Senin, 01 Juni 2020
Bacaan hari ini: Yohanes 20:1-10 | Bacaan setahun: 2 Raja-Raja 25, 2 Korintus 3
“Sebab selama itu mereka belum mengerti isi Kitab Suci yang mengatakan, bahwa Ia harus bangkit dari antara orang mati.” (Yohanes 20:9)
Yohanes 20:1-10
Kebangkitan Yesus
1 Pada hari pertama minggu itu, pagi-pagi benar ketika hari masih gelap, pergilah Maria Magdalena ke kubur itu dan ia melihat bahwa batu telah diambil dari kubur.
2 Ia berlari-lari mendapatkan Simon Petrus dan murid yang lain yang dikasihi Yesus, dan berkata kepada mereka: “Tuhan telah diambil orang dari kuburnya dan kami tidak tahu di mana Ia diletakkan.”
3 Maka berangkatlah Petrus dan murid yang lain itu ke kubur.
4 Keduanya berlari bersama-sama, tetapi murid yang lain itu berlari lebih cepat dari pada Petrus sehingga lebih dahulu sampai di kubur.
5 Ia menjenguk ke dalam, dan melihat kain kapan terletak di tanah; akan tetapi ia tidak masuk ke dalam.
6 Maka datanglah Simon Petrus juga menyusul dia dan masuk ke dalam kubur itu. Ia melihat kain kapan terletak di tanah,
7 sedang kain peluh yang tadinya ada di kepala Yesus tidak terletak dekat kain kapan itu, tetapi agak di samping di tempat yang lain dan sudah tergulung.
8 Maka masuklah juga murid yang lain, yang lebih dahulu sampai di kubur itu dan ia melihatnya dan percaya.
9 Sebab selama itu mereka belum mengerti isi Kitab Suci yang mengatakan, bahwa Ia harus bangkit dari antara orang mati.
10 Lalu pulanglah kedua murid itu ke rumah.
2 Raja-Raja 25
1 Maka pada tahun kesembilan dari pemerintahannya, dalam bulan yang kesepuluh, pada tanggal sepuluh bulan itu, datanglah Nebukadnezar, raja Babel, dengan segala tentaranya menyerang Yerusalem. Ia berkemah mengepungnya dan mendirikan tembok pengepungan sekelilingnya.
2 Demikianlah kota itu terkepung sampai tahun yang kesebelas zaman raja Zedekia.
3 Pada tanggal sembilan bulan yang keempat, ketika kelaparan sudah merajalela di kota itu dan tidak ada lagi makanan pada rakyat negeri itu,
4 maka dibelah oranglah tembok kota itu dan semua tentara melarikan diri malam-malam melalui pintu gerbang antara kedua tembok yang ada di dekat taman raja, sekalipun orang Kasdim mengepung kota itu sekeliling. Mereka lari menuju ke Araba-Yordan.
5 Tetapi tentara Kasdim mengejar raja dari belakang dan mencapai dia di dataran Yerikho; segala tentaranya telah berserak-serak meninggalkan dia.
6 Mereka menangkap raja dan membawa dia kepada raja Babel di Ribla, yang menjatuhkan hukuman atas dia.
7 Orang menyembelih anak-anak Zedekia di depan matanya, kemudian dibutakannyalah mata Zedekia, lalu dia dibelenggu dengan rantai tembaga dan dibawa ke Babel.
8 Dalam bulan yang kelima pada tanggal tujuh bulan itu–itulah tahun kesembilan belas zaman raja Nebukadnezar, raja Babel–datanglah Nebuzaradan, kepala pasukan pengawal, pegawai raja Babel, ke Yerusalem.
9 Ia membakar rumah TUHAN, rumah raja dan semua rumah di Yerusalem; semua rumah orang-orang besar dibakarnya dengan api.
10 Tembok sekeliling kota Yerusalem dirobohkan oleh semua tentara Kasdim yang ada bersama-sama dengan kepala pasukan pengawal itu.
11 Sisa-sisa rakyat yang masih tinggal di kota itu dan para pembelot yang menyeberang ke pihak raja Babel dan sisa-sisa khalayak ramai diangkut ke dalam pembuangan oleh Nebuzaradan, kepala pasukan pengawal itu.
12 Hanya beberapa orang miskin dari negeri itu ditinggalkan oleh kepala pasukan pengawal itu untuk menjadi tukang-tukang kebun anggur dan peladang-peladang.
13 Juga tiang-tiang tembaga yang ada di rumah TUHAN dan kereta penopang dan “laut” tembaga yang ada di rumah TUHAN dipecahkan oleh orang Kasdim dan tembaganya diangkut mereka ke Babel.
14 Kuali-kuali, penyodok-penyodok, pisau-pisau dan cawan-cawan dan segala perkakas tembaga yang dipakai untuk menyelenggarakan kebaktian, diambil mereka,
15 juga perbaraan-perbaraan dan bokor-bokor penyiraman, baik segala yang dari emas maupun segala yang dari perak, diambil oleh kepala pasukan pengawal itu.
16 Adapun kedua tiang, “laut” yang satu itu, kereta penopang yang dibuat oleh Salomo untuk rumah TUHAN, tiada tertimbang tembaga segala perkakas ini.
17 Delapan belas hasta tingginya tiang yang satu, dan di atasnya ada ganja dari tembaga; tinggi ganja itu tiga hasta dan jala-jala dan buah-buah delima ada di atas ganja itu sekeliling, semuanya itu tembaga. Dan seperti itu juga tiang yang kedua, disertai jala-jala.
18 Lalu kepala pasukan pengawal itu menangkap Seraya, imam kepala, dan Zefanya, imam tingkat dua dan ketiga orang penjaga pintu.
19 Dari kota itu ditangkapnya seorang pegawai istana yang diangkat mengepalai tentara, dan lima orang pelayan pribadi raja yang terdapat di kota itu, dan panitera panglima tentara yang mengerahkan rakyat negeri menjadi tentara, dan enam puluh orang dari rakyat negeri yang terdapat di kota itu.
20 Nebuzaradan, kepala pasukan pengawal, menangkap mereka dan membawa mereka kepada raja Babel, di Ribla.
21 Lalu raja Babel menyuruh membunuh mereka di Ribla, di tanah Hamat. Demikianlah orang Yehuda diangkut ke dalam pembuangan dari tanahnya.
Gedalya menjadi gubernur dan dibunuh
22 Tentang rakyat yang masih tinggal di tanah Yehuda yang ditinggalkan oleh Nebukadnezar, raja Babel, diangkatnyalah atas mereka Gedalya bin Ahikam bin Safan.
23 Ketika semua panglima tentara dengan orang-orangnya mendengar bahwa raja Babel telah mengangkat Gedalya, maka pergilah mereka kepada Gedalya, ke Mizpa, yaitu Ismael bin Netanya, Yohanan bin Kareah, Seraya bin Tanhumet, orang Netofa itu, dan Yaazanya, anak seorang Maakha, bersama dengan anak buahnya.
24 Lalu bersumpahlah Gedalya kepada mereka dan anak buah mereka, katanya kepada mereka: “Janganlah kamu takut terhadap pegawai-pegawai orang Kasdim itu; tinggallah di negeri ini dan takluklah kepada raja Babel, maka keadaanmu akan menjadi baik.”
25 Tetapi dalam bulan yang ketujuh datanglah Ismael bin Netanya bin Elisama, seorang yang asalnya dari keturunan raja, dan sepuluh orang bersama-sama dengan dia; mereka membunuh Gedalya dan orang-orang Yehuda dan orang-orang Kasdim yang ada bersama-sama dengan dia di Mizpa.
26 Maka bangkitlah seluruh rakyat, dari yang kecil sampai yang besar, serta panglima-panglima tentara, lalu larilah mereka ke Mesir, sebab mereka takut terhadap orang Kasdim itu.
Yoyakhin dikasihani
27 Kemudian dalam tahun ketiga puluh tujuh sesudah Yoyakhin, raja Yehuda dibuang, dalam bulan yang kedua belas, pada tanggal dua puluh tujuh bulan itu, maka Ewil-Merodakh, raja Babel, dalam tahun ia menjadi raja, menunjukkan belas kasihannya kepada Yoyakhin, raja Yehuda, dengan melepaskannya dari penjara.
28 Ewil-Merodakh berbicara baik-baik dengan dia dan memberi kedudukan kepadanya lebih tinggi dari pada kedudukan raja-raja yang bersama-sama dengan dia di Babel;
29 ia boleh mengganti pakaian penjaranya dan boleh selalu makan roti di hadapan raja selama hidupnya.
30 Dan tentang belanjanya, raja selalu memberikannya kepadanya, sekadar yang perlu tiap-tiap hari, selama hidupnya.
2 Korintus 3
Pelayan-pelayan perjanjian yang baru
1 Adakah kami mulai lagi memujikan diri kami? Atau perlukah kami seperti orang-orang lain menunjukkan surat pujian kepada kamu atau dari kamu?
2 Kamu adalah surat pujian kami yang tertulis dalam hati kami dan yang dikenal dan yang dapat dibaca oleh semua orang.
3 Karena telah ternyata, bahwa kamu adalah surat Kristus, yang ditulis oleh pelayanan kami, ditulis bukan dengan tinta, tetapi dengan Roh dari Allah yang hidup, bukan pada loh-loh batu, melainkan pada loh-loh daging, yaitu di dalam hati manusia.
4 Demikianlah besarnya keyakinan kami kepada Allah oleh Kristus.
5 Dengan diri kami sendiri kami tidak sanggup untuk memperhitungkan sesuatu seolah-olah pekerjaan kami sendiri; tidak, kesanggupan kami adalah pekerjaan Allah.
6 Ialah membuat kami juga sanggup menjadi pelayan-pelayan dari suatu perjanjian baru, yang tidak terdiri dari hukum yang tertulis, tetapi dari Roh, sebab hukum yang tertulis mematikan, tetapi Roh menghidupkan.
7 Pelayanan yang memimpin kepada kematian terukir dengan huruf pada loh-loh batu. Namun demikian kemuliaan Allah menyertainya waktu ia diberikan. Sebab sekalipun pudar juga, cahaya muka Musa begitu cemerlang, sehingga mata orang-orang Israel tidak tahan menatapnya. Jika pelayanan itu datang dengan kemuliaan yang demikian
8 betapa lebih besarnya lagi kemuliaan yang menyertai pelayanan Roh!
9 Sebab, jika pelayanan yang memimpin kepada penghukuman itu mulia, betapa lebih mulianya lagi pelayanan yang memimpin kepada pembenaran.
10 Sebenarnya apa yang dahulu dianggap mulia, jika dibandingkan dengan kemuliaan yang mengatasi segala sesuatu ini, sama sekali tidak mempunyai arti.
11 Sebab, jika yang pudar itu disertai dengan kemuliaan, betapa lebihnya lagi yang tidak pudar itu disertai kemuliaan.
12 Karena kami mempunyai pengharapan yang demikian, maka kami bertindak dengan penuh keberanian,
13 tidak seperti Musa, yang menyelubungi mukanya, supaya mata orang-orang Israel jangan melihat hilangnya cahaya yang sementara itu.
14 Tetapi pikiran mereka telah menjadi tumpul, sebab sampai pada hari ini selubung itu masih tetap menyelubungi mereka, jika mereka membaca perjanjian lama itu tanpa disingkapkan, karena hanya Kristus saja yang dapat menyingkapkannya.
15 Bahkan sampai pada hari ini, setiap kali mereka membaca kitab Musa, ada selubung yang menutupi hati mereka.
16 Tetapi apabila hati seorang berbalik kepada Tuhan, maka selubung itu diambil dari padanya.
17 Sebab Tuhan adalah Roh; dan di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan.
18 Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar.
Kisah kebangkitan Kristus menjadi sangat menarik bila ditinjau dari berbagai sudut pandang Kitab-Kitab Injil. Bila kita melihat kebangkitan Kristus di dalam catatan Injil Yohanes 20 tentu memiliki maksud dan tujuan tersendiri. Secara khusus peristiwa awal kebangkitan Kristus dimulai dengan “kebingungan Maria Magdalena” pada waktu mengunjungi kubur Tuhan Yesus, di mana didapati oleh Maria Magdalena tubuh Tuhan Yesus sudah tidak ada lagi.
Maria Magdalena segera memberitahukan hal ini kepada Petrus dan murid-murid lain bahwa tubuh Tuhan Yesus tidak lagi di dalam kubur-Nya. Petrus segera berlari ke kubur itu dan segera masuk. Petrus mendapati bahwa tubuh Tuhan tidak ada dan hanya tertinggal kain kafan di atas tanah. Begitu juga murid-murid yang lain masuk dan mendapati bahwa tubuh Tuhan Yesus sudah tidak ada di sana dan mereka percaya — apa yang mereka lihat, bahwa Yesus sudah bangkit. Alkitab menuliskan bahwa, “Sebab selama itu mereka belum mengerti isi Kitab Suci yang mengatakan, bahwa Ia harus bangkit dari antara orang mati” (Yohanes 20:9).
Frasa “mereka belum mengerti isi Kitab Suci…” menunjuk kepada para murid belum memahami apa yang diajarkan oleh Tuhan Yesus tentang hubungan antara kebangkitan-Nya dengan Alkitab Perjanjian Lama (bnd. Luk. 24:46). Mereka mengetahui bahwa Yesus telah menubuatkan kebangkitan-Nya, tetapi mereka tidak memahaminya secara harafiah tentang kebangkitan Yesus (bnd. Mrk. 9:10). Seorang penafsir Alkitab, Andreas J. Kostenberger, menuliskan bahwa para murid yang mengasihi Yesus lebih mendasarkan pada apa yang mereka lihat (tentang kubur yang kosong) daripada percaya pada apa yang dituliskan Kitab Suci (tentang kebangkitan Kristus).
Belajar dari bagian ini bahwa kadang kita lebih menuntut fakta-fakta tentang kebangkitan Kristus daripada percaya apa yang Kitab Suci tuliskan tentang kebangkitan Yesus Kristus. Namun berbahagialah kita yang percaya kepada Kristus dan kebangkitan-Nya meski kita tidak melihatnya.
STUDI PRIBADI : Pelajaran rohani apa yang Anda dapat ketika membaca dan merenungkan bagian Firman Tuhan ini?
Pokok Doa : Bersyukurlah bahwa Yesus Kristus telah bangkit. Memohonlah kepada Tuhan, agar menjaga dan memampukan kita berkomitmen untuk taat dan setia melayani-Nya, Amin.