Rencana Allah Di Tengah Kesulitan

Senin, 20 Juli 2020

Bacaan hari ini: Kisah Para Rasul 21:15-26 | Bacaan setahun: Ayub 8-10, Titus 1



“...lakukanlah pentahiran dirimu bersama-sama dengan mereka... maka semua orang akan tahu, bahwa segala kabar yang mereka dengar tentang engkau sama sekali tidak benar, melainkan bahwa engkau tetap memelihara hukum Taurat.” (Kisah 21:24)

Setelah kembali dari perjalanan misi yang ketiga, Paulus kembali ke Yerusalem, setelah disambut dengan ramah oleh Manason, seorang murid Yesus dari Siprus. Lalu Paulus juga bertemu dengan penatua- penatua yang hadir di sana. Setelah menceritakan bagaimana karya Allah dalam pelayanannya, Paulus mendengar ada orang-orang Yahudi yang menfitnahnya bahwa dia menyuruh orang-orang untuk melepaskan hukum Musa, tidak menyunatkan anak-anak mereka, juga untuk tidak hidup dalam adat istiadat mereka. Maka, sebagai sebuah perkumpulan para pengikut Kristus, para penatua memberi nasihat kepada Paulus untuk menunjukkan secara publik bahwa hal yang diberitakan tentang dirinya merupakan suatu kebohongan dengan melakukan kegiatan keagamaan Yahudi di bait Allah, yakni pentahiran diri (bnd. ay. 24).

Nasihat yang diberikan oleh penatua-penatua ini diterima oleh Paulus. Paulus melakukan kegiatan keagamaan ini. Penafsir menuliskan bahwa hal ini adalah tidak biasanya, karena Paulus biasanya tidak memilih untuk menjalankan kegiatan yang tujuannya hanya untuk mempertunjukkan keagamaan. Sebuah hal yang unik mengikuti kejadian ini, ada kerusuhan yang meminta Paulus untuk ditangkap dan dibunuh. Ketika Paulus menaati tradisi keagamaan tersebut, malah Paulus mendapatkan kesulitan. Pada KPR 22:1-22, Paulus memberitakan kesaksiannya berjumpa dan dipanggil oleh Yesus. Dalam perjalanan pengadilan maupun perjalanan ke Kaisarea, Tuhan menunjukkan perlindungan yang luar biasa kepada Paulus. Juga dengan statusnya sebagai mantan orang Farisi, kewarganegaraan Roma, menjadi sebuah cara dimana Tuhan melindungi Paulus.

Di dalam penderitaan Paulus, banyak orang akhirnya bisa mengenal Kristus dan kita dapat melihat kesaksian penyertaan Allah kepada hamba- Nya. Mari kita sebagai hamba-hamba Allah, terus beriman dan tetap setia menantikan pekerjaan tangan Allah yang nampak dari kehidupan, atau bahkan kesulitan yang sedang kita hadapi.

STUDI PRIBADI : Dalam setiap kesulitan yang kita hadapi, tangan Allah tidak pernah hilang dari hidup kita. Hendaknya kita terus setia dan memohon hikmat dan pengertian akan apa yang Allah inginkan.

Pokok Doa : Berdoalah untuk ketangguhan dan kesetiaan hati, khususnya ketika kita berada dalam masa yang tidak mudah, biarlah kita terus dikuatkan untuk setia dan beriman kepada Allah saja. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *