Mari Kita Tekun Belajar Firman Tuhan

Kamis, 09 Juli 2020

Bacaan hari ini: Kisah Para Rasul 17:1-15 | Bacaan setahun: Nehemia 5-6, 2 Tesalonika 3



“Orang-orang Yahudi di kota itu lebih baik hatinya..., karena mereka menerima firman itu dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu benar demikian.” (Kisah Para Rasul 17:11)

Karena kesombongan Iblis ingin menyamai Allah, bahkan lebih dari Allah, Iblis jatuh dalam dosa. Iblis selalu ingin melawan Allah, dan mencobai manusia. Demikian juga dengan hati yang sombong, bila tujuannya tidak tercapai, akan menjadi iri hati dan mau merusak apa yang dilakukannya. Manusia pertama, Adam dan Hawa bersikap sombong, tidak mau hidup di bawah perintah Allah, melainkan ingin seperti Allah, maka mereka jatuh ke dalam dosa, dan hidup dalam penderitaan (Kej. 3:16-19), kesombongan dan iri hati membuat manusia cenderung merusak diri dan sesamanya.

Sifat kesombongan ini, membuat mereka (orang Yahudi di Tesalonika), sulit menerima ajaran Injil dari Paulus, padahal Injil ini sudah diterima oleh sebagian orang Yahudi. Orang Yahudi ini merasa diri mereka benar dan baik. Di balik sikap “fanatik buta” ini adalah kesombongan mereka sebagai keturunan Israel (umat pilihan Allah), sehingga mereka justru berani untuk berbuat hal yang melanggar Firman Tuhan itu sendiri; mereka tidak saja tidak menerima ajaran Paulus, bahkan mereka berani menghasut massa, bekerja sama dengan “gangster-gangster” untuk mengadakan kerusuhan dan menganiaya rasul Paulus serta pengikutnya. Inilah akibat dari dosa manusia yang tidak bertobat; beragama, namun tidak mengubah perilaku mereka yang jahat.

Berbeda dengan orang Yahudi di Berea, mereka memiliki sikap rendah hati, dan mereka mau mempelajari Kitab Suci mereka (PL) terlebih dahulu sebelum mereka mengatakan “ya” atau “tidak” kepada Paulus. Dalam ayat 11 dikatakan, “Setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu benar demikian.” Sikap inilah yang harus kita miliki sebagai orang Kristen, dalam menghadapi ajaran-ajaran di sekitar kita. Kita boleh belajar dari seseorang yang lebih tinggi pengetahuan dari kita, atau “tokoh iman” yang di sekitar kita. Namun, setiap kita dituntut untuk belajar Alkitab seperti orang Kristen Berea, agar kita sendiri tahu berita yang kita terima (dengar), benar atau tidak.

STUDI PRIBADI :
(1) Mari bertekat, belajar firman Tuhan tiap hari dan bergumul mandiri.
(2) Catatlah hal-hal yang sulit dalam Alkitab, diskusikan untuk saling membangun iman.

Pokok Doa : Berdoalah bagi setiap orang Kristen, mau hidup sesuai Firman-Nya, senantiasa belajar rendah hati satu dengan yang lainnya; mengasihi firman Tuhan, hidup bersandar kepada-Nya. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *