawa maut.
23 Jikalau di sampingnya ada malaikat, penengah, satu di antara seribu, untuk menyatakan jalan yang benar kepada manusia,
24 maka Ia akan mengasihaninya dengan berfirman: Lepaskan dia, supaya jangan ia turun ke liang kubur; uang tebusan telah Kuperoleh.
25 Tubuhnya mengalami kesegaran seorang pemuda, ia seperti pada masa mudanya.
26 Ia berdoa kepada Allah, dan Allah berkenan menerimanya; ia akan memandang wajah-Nya dengan bersorak-sorai, dan Allah mengembalikan kebenaran kepada manusia.
27 Ia akan bernyanyi di depan orang: Aku telah berbuat dosa, dan yang lurus telah kubengkokkan, tetapi hal itu tidak dibalaskan kepadaku.
28 Ia telah membebaskan nyawaku dari jalan ke liang kubur, dan hidupku akan melihat terang.
29 Sesungguhnya, semuanya ini dilakukan Allah dua, tiga kali terhadap manusia:
30 mengembalikan nyawanya dari liang kubur, sehingga ia diterangi oleh cahaya hidup.
31 Perhatikanlah, hai Ayub, dengarkanlah aku, diamlah, akulah yang berbicara.
32 Jikalau ada yang hendak kaukatakan, jawablah aku; berkatalah, karena aku rela membenarkan engkau.
33 Jikalau tidak, hendaklah engkau mendengarkan aku; diamlah, aku hendak mengajarkan hikmat kepadamu.”
Ibrani 5
1 Sebab setiap imam besar, yang dipilih dari antara manusia, ditetapkan bagi manusia dalam hubungan mereka dengan Allah, supaya ia mempersembahkan persembahan dan korban karena dosa.
2 Ia harus dapat mengerti orang-orang yang jahil dan orang-orang yang sesat, karena ia sendiri penuh dengan kelemahan,
3 yang mengharuskannya untuk mempersembahkan korban karena dosa, bukan saja bagi umat, tetapi juga bagi dirinya sendiri.
4 Dan tidak seorangpun yang mengambil kehormatan itu bagi dirinya sendiri, tetapi dipanggil untuk itu oleh Allah, seperti yang telah terjadi dengan Harun.
5 Demikian pula Kristus tidak memuliakan diri-Nya sendiri dengan menjadi Imam Besar, tetapi dimuliakan oleh Dia yang berfirman kepada-Nya: “Anak-Ku Engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini”,
6 sebagaimana firman-Nya dalam suatu nas lain: “Engkau adalah Imam untuk selama-lamanya, menurut peraturan Melkisedek.”
7 Dalam hidup-Nya sebagai manusia, Ia telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut, dan karena kesalehan-Nya Ia telah didengarkan.
8 Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya,
9 dan sesudah Ia mencapai kesempurnaan-Nya, Ia menjadi pokok keselamatan yang abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya,
10 dan Ia dipanggil menjadi Imam Besar oleh Allah, menurut peraturan Melkisedek.
Peringatan supaya jangan murtad
11 Tentang hal itu banyak yang harus kami katakan, tetapi yang sukar untuk dijelaskan, karena kamu telah lamban dalam hal mendengarkan.
12 Sebab sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya menjadi pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari penyataan Allah, dan kamu masih memerlukan susu, bukan makanan keras.
13 Sebab barangsiapa masih memerlukan susu ia tidak memahami ajaran tentang kebenaran, sebab ia adalah anak kecil.
14 Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat.
Walaupun dua tahun sudah berlalu, para pemimpin Yahudi tetap mencari cara untuk membunuh Paulus. Mereka memberi tahu Festus mengenai Paulus dan berusaha meyakinkan Festus untuk mengadakan pengadilan di Yerusalem, supaya mereka bisa menyiapkan suatu penyergapan untuk bisa membunuh Paulus, tetapi Festus menjawab mereka bahwa Paulus akan tetap ditahan di Kaisarea.
Di Kaisarea, Festus mengadakan sidang pengadilan, dan menyuruh menghadapkan Paulus. Para pendakwa menyampaikan dakwaan mereka terhadap sang dakwaan, Paulus. Semua orang Yahudi berdiri mengelilingi Paulus, yang sehati sepikir saling mendukung dan bertekad menuntutnya. Namun sia-sia belaka karena mereka tidak dapat membuktikan dakwaan mereka. Paulus kembali mengulangi pembelaannya yang dia gunakan di hadapan Feliks. Paulus mengetahui bahwa dia tidak bersalah atas tuduhan yang dikenakan kepadanya, baik terhadap hukum Taurat, orang Yahudi, maupun terhadap Bait Allah atau Kaisar.
Banyaknya tuduhan-tuduhan tidak benar yang dihadapi oleh Paulus, tidak membuatnya frustasi. Bahkan melalui begitu banyak lawannya dan ketidak-adilan yang diterima Paulus, Tuhan menggunakan bagian itu untuk membawa Paulus ke Roma, sehingga kabar baik bisa diberitakan di sana. Setiap peristiwa yang Paulus alami, ada di dalam rancangan Tuhan. Paulus dituntut untuk berani mempertahankan imannya kepada Tuhan, berani untuk menyatakan Injil, meskipun dirinya terdesak karena harus disidang dan dipenjarakan.
Tuhan memilih Paulus masuk ke dalam rancangan-Nya, Dia juga bisa memilih kita untuk masuk dan melakukan rancangan-Nya. Betapa banyak lawan dan ketidak-adilan akan berdiri di depan untuk menghadang kita ketika melakukan pekerjaan Tuhan, namun ingatlah bahwa dari hal itulah kita dituntut untuk semakin berani, berdiri teguh mempertahankan iman, sehingga Injil bisa diberitakan. Daripada mengeluh tentang keadaan, mari pergunakan kesempatan yang ada untuk melayani Tuhan.
STUDI PRIBADI :
(1) Seberapa siap diri kita, ketika harus mengalami peristiwa yang sama seperti Paulus, pada saat melayani Tuhan?
(2) Bagaimanakah komitmen pelayanan kita?
Berdoalah : Tuhan, ketika kami berkomitmen untuk mengikut dan melayani Engkau seumur hidup, berikan kekuatan untuk tetap teguh berdiri ketika ada banyak lawan yang berusaha menyerang dan menjatuhkan kami.