Kamis, 27 Februari 2020
Bacaan hari ini: Lukas 8:1-21 | Bacaan setahun: Bilangan 15-16, Lukas 14
“Yang jatuh di tanah yang baik itu ialah orang, yang setelah mendengar Firman itu, menyimpannya dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah dalam ketekunan.” (Lukas 8:15)
Lukas 8:1-21
Perempuan-perempuan yang melayani Yesus
1 Tidak lama sesudah itu Yesus berjalan berkeliling dari kota ke kota dan dari desa ke desa memberitakan Injil Kerajaan Allah. Kedua belas murid-Nya bersama-sama dengan Dia,
2 dan juga beberapa orang perempuan yang telah disembuhkan dari roh-roh jahat atau berbagai penyakit, yaitu Maria yang disebut Magdalena, yang telah dibebaskan dari tujuh roh jahat,
3 Yohana isteri Khuza bendahara Herodes, Susana dan banyak perempuan lain. Perempuan-perempuan ini melayani rombongan itu dengan kekayaan mereka.
4 Ketika orang banyak berbondong-bondong datang, yaitu orang-orang yang dari kota ke kota menggabungkan diri pada Yesus, berkatalah Ia dalam suatu perumpamaan:
5 “Adalah seorang penabur keluar untuk menaburkan benihnya. Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu diinjak orang dan burung-burung di udara memakannya sampai habis.
6 Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, dan setelah tumbuh ia menjadi kering karena tidak mendapat air.
7 Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, dan semak itu tumbuh bersama-sama dan menghimpitnya sampai mati.
8 Dan sebagian jatuh di tanah yang baik, dan setelah tumbuh berbuah seratus kali lipat.” Setelah berkata demikian Yesus berseru: “Siapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!”
9 Murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya, apa maksud perumpamaan itu.
10 Lalu Ia menjawab: “Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Allah, tetapi kepada orang-orang lain hal itu diberitakan dalam perumpamaan, supaya sekalipun memandang, mereka tidak melihat dan sekalipun mendengar, mereka tidak mengerti.
11 Inilah arti perumpamaan itu: Benih itu ialah firman Allah.
12 Yang jatuh di pinggir jalan itu ialah orang yang telah mendengarnya; kemudian datanglah Iblis lalu mengambil firman itu dari dalam hati mereka, supaya mereka jangan percaya dan diselamatkan.
13 Yang jatuh di tanah yang berbatu-batu itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menerimanya dengan gembira, tetapi mereka itu tidak berakar, mereka percaya sebentar saja dan dalam masa pencobaan mereka murtad.
14 Yang jatuh dalam semak duri ialah orang yang telah mendengar firman itu, dan dalam pertumbuhan selanjutnya mereka terhimpit oleh kekuatiran dan kekayaan dan kenikmatan hidup, sehingga mereka tidak menghasilkan buah yang matang.
15 Yang jatuh di tanah yang baik itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menyimpannya dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah dalam ketekunan.”
16 “Tidak ada orang yang menyalakan pelita lalu menutupinya dengan tempayan atau menempatkannya di bawah tempat tidur, tetapi ia menempatkannya di atas kaki dian, supaya semua orang yang masuk ke dalam rumah dapat melihat cahayanya.
17 Sebab tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tidak ada sesuatu yang rahasia yang tidak akan diketahui dan diumumkan.
18 Karena itu, perhatikanlah cara kamu mendengar. Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, dari padanya akan diambil, juga apa yang ia anggap ada padanya.”
19 Ibu dan saudara-saudara Yesus datang kepada-Nya, tetapi mereka tidak dapat mencapai Dia karena orang banyak.
20 Orang memberitahukan kepada-Nya: “Ibu-Mu dan saudara-saudara-Mu ada di luar dan ingin bertemu dengan Engkau.”
21 Tetapi Ia menjawab mereka: “Ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku ialah mereka, yang mendengarkan firman Allah dan melakukannya.”
Bilangan 15
Korban api-apian
1 TUHAN berfirman kepada Musa:
2 “Berbicaralah kepada orang Israel dan katakanlah kepada mereka: Apabila kamu masuk ke negeri yang akan Kuberikan kepadamu menjadi tempat kediamanmu,
3 dan kamu hendak mempersembahkan korban api-apian bagi TUHAN, dari lembu sapi atau kambing domba, baik korban bakaran atau korban sembelihan, baik untuk membayar suatu nazar khusus, atau sebagai persembahan sukarela atau pada waktu perayaan-perayaanmu, dan dengan demikian menyediakan bau yang menyenangkan bagi TUHAN,
4 maka orang yang mempersembahkan persembahannya itu kepada TUHAN, haruslah mempersembahkan sebagai korban sajian sepersepuluh efa tepung yang terbaik, diolah dengan seperempat hin minyak.
5 Dan beserta korban bakaran atau korban sembelihan itu engkau harus juga mempersembahkan seperempat hin anggur sebagai korban curahan, untuk setiap ekor domba yang dipersembahkan.
6 Tetapi jikalau persembahanmu itu seekor domba jantan, engkau harus mempersembahkan sebagai korban sajian dua persepuluh efa tepung yang terbaik, diolah dengan sepertiga hin minyak,
7 dan sebagai korban curahan haruslah kaupersembahkan sepertiga hin anggur, menjadi bau yang menyenangkan bagi TUHAN.
8 Dan apabila engkau mengolah seekor lembu, sebagai korban bakaran atau sebagai korban sembelihan, baik untuk membayar suatu nazar khusus maupun sebagai korban keselamatan bagi TUHAN,
9 maka beserta lembu itu haruslah dipersembahkan sebagai korban sajian tiga persepuluh efa tepung yang terbaik, diolah dengan setengah hin minyak,
10 dan sebagai korban curahan haruslah kaupersembahkan setengah hin anggur. Itulah korban api-apian yang baunya menyenangkan bagi TUHAN.
11 Demikianlah harus diperbuat untuk setiap ekor lembu dan untuk setiap ekor domba jantan dan untuk setiap ekor domba atau kambing.
12 Berapapun jumlah hewan yang kamu olah, untuk setiap hewan itu harus kamu perbuat demikian juga.
13 Setiap orang Israel asli haruslah berbuat demikian, apabila ia mempersembahkan korban api-apian yang baunya menyenangkan bagi TUHAN.
14 Dan apabila seorang asing telah menetap padamu, atau seorang lain yang tinggal di antara kamu atau di antara keturunanmu kelak, hendak mempersembahkan korban api-apian yang baunya menyenangkan bagi TUHAN, maka seperti yang kamu perbuat, demikianlah harus diperbuatnya.
15 Mengenai jemaah itu, haruslah ada satu ketetapan bagi kamu dan bagi orang asing yang tinggal padamu; itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya bagi kamu turun-temurun: kamu dan orang asing haruslah sama di hadapan TUHAN.
16 Satu hukum dan satu peraturan berlaku bagi kamu dan bagi orang asing yang tinggal padamu.”
17 Lagi berfirmanlah TUHAN kepada Musa:
18 “Berbicaralah kepada orang Israel dan katakanlah kepada mereka: Apabila kamu masuk ke negeri, ke mana kamu akan Kubawa,
19 maka apabila kamu makan roti hasil negeri itu haruslah kamu mempersembahkan persembahan khusus bagi TUHAN.
20 Tepung jelaimu yang mula-mula haruslah kamu persembahkan sebagai persembahan khusus berupa roti bundar; sama seperti persembahan khusus dari hasil tempat pengirikanmu, demikianlah harus kamu mempersembahkannya.
21 Dari tepung jelaimu yang mula-mula haruslah kamu menyerahkan persembahan khusus kepada TUHAN, turun-temurun.”
22 “Apabila kamu dengan tidak sengaja melalaikan salah satu dari segala perintah ini, yang telah difirmankan TUHAN kepada Musa,
23 yakni dari segala yang diperintahkan TUHAN kepadamu dengan perantaraan Musa, mulai dari hari TUHAN memberikan perintah-perintah-Nya dan seterusnya turun-temurun,
24 dan apabila hal itu diperbuat di luar pengetahuan umat ini, tidak dengan sengaja, maka haruslah segenap umat mengolah seekor lembu jantan muda sebagai korban bakaran menjadi bau yang menyenangkan bagi TUHAN, serta dengan korban sajiannya dan korban curahannya, sesuai dengan peraturan; juga seekor kambing jantan sebagai korban penghapus dosa.
25 Maka haruslah imam mengadakan pendamaian bagi segenap umat Israel, sehingga mereka beroleh pengampunan, sebab hal itu terjadi tidak dengan sengaja, dan karena mereka telah membawa persembahan-persembahan mereka sebagai korban api-apian bagi TUHAN, juga korban penghapus dosa mereka di hadapan TUHAN, karena hal yang tidak disengaja itu.
26 Segenap umat Israel akan beroleh pengampunan, juga orang asing yang tinggal di tengah-tengahmu, karena hal itu dilakukan oleh seluruh bangsa itu dengan tidak sengaja.
27 Apabila satu orang saja berbuat dosa dengan tidak sengaja, maka haruslah ia mempersembahkan kambing betina berumur setahun sebagai korban penghapus dosa;
28 dan imam haruslah mengadakan pendamaian di hadapan TUHAN bagi orang yang dengan tidak sengaja berbuat dosa itu, sehingga orang itu beroleh pengampunan karena telah diadakan pendamaian baginya.
29 Baik bagi orang Israel asli maupun bagi orang asing yang tinggal di tengah-tengah kamu, satu hukum saja berlaku bagi mereka berkenaan dengan orang yang berbuat dosa dengan tidak sengaja.
30 Tetapi orang yang berbuat sesuatu dengan sengaja, baik orang Israel asli, baik orang asing, orang itu menjadi penista TUHAN, ia harus dilenyapkan dari tengah-tengah bangsanya,
31 sebab ia telah memandang hina terhadap firman TUHAN dan merombak perintah-Nya; pastilah orang itu dilenyapkan, kesalahannya akan tertimpa atasnya.”
32 Ketika orang Israel ada di padang gurun, didapati merekalah seorang yang mengumpulkan kayu api pada hari Sabat.
33 Lalu orang-orang yang mendapati dia sedang mengumpulkan kayu api itu, menghadapkan dia kepada Musa dan Harun dan segenap umat itu.
34 Orang itu dimasukkan dalam tahanan, oleh karena belum ditentukan apa yang harus dilakukan kepadanya.
35 Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Musa: “Orang itu pastilah dihukum mati; segenap umat Israel harus melontari dia dengan batu di luar tempat perkemahan.”
36 Lalu segenap umat menggiring dia ke luar tempat perkemahan, kemudian dia dilontari dengan batu, sehingga ia mati, seperti yang difirmankan TUHAN kepada Musa.
37 TUHAN berfirman kepada Musa:
38 “Berbicaralah kepada orang Israel dan katakanlah kepada mereka, bahwa mereka harus membuat jumbai-jumbai pada punca baju mereka, turun-temurun, dan dalam jumbai-jumbai punca itu haruslah dibubuh benang ungu kebiru-biruan.
39 Maka jumbai itu akan mengingatkan kamu, apabila kamu melihatnya, kepada segala perintah TUHAN, sehingga kamu melakukannya dan tidak lagi menuruti hatimu atau matamu sendiri, seperti biasa kamu perbuat dalam ketidaksetiaanmu terhadap TUHAN.
40 Maksudnya supaya kamu mengingat dan melakukan segala perintah-Ku dan menjadi kudus bagi Allahmu.
41 Akulah TUHAN, Allahmu, yang telah membawa kamu keluar dari tanah Mesir, supaya Aku menjadi Allah bagimu; Akulah TUHAN, Allahmu.”
Bilangan 16
Pemberontakan Korah, Datan dan Abiram
1 Korah bin Yizhar bin Kehat bin Lewi, beserta Datan dan Abiram, anak-anak Eliab, dan On bin Pelet, ketiganya orang Ruben, mengajak orang-orang
2 untuk memberontak melawan Musa, beserta dua ratus lima puluh orang Israel, pemimpin-pemimpin umat itu, yaitu orang-orang yang dipilih oleh rapat, semuanya orang-orang yang kenamaan.
3 Maka mereka berkumpul mengerumuni Musa dan Harun, serta berkata kepada keduanya: “Sekarang cukuplah itu! Segenap umat itu adalah orang-orang kudus, dan TUHAN ada di tengah-tengah mereka. Mengapakah kamu meninggi-ninggikan diri di atas jemaah TUHAN?”
4 Ketika Musa mendengar hal itu, sujudlah ia.
5 Dan ia berkata kepada Korah dan segenap kumpulannya: “Besok pagi TUHAN akan memberitahukan, siapa kepunyaan-Nya, dan siapa yang kudus, dan Ia akan memperbolehkan orang itu mendekat kepada-Nya; orang yang akan dipilih-Nya akan diperbolehkan-Nya mendekat kepada-Nya.
6 Perbuatlah begini: ambillah perbaraan-perbaraan, hai Korah, dan kamu segenap kumpulannya,
7 bubuhlah api ke dalamnya dan taruhlah ukupan di atasnya, di hadapan TUHAN pada esok hari, dan orang yang akan dipilih TUHAN, dialah yang kudus. Cukuplah itu, hai orang-orang Lewi!”
8 Lalu berkatalah Musa kepada Korah: “Cobalah dengar, hai orang-orang Lewi!
9 Belum cukupkah bagimu, bahwa kamu dipisahkan oleh Allah Israel dari umat Israel dan diperbolehkan mendekat kepada-Nya, supaya kamu melakukan pekerjaan pada Kemah Suci TUHAN dan bertugas bagi umat itu untuk melayani mereka,
10 dan bahwa engkau diperbolehkan mendekat bersama-sama dengan semua saudaramu bani Lewi? Dan sekarang mau pula kamu menuntut pangkat imam lagi?
11 Sebab itu, engkau ini dengan segenap kumpulanmu, kamu bersepakat melawan TUHAN. Karena siapakah Harun, sehingga kamu bersungut-sungut kepadanya?”
12 Adapun Musa telah menyuruh orang untuk memanggil Datan dan Abiram, anak-anak Eliab, tetapi jawab mereka: “Kami tidak mau datang.
13 Belum cukupkah, bahwa engkau memimpin kami keluar dari suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya untuk membiarkan kami mati di padang gurun, sehingga masih juga engkau menjadikan dirimu tuan atas kami?
14 Sungguh, engkau tidak membawa kami ke negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya, ataupun memberikan kepada kami ladang-ladang dan kebun-kebun anggur sebagai milik pusaka. Masakan engkau dapat mengelabui mata orang-orang ini? Kami tidak mau datang.”
15 Lalu sangat marahlah Musa dan ia berkata kepada TUHAN: “Janganlah perhatikan segala persembahan mereka. Belum pernah kuambil satu ekor keledaipun dari mereka, dan belum pernah kulakukan yang jahat kepada seseorangpun dari mereka.”
16 Lalu berkatalah Musa kepada Korah: “Engkau ini dengan segenap kumpulanmu harus menghadap TUHAN, engkau dan mereka dan Harun, pada esok hari.
17 Baiklah kamu masing-masing membawa perbaraannya membubuh ukupan di atasnya, lalu kamu mempersembahkan masing-masing perbaraannya ke hadapan TUHAN, dua ratus lima puluh perbaraan; juga engkau ini dan Harun masing-masing harus membawa perbaraannya.”
18 Maka mereka masing-masing membawa perbaraannya, membubuh api ke dalamnya, menaruh ukupan di atasnya, lalu berdirilah mereka di depan pintu Kemah Pertemuan, juga Musa dan Harun.
19 Ketika Korah mengumpulkan segenap umat itu melawan mereka berdua di depan pintu Kemah Pertemuan, tampaklah kemuliaan TUHAN kepada segenap umat itu.
20 Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Musa dan Harun:
21 “Pisahkanlah dirimu dari tengah-tengah umat ini, supaya Kuhancurkan mereka dalam sekejap mata.”
22 Tetapi sujudlah mereka berdua dan berkata: “Ya Allah, Allah dari roh segala makhluk! Satu orang saja berdosa, masakan Engkau murka terhadap segenap perkumpulan ini?”
23 Maka berfirmanlah TUHAN kepada Musa:
24 “Katakanlah kepada umat itu: Pergilah dari sekeliling tempat kediaman Korah, Datan dan Abiram.”
25 Lalu pergilah Musa kepada Datan dan Abiram, dan para tua-tua Israel mengikuti dia.
26 Berkatalah ia kepada umat itu: “Baiklah kamu menjauh dari kemah orang-orang fasik ini dan janganlah kamu kena kepada sesuatu apapun dari kepunyaan mereka, supaya kamu jangan mati lenyap oleh karena segala dosa mereka.”
27 Maka pergilah mereka dari sekeliling tempat kediaman Korah, Datan dan Abiram. Keluarlah Datan dan Abiram, lalu berdiri di depan pintu kemah mereka bersama-sama dengan isterinya, para anaknya dan anak-anak yang kecil.
28 Sesudah itu berkatalah Musa: “Dari hal inilah kamu akan tahu, bahwa aku diutus TUHAN untuk melakukan segala perbuatan ini, dan hal itu bukanlah dari hatiku sendiri:
29 jika orang-orang ini nanti mati seperti matinya setiap manusia, dan mereka mengalami yang dialami setiap manusia, maka aku tidak diutus TUHAN.
30 Tetapi, jika TUHAN akan menjadikan sesuatu yang belum pernah terjadi, dan tanah mengangakan mulutnya dan menelan mereka beserta segala kepunyaan mereka, sehingga mereka hidup-hidup turun ke dunia orang mati, maka kamu akan tahu, bahwa orang-orang ini telah menista TUHAN.”
31 Baru saja ia selesai mengucapkan segala perkataan itu, maka terbelahlah tanah yang di bawah mereka,
32 dan bumi membuka mulutnya dan menelan mereka dengan seisi rumahnya dan dengan semua orang yang ada pada Korah dan dengan segala harta milik mereka.
33 Demikianlah mereka dengan semua orang yang ada pada mereka turun hidup-hidup ke dunia orang mati; dan bumi menutupi mereka, sehingga mereka binasa dari tengah-tengah jemaah itu.
34 Dan semua orang Israel yang di sekeliling mereka berlarian mendengar teriak mereka, sebab kata mereka: “Jangan-jangan bumi menelan kita juga!”
35 Lagi keluarlah api, berasal dari pada TUHAN, lalu memakan habis kedua ratus lima puluh orang yang mempersembahkan ukupan itu.
36 TUHAN berfirman kepada Musa:
37 “Katakanlah kepada Eleazar, anak imam Harun, supaya ia mengangkat perbaraan-perbaraan dari antara kebakaran itu, lalu hamburkanlah api itu jauh-jauh, karena semuanya itu kudus,
38 yakni perbaraan orang-orang berdosa yang telah membayarkan nyawanya, kemudian semuanya itu harus ditempa tipis-tipis menjadi salut mezbah, sebab telah dibawa ke hadapan TUHAN oleh orang-orang itu, jadi semuanya itu kudus; dengan demikian hal itu menjadi tanda bagi orang Israel.”
39 Maka imam Eleazar mengambil perbaraan-perbaraan tembaga yang telah dibawa oleh orang-orang yang terbakar itu, lalu ditempa menjadi salut mezbah.
40 Itu menjadi suatu peringatan bagi orang Israel, supaya jangan tampil orang awam yang bukan dari keturunan Harun untuk membakar ukupan di hadapan TUHAN, dan jangan ia menjadi seperti Korah dan kumpulannya–seperti yang difirmankan TUHAN kepadanya dengan perantaraan Musa.
41 Tetapi pada keesokan harinya bersungut-sungutlah segenap umat Israel kepada Musa dan Harun, kata mereka: “Kamu telah membunuh umat TUHAN.”
42 Ketika umat itu berkumpul melawan Musa dan Harun, dan mereka memalingkan mukanya ke arah Kemah Pertemuan, maka kelihatanlah awan itu menutupinya dan tampaklah kemuliaan TUHAN.
43 Lalu pergilah Musa dan Harun ke depan Kemah Pertemuan.
44 Maka berfirmanlah TUHAN kepada Musa:
45 “Pergilah dari tengah-tengah umat ini, supaya Kuhancurkan mereka dalam sekejap mata.” Lalu sujudlah mereka.
46 Berkatalah Musa kepada Harun: “Ambillah perbaraan, bubuhlah api ke dalamnya dari atas mezbah, dan taruhlah ukupan, dan pergilah dengan segera kepada umat itu dan adakanlah pendamaian bagi mereka, sebab murka TUHAN telah berkobar, dan tulah sedang mulai.”
47 Maka Harun mengambil perbaraan, seperti yang dikatakan Musa, dan berlarilah ia ke tengah-tengah jemaah itu, dan tampaklah tulah telah mulai di antara bangsa itu; lalu dibubuhnyalah ukupan dan diadakannyalah pendamaian bagi bangsa itu.
48 Ketika ia berdiri di antara orang-orang mati dan orang-orang hidup, berhentilah tulah itu.
49 Dan mereka yang mati kena tulah itu ada empat belas ribu tujuh ratus orang banyaknya, belum terhitung orang-orang yang mati karena perkara Korah.
50 Ketika Harun kembali kepada Musa di depan pintu Kemah Pertemuan, tulah itu telah berhenti.
Lukas 14
Lagi penyembuhan pada hari Sabat
1 Pada suatu hari Sabat Yesus datang ke rumah salah seorang pemimpin dari orang-orang Farisi untuk makan di situ. Semua yang hadir mengamat-amati Dia dengan saksama.
2 Tiba-tiba datanglah seorang yang sakit busung air berdiri di hadapan-Nya.
3 Lalu Yesus berkata kepada ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi itu, kata-Nya: “Diperbolehkankah menyembuhkan orang pada hari Sabat atau tidak?”
4 Mereka itu diam semuanya. Lalu Ia memegang tangan orang sakit itu dan menyembuhkannya dan menyuruhnya pergi.
5 Kemudian Ia berkata kepada mereka: “Siapakah di antara kamu yang tidak segera menarik ke luar anaknya atau lembunya kalau terperosok ke dalam sebuah sumur, meskipun pada hari Sabat?”
6 Mereka tidak sanggup membantah-Nya.
7 Karena Yesus melihat, bahwa tamu-tamu berusaha menduduki tempat-tempat kehormatan, Ia mengatakan perumpamaan ini kepada mereka:
8 “Kalau seorang mengundang engkau ke pesta perkawinan, janganlah duduk di tempat kehormatan, sebab mungkin orang itu telah mengundang seorang yang lebih terhormat dari padamu,
9 supaya orang itu, yang mengundang engkau dan dia, jangan datang dan berkata kepadamu: Berilah tempat ini kepada orang itu. Lalu engkau dengan malu harus pergi duduk di tempat yang paling rendah.
10 Tetapi, apabila engkau diundang, pergilah duduk di tempat yang paling rendah. Mungkin tuan rumah akan datang dan berkata kepadamu: Sahabat, silakan duduk di depan. Dan dengan demikian engkau akan menerima hormat di depan mata semua tamu yang lain.
11 Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.”
12 Dan Yesus berkata juga kepada orang yang mengundang Dia: “Apabila engkau mengadakan perjamuan siang atau perjamuan malam, janganlah engkau mengundang sahabat-sahabatmu atau saudara-saudaramu atau kaum keluargamu atau tetangga-tetanggamu yang kaya, karena mereka akan membalasnya dengan mengundang engkau pula dan dengan demikian engkau mendapat balasnya.
13 Tetapi apabila engkau mengadakan perjamuan, undanglah orang-orang miskin, orang-orang cacat, orang-orang lumpuh dan orang-orang buta.
14 Dan engkau akan berbahagia, karena mereka tidak mempunyai apa-apa untuk membalasnya kepadamu. Sebab engkau akan mendapat balasnya pada hari kebangkitan orang-orang benar.”
15 Mendengar itu berkatalah seorang dari tamu-tamu itu kepada Yesus: “Berbahagialah orang yang akan dijamu dalam Kerajaan Allah.”
16 Tetapi Yesus berkata kepadanya: “Ada seorang mengadakan perjamuan besar dan ia mengundang banyak orang.
17 Menjelang perjamuan itu dimulai, ia menyuruh hambanya mengatakan kepada para undangan: Marilah, sebab segala sesuatu sudah siap.
18 Tetapi mereka bersama-sama meminta maaf. Yang pertama berkata kepadanya: Aku telah membeli ladang dan aku harus pergi melihatnya; aku minta dimaafkan.
19 Yang lain berkata: Aku telah membeli lima pasang lembu kebiri dan aku harus pergi mencobanya; aku minta dimaafkan.
20 Yang lain lagi berkata: Aku baru kawin dan karena itu aku tidak dapat datang.
21 Maka kembalilah hamba itu dan menyampaikan semuanya itu kepada tuannya. Lalu murkalah tuan rumah itu dan berkata kepada hambanya: Pergilah dengan segera ke segala jalan dan lorong kota dan bawalah ke mari orang-orang miskin dan orang-orang cacat dan orang-orang buta dan orang-orang lumpuh.
22 Kemudian hamba itu melaporkan: Tuan, apa yang tuan perintahkan itu sudah dilaksanakan, tetapi sekalipun demikian masih ada tempat.
23 Lalu kata tuan itu kepada hambanya: Pergilah ke semua jalan dan lintasan dan paksalah orang-orang, yang ada di situ, masuk, karena rumahku harus penuh.
24 Sebab Aku berkata kepadamu: Tidak ada seorangpun dari orang-orang yang telah diundang itu akan menikmati jamuan-Ku.”
25 Pada suatu kali banyak orang berduyun-duyun mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya. Sambil berpaling Ia berkata kepada mereka:
26 “Jikalau seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku.
27 Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku.
28 Sebab siapakah di antara kamu yang kalau mau mendirikan sebuah menara tidak duduk dahulu membuat anggaran biayanya, kalau-kalau cukup uangnya untuk menyelesaikan pekerjaan itu?
29 Supaya jikalau ia sudah meletakkan dasarnya dan tidak dapat menyelesaikannya, jangan-jangan semua orang yang melihatnya, mengejek dia,
30 sambil berkata: Orang itu mulai mendirikan, tetapi ia tidak sanggup menyelesaikannya.
31 Atau, raja manakah yang kalau mau pergi berperang melawan raja lain tidak duduk dahulu untuk mempertimbangkan, apakah dengan sepuluh ribu orang ia sanggup menghadapi lawan yang mendatanginya dengan dua puluh ribu orang?
32 Jikalau tidak, ia akan mengirim utusan selama musuh itu masih jauh untuk menanyakan syarat-syarat perdamaian.
33 Demikian pulalah tiap-tiap orang di antara kamu, yang tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-Ku.
34 Garam memang baik, tetapi jika garam juga menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan?
35 Tidak ada lagi gunanya baik untuk ladang maupun untuk pupuk, dan orang membuangnya saja. Siapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!”
Tuhan Yesus seringkali memakai perumpamaan untuk menjelaskan kebenaran rohani kepada pendengar-Nya, supaya para pendengar memikirkan arti kebenaran yang ada di dalam cerita tersebut. Perumpamaan tentang seorang penabur di sini menceritakan tentang benih yang jatuh di atas empat jenis tanah yang berbeda. Lukas 8:5-8 menuliskan demikian: “Adalah seorang penabur keluar untuk menaburkan benihnya. Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu diinjak orang dan burung-burung di udara memakannya sampai habis. Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, dan setelah tumbuh ia menjadi kering karena tidak mendapat air. Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, dan semak itu tumbuh bersama-sama dan menghimpitnya sampai mati. Dan sebagian jatuh di tanah yang baik, dan setelah tumbuh berbuah seratus kali lipat.” Setelah berkata demikian Yesus berseru: “Siapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!”
Benih tersebut adalah firman Allah. Yang jatuh di pinggir jalan adalah menunjuk kepada pemimpin agama, mereka adalah orang tidak percaya kepada kebenaran Tuhan. Yang jatuh di tanah yang berbatu-batu menunjuk kepada orang banyak yang mengikut Yesus, orang banyak ini percaya kepada Tuhan tetapi tidak mau berusaha untuk melakukan Firman Tuhan. Yang jatuh di tengah semak duri adalah menunjuk kepada orang yang terikat oleh godaan dunia ini, sehingga tidak ada ruang lagi untuk Tuhan. Yang jatuh di tanah yang baik tidak menunjuk pada orang yang disebutkan di atas, tetapi kepada orang yang rela membayar harga untuk mengikut Tuhan Yesus.
Perumpamaan ini bukan untuk menyatakan bahwa Anda merupakan tanah yang ini atau yang itu. Perumpamaan ini merupakan tantangan bagi setiap pendengar dan pembaca firman Tuhan, dengan pertolongan Tuhan, mengolah tanah hati mereka sehingga firman Tuhan yang baik memiliki efek terbaik dalam hidup mereka.
STUDI PRIBADI :
(1) Hal-hal apakah yang menghambat Anda menjadi “tanah yang baik”?
(2) Apa yang akan Anda lakukan untuknya?
Pokok Doa : Berdoalah agar Tuhan memampukan Anda menjadi anak Tuhan yang produktif secara rohani, mengerjakan apa yang menjadi bagian kita dengan penuh tanggungjawab.