Kecil Namun Besar

Sabtu, 18 April 2020

Bacaan hari ini: Yohanes 1:19-34 | Bacaan setahun: 1 Samuel 7-9, Kisah Para Rasul 19



“Dialah yang saya katakan akan datang kemudian dari saya, tetapi lebih besar dari saya, sebab sebelum saya lahir, Dia sudah ada.” (Yohanes 1:30)

Judul di atas seolah-olah sangat kontradiktif, apakah ada benda yang kecil tetapi besar? Kecil ya kecil, besar ya besar, titik! Apabila Anda berpikir secara normatif maka judul di atas benar-benar salah, tetapi sebenarnya dapat dijelaskan bahwa maksud dari judul di atas adalah sebuah paradoks untuk menjelaskan tentang diri Yohanes pembaptis yang menyebut dirinya kecil dan tidak berarti, “membuka tali kasut-Nyapun aku tidak layak” (Yoh. 1:27). Namun Yesus pernah berkata tentang Yohanes Pembaptis: “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak pernah tampil seorang yang lebih besar dari pada Yohanes Pembaptis” (Mat. 11:11).

Yohanes Pembaptis adalah seorang perintis bagi Yesus, nubuatan pelayanannya adalah mempersiapkan jalan bagi Tuhan. Sesungguhnya, wajar ia berkata bahwa ia tidak layak membuka tali kasut Yesus, karena sikap sadar diri dan kerendahan hatinya, menyadari siapa sesungguhnya dirinya dibandingkan Yesus. Inilah bentuk penghormatan yang diperhalus namun mempertegas penghargaannya kepada Yesus. Sudah pasti, Yesus jauh lebih besar daripada Yohanes Pembaptis, Yesus adalah Tuhan yang menjadi manusia, telah ada sebelum dunia dijadikan; sementara Yohanes Pembaptis adalah manusia biasa, makhluk ciptaan. Yesus adalah manusia sempurna, sementara dia tetap orang berdosa; Yesus adalah Tuan yang sejati, sementara ia adalah hamba yang mempersiapkan jalan bagi Yesus, seorang perintis jalan bagi Tuhan yang dilayaninya.

Perbedaan di atas tidak menurunkan kualitas diri dan pelayanan Yohanes Pembaptis. Justru, pengenalannya kepada Tuhan dan dirinya menolongnya untuk melayani lebih baik lagi. Yohanes menganggap dirinya kecil, namun di mata Yesus, ia adalah seorang yang besar, mendapatkan tempat di hati Yesus, dan dipuji. Jika demikian, bagaimanakah dengan kita orang percaya pada hari ini? Adakah kualitas iman dan pelayanan kita menyatakan Yesus semakin besar, ataukah sebaliknya kita memandang diri lebih tinggi dan lebih baik dari yang lain?

STUDI PRIBADI :
(1) Bagaimana Anda memandang diri di hadapan Tuhan?
(2) Bagaimana Tuhan memandang pelayanan Anda? Apa doa Anda untuk diri sendiri dalam pelayanan?

Pokok Doa : Berdoalah bagi setiap jemaat Tuhan agar mereka tetap berlaku setia dan rendah hati di hadapan Tuhan dan sesama. Apapun yang jemaat Tuhan lakukan tetap memuliakan nama Tuhan. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *