Jumat, 17 Januari 2020
Bacaan hari ini: Markus 9:14-29 | Bacaan setahun: Kejadian 41-42, Matius 17
“Segera anak ayah anak itu berteriak: Ya aku percaya, tolonglah aku yang tidak percaya ini!” (Markus 9:24)
Markus 9
Yesus dimuliakan di atas gunung
1 Kata-Nya lagi kepada mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya di antara orang yang hadir di sini ada yang tidak akan mati sebelum mereka melihat bahwa Kerajaan Allah telah datang dengan kuasa.”
2 Enam hari kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes dan bersama-sama dengan mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka sendirian saja. Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka,
3 dan pakaian-Nya sangat putih berkilat-kilat. Tidak ada seorangpun di dunia ini yang dapat mengelantang pakaian seperti itu.
4 Maka nampaklah kepada mereka Elia bersama dengan Musa, keduanya sedang berbicara dengan Yesus.
5 Kata Petrus kepada Yesus: “Rabi, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Baiklah kami dirikan tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia.”
6 Ia berkata demikian, sebab tidak tahu apa yang harus dikatakannya, karena mereka sangat ketakutan.
7 Maka datanglah awan menaungi mereka dan dari dalam awan itu terdengar suara: “Inilah Anak yang Kukasihi, dengarkanlah Dia.”
8 Dan sekonyong-konyong waktu mereka memandang sekeliling mereka, mereka tidak melihat seorangpun lagi bersama mereka, kecuali Yesus seorang diri.
9 Pada waktu mereka turun dari gunung itu, Yesus berpesan kepada mereka, supaya mereka jangan menceriterakan kepada seorangpun apa yang telah mereka lihat itu, sebelum Anak Manusia bangkit dari antara orang mati.
10 Mereka memegang pesan tadi sambil mempersoalkan di antara mereka apa yang dimaksud dengan “bangkit dari antara orang mati.”
11 Lalu mereka bertanya kepada-Nya: “Mengapa ahli-ahli Taurat berkata, bahwa Elia harus datang dahulu?”
12 Jawab Yesus: “Memang Elia akan datang dahulu dan memulihkan segala sesuatu. Hanya, bagaimanakah dengan yang ada tertulis mengenai Anak Manusia, bahwa Ia akan banyak menderita dan akan dihinakan?
13 Tetapi Aku berkata kepadamu: Memang Elia sudah datang dan orang memperlakukan dia menurut kehendak mereka, sesuai dengan yang ada tertulis tentang dia.”
14 Ketika Yesus, Petrus, Yakobus dan Yohanes kembali pada murid-murid lain, mereka melihat orang banyak mengerumuni murid-murid itu, dan beberapa ahli Taurat sedang mempersoalkan sesuatu dengan mereka.
15 Pada waktu orang banyak itu melihat Yesus, tercenganglah mereka semua dan bergegas menyambut Dia.
16 Lalu Yesus bertanya kepada mereka: “Apa yang kamu persoalkan dengan mereka?”
17 Kata seorang dari orang banyak itu: “Guru, anakku ini kubawa kepada-Mu, karena ia kerasukan roh yang membisukan dia.
18 Dan setiap kali roh itu menyerang dia, roh itu membantingkannya ke tanah; lalu mulutnya berbusa, giginya bekertakan dan tubuhnya menjadi kejang. Aku sudah meminta kepada murid-murid-Mu, supaya mereka mengusir roh itu, tetapi mereka tidak dapat.”
19 Maka kata Yesus kepada mereka: “Hai kamu angkatan yang tidak percaya, berapa lama lagi Aku harus tinggal di antara kamu? Berapa lama lagi Aku harus sabar terhadap kamu? Bawalah anak itu ke mari!”
20 Lalu mereka membawanya kepada-Nya. Waktu roh itu melihat Yesus, anak itu segera digoncang-goncangnya, dan anak itu terpelanting ke tanah dan terguling-guling, sedang mulutnya berbusa.
21 Lalu Yesus bertanya kepada ayah anak itu: “Sudah berapa lama ia mengalami ini?” Jawabnya: “Sejak masa kecilnya.
22 Dan seringkali roh itu menyeretnya ke dalam api ataupun ke dalam air untuk membinasakannya. Sebab itu jika Engkau dapat berbuat sesuatu, tolonglah kami dan kasihanilah kami.”
23 Jawab Yesus: “Katamu: jika Engkau dapat? Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!”
24 Segera ayah anak itu berteriak: “Aku percaya. Tolonglah aku yang tidak percaya ini!”
25 Ketika Yesus melihat orang banyak makin datang berkerumun, Ia menegor roh jahat itu dengan keras, kata-Nya: “Hai kau roh yang menyebabkan orang menjadi bisu dan tuli, Aku memerintahkan engkau, keluarlah dari pada anak ini dan jangan memasukinya lagi!”
26 Lalu keluarlah roh itu sambil berteriak dan menggoncang-goncang anak itu dengan hebatnya. Anak itu kelihatannya seperti orang mati, sehingga banyak orang yang berkata: “Ia sudah mati.”
27 Tetapi Yesus memegang tangan anak itu dan membangunkannya, lalu ia bangkit sendiri.
28 Ketika Yesus sudah di rumah, dan murid-murid-Nya sendirian dengan Dia, bertanyalah mereka: “Mengapa kami tidak dapat mengusir roh itu?”
29 Jawab-Nya kepada mereka: “Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa.”
30 Yesus dan murid-murid-Nya berangkat dari situ dan melewati Galilea, dan Yesus tidak mau hal itu diketahui orang;
31 sebab Ia sedang mengajar murid-murid-Nya. Ia berkata kepada mereka: “Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia, dan mereka akan membunuh Dia, dan tiga hari sesudah Ia dibunuh Ia akan bangkit.”
32 Mereka tidak mengerti perkataan itu, namun segan menanyakannya kepada-Nya.
33 Kemudian tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Kapernaum. Ketika Yesus sudah di rumah, Ia bertanya kepada murid-murid-Nya: “Apa yang kamu perbincangkan tadi di tengah jalan?”
34 Tetapi mereka diam, sebab di tengah jalan tadi mereka mempertengkarkan siapa yang terbesar di antara mereka.
35 Lalu Yesus duduk dan memanggil kedua belas murid itu. Kata-Nya kepada mereka: “Jika seseorang ingin menjadi yang terdahulu, hendaklah ia menjadi yang terakhir dari semuanya dan pelayan dari semuanya.”
36 Maka Yesus mengambil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka, kemudian Ia memeluk anak itu dan berkata kepada mereka:
37 “Barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku. Dan barangsiapa menyambut Aku, bukan Aku yang disambutnya, tetapi Dia yang mengutus Aku.”
38 Kata Yohanes kepada Yesus: “Guru, kami lihat seorang yang bukan pengikut kita mengusir setan demi nama-Mu, lalu kami cegah orang itu, karena ia bukan pengikut kita.”
39 Tetapi kata Yesus: “Jangan kamu cegah dia! Sebab tidak seorangpun yang telah mengadakan mujizat demi nama-Ku, dapat seketika itu juga mengumpat Aku.
40 Barangsiapa tidak melawan kita, ia ada di pihak kita.
41 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa memberi kamu minum secangkir air oleh karena kamu adalah pengikut Kristus, ia tidak akan kehilangan upahnya.”
42 “Barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil yang percaya ini, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia dibuang ke dalam laut.
43 Dan jika tanganmu menyesatkan engkau, penggallah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam hidup dengan tangan kudung dari pada dengan utuh kedua tanganmu dibuang ke dalam neraka, ke dalam api yang tak terpadamkan;
44 (di tempat itu ulatnya tidak akan mati, dan apinya tidak akan padam.)
45 Dan jika kakimu menyesatkan engkau, penggallah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam hidup dengan timpang, dari pada dengan utuh kedua kakimu dicampakkan ke dalam neraka;
46 (di tempat itu ulatnya tidak akan mati, dan apinya tidak akan padam.)
47 Dan jika matamu menyesatkan engkau, cungkillah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam Kerajaan Allah dengan bermata satu dari pada dengan bermata dua dicampakkan ke dalam neraka,
48 di mana ulat-ulat bangkai tidak mati dan api tidak padam.
49 Karena setiap orang akan digarami dengan api.
50 Garam memang baik, tetapi jika garam menjadi hambar, dengan apakah kamu mengasinkannya? Hendaklah kamu selalu mempunyai garam dalam dirimu dan selalu hidup berdamai yang seorang dengan yang lain.”
Kejadian 41
Mimpi Firaun
1 Setelah lewat dua tahun lamanya, bermimpilah Firaun, bahwa ia berdiri di tepi sungai Nil.
2 Tampaklah dari sungai Nil itu keluar tujuh ekor lembu yang indah bangunnya dan gemuk badannya; lalu memakan rumput yang di tepi sungai itu.
3 Kemudian tampaklah juga tujuh ekor lembu yang lain, yang keluar dari dalam sungai Nil itu, buruk bangunnya dan kurus badannya, lalu berdiri di samping lembu-lembu yang tadi, di tepi sungai itu.
4 Lembu-lembu yang buruk bangunnya dan kurus badannya itu memakan ketujuh ekor lembu yang indah bangunnya dan gemuk itu. Lalu terjagalah Firaun.
5 Setelah itu tertidur pulalah ia dan bermimpi kedua kalinya: Tampak timbul dari satu tangkai tujuh bulir gandum yang bernas dan baik.
6 Tetapi kemudian tampaklah juga tumbuh tujuh bulir gandum yang kurus dan layu oleh angin timur.
7 Bulir yang kurus itu menelan ketujuh bulir yang bernas dan berisi tadi. Lalu terjagalah Firaun. Agaknya ia bermimpi!
8 Pada waktu pagi gelisahlah hatinya, lalu disuruhnyalah memanggil semua ahli dan semua orang berilmu di Mesir. Firaun menceritakan mimpinya kepada mereka, tetapi seorangpun tidak ada yang dapat mengartikannya kepadanya.
9 Lalu berkatalah kepala juru minuman kepada Firaun: “Hari ini aku merasa perlu menyebutkan kesalahanku yang dahulu.
10 Waktu itu tuanku Firaun murka kepada pegawai-pegawainya, dan menahan aku dalam rumah pengawal istana, beserta dengan kepala juru roti.
11 Pada satu malam juga kami bermimpi, aku dan kepala juru roti itu; masing-masing mempunyai mimpi dengan artinya sendiri.
12 Bersama-sama dengan kami ada di sana seorang muda Ibrani, hamba kepala pengawal istana itu; kami menceritakan mimpi kami kepadanya, lalu diartikannya kepada kami mimpi kami masing-masing.
13 Dan seperti yang diartikannya itu kepada kami, demikianlah pula terjadi: aku dikembalikan ke dalam pangkatku, dan kepala juru roti itu digantung.”
14 Kemudian Firaun menyuruh memanggil Yusuf. Segeralah ia dikeluarkan dari tutupan; ia bercukur dan berganti pakaian, lalu pergi menghadap Firaun.
15 Berkatalah Firaun kepada Yusuf: “Aku telah bermimpi, dan seorangpun tidak ada yang dapat mengartikannya, tetapi telah kudengar tentang engkau: hanya dengan mendengar mimpi saja engkau dapat mengartikannya.”
16 Yusuf menyahut Firaun: “Bukan sekali-kali aku, melainkan Allah juga yang akan memberitakan kesejahteraan kepada tuanku Firaun.”
17 Lalu berkatalah Firaun kepada Yusuf: “Dalam mimpiku itu, aku berdiri di tepi sungai Nil;
18 lalu tampaklah dari sungai Nil itu keluar tujuh ekor lembu yang gemuk badannya dan indah bentuknya, dan makan rumput yang di tepi sungai itu.
19 Tetapi kemudian tampaklah juga keluar tujuh ekor lembu yang lain, kulit pemalut tulang, sangat buruk bangunnya dan kurus badannya; tidak pernah kulihat yang seburuk itu di seluruh tanah Mesir.
20 Lembu yang kurus dan buruk itu memakan ketujuh ekor lembu gemuk yang mula-mula.
21 Lembu-lembu ini masuk ke dalam perutnya, tetapi walaupun telah masuk ke dalam perutnya, tidaklah kelihatan sedikitpun tandanya: bangunnya tetap sama buruknya seperti semula. Lalu terjagalah aku.
22 Selanjutnya dalam mimpiku itu kulihat timbul dari satu tangkai tujuh bulir gandum yang berisi dan baik.
23 Tetapi kemudian tampaklah juga tumbuh tujuh bulir yang kering, kurus dan layu oleh angin timur.
24 Bulir yang kurus itu memakan ketujuh bulir yang baik tadi. Telah kuceritakan hal ini kepada semua ahli, tetapi seorangpun tidak ada yang dapat menerangkannya kepadaku.”
25 Lalu kata Yusuf kepada Firaun: “Kedua mimpi tuanku Firaun itu sama. Allah telah memberitahukan kepada tuanku Firaun apa yang hendak dilakukan-Nya.
26 Ketujuh ekor lembu yang baik itu ialah tujuh tahun, dan ketujuh bulir gandum yang baik itu ialah tujuh tahun juga; kedua mimpi itu sama.
27 Ketujuh ekor lembu yang kurus dan buruk, yang keluar kemudian, maksudnya tujuh tahun, demikian pula ketujuh bulir gandum yang hampa dan layu oleh angin timur itu; maksudnya akan ada tujuh tahun kelaparan.
28 Inilah maksud perkataanku, ketika aku berkata kepada tuanku Firaun: Allah telah memperlihatkan kepada tuanku Firaun apa yang hendak dilakukan-Nya.
29 Ketahuilah tuanku, akan datang tujuh tahun kelimpahan di seluruh tanah Mesir.
30 Kemudian akan timbul tujuh tahun kelaparan; maka akan dilupakan segala kelimpahan itu di tanah Mesir, karena kelaparan itu menguruskeringkan negeri ini.
31 Sesudah itu akan tidak kelihatan lagi bekas-bekas kelimpahan di negeri ini karena kelaparan itu, sebab sangat hebatnya kelaparan itu.
32 Sampai dua kali mimpi itu diulangi bagi tuanku Firaun berarti: hal itu telah ditetapkan oleh Allah dan Allah akan segera melakukannya.
33 Oleh sebab itu, baiklah tuanku Firaun mencari seorang yang berakal budi dan bijaksana, dan mengangkatnya menjadi kuasa atas tanah Mesir.
34 Baiklah juga tuanku Firaun berbuat begini, yakni menempatkan penilik-penilik atas negeri ini dan dalam ketujuh tahun kelimpahan itu memungut seperlima dari hasil tanah Mesir.
35 Mereka harus mengumpulkan segala bahan makanan dalam tahun-tahun baik yang akan datang ini dan, di bawah kuasa tuanku Firaun, menimbun gandum di kota-kota sebagai bahan makanan, serta menyimpannya.
36 Demikianlah segala bahan makanan itu menjadi persediaan untuk negeri ini dalam ketujuh tahun kelaparan yang akan terjadi di tanah Mesir, supaya negeri ini jangan binasa karena kelaparan itu.”
37 Usul itu dipandang baik oleh Firaun dan oleh semua pegawainya.
38 Lalu berkatalah Firaun kepada para pegawainya: “Mungkinkah kita mendapat orang seperti ini, seorang yang penuh dengan Roh Allah?”
39 Kata Firaun kepada Yusuf: “Oleh karena Allah telah memberitahukan semuanya ini kepadamu, tidaklah ada orang yang demikian berakal budi dan bijaksana seperti engkau.
40 Engkaulah menjadi kuasa atas istanaku, dan kepada perintahmu seluruh rakyatku akan taat; hanya takhta inilah kelebihanku dari padamu.”
41 Selanjutnya Firaun berkata kepada Yusuf: “Dengan ini aku melantik engkau menjadi kuasa atas seluruh tanah Mesir.”
42 Sesudah itu Firaun menanggalkan cincin meterainya dari jarinya dan mengenakannya pada jari Yusuf; dipakaikannyalah kepada Yusuf pakaian dari pada kain halus dan digantungkannya kalung emas pada lehernya.
43 Lalu Firaun menyuruh menaikkan Yusuf dalam keretanya yang kedua, dan berserulah orang di hadapan Yusuf: “Hormat!” Demikianlah Yusuf dilantik oleh Firaun menjadi kuasa atas seluruh tanah Mesir.
44 Berkatalah Firaun kepada Yusuf: “Akulah Firaun, tetapi dengan tidak setahumu, seorangpun tidak boleh bergerak di seluruh tanah Mesir.”
45 Lalu Firaun menamai Yusuf: Zafnat-Paaneah, serta memberikan Asnat, anak Potifera, imam di On, kepadanya menjadi isterinya. Demikianlah Yusuf muncul sebagai kuasa atas seluruh tanah Mesir.
46 Yusuf berumur tiga puluh tahun ketika ia menghadap Firaun, raja Mesir itu. Maka pergilah Yusuf dari depan Firaun, lalu dikelilinginya seluruh tanah Mesir.
47 Tanah itu mengeluarkan hasil bertumpuk-tumpuk dalam ketujuh tahun kelimpahan itu,
48 maka Yusuf mengumpulkan segala bahan makanan ketujuh tahun kelimpahan yang ada di tanah Mesir, lalu disimpannya di kota-kota; hasil daerah sekitar tiap-tiap kota disimpan di dalam kota itu.
49 Demikianlah Yusuf menimbun gandum seperti pasir di laut, sangat banyak, sehingga orang berhenti menghitungnya, karena memang tidak terhitung.
50 Sebelum datang tahun kelaparan itu, lahirlah bagi Yusuf dua orang anak laki-laki, yang dilahirkan oleh Asnat, anak Potifera, imam di On.
51 Yusuf memberi nama Manasye kepada anak sulungnya itu, sebab katanya: “Allah telah membuat aku lupa sama sekali kepada kesukaranku dan kepada rumah bapaku.”
52 Dan kepada anaknya yang kedua diberinya nama Efraim, sebab katanya: “Allah membuat aku mendapat anak dalam negeri kesengsaraanku.”
53 Setelah lewat ketujuh tahun kelimpahan yang ada di tanah Mesir itu,
54 mulailah datang tujuh tahun kelaparan, seperti yang telah dikatakan Yusuf; dalam segala negeri ada kelaparan, tetapi di seluruh negeri Mesir ada roti.
55 Ketika seluruh negeri Mesir menderita kelaparan, dan rakyat berteriak meminta roti kepada Firaun, berkatalah Firaun kepada semua orang Mesir: “Pergilah kepada Yusuf, perbuatlah apa yang akan dikatakannya kepadamu.”
56 Kelaparan itu merajalela di seluruh bumi. Maka Yusuf membuka segala lumbung dan menjual gandum kepada orang Mesir, sebab makin hebat kelaparan itu di tanah Mesir.
57 Juga dari seluruh bumi datanglah orang ke Mesir untuk membeli gandum dari Yusuf, sebab hebat kelaparan itu di seluruh bumi.
Kejadian 42
Saudara-saudara Yusuf pergi ke Mesir
1 Setelah Yakub mendapat kabar, bahwa ada gandum di Mesir, berkatalah ia kepada anak-anaknya: “Mengapa kamu berpandang-pandangan saja?”
2 Lagi katanya: “Telah kudengar, bahwa ada gandum di Mesir; pergilah ke sana dan belilah gandum di sana untuk kita, supaya kita tetap hidup dan jangan mati.”
3 Lalu pergilah sepuluh orang saudara Yusuf untuk membeli gandum di Mesir.
4 Tetapi Yakub tidak membiarkan Benyamin, adik Yusuf, pergi bersama-sama dengan saudara-saudaranya, sebab pikirnya: “Jangan-jangan ia ditimpa kecelakaan nanti.”
5 Jadi di antara orang yang datang membeli gandum terdapatlah juga anak-anak Israel, sebab ada kelaparan di tanah Kanaan.
6 Sementara itu Yusuf telah menjadi mangkubumi di negeri itu; dialah yang menjual gandum kepada seluruh rakyat negeri itu. Jadi ketika saudara-saudara Yusuf datang, kepadanyalah mereka menghadap dan sujud dengan mukanya sampai ke tanah.
7 Ketika Yusuf melihat saudara-saudaranya, segeralah mereka dikenalnya, tetapi ia berlaku seolah-olah ia seorang asing kepada mereka; ia menegor mereka dengan membentak, katanya: “Dari mana kamu?” Jawab mereka: “Dari tanah Kanaan untuk membeli bahan makanan.”
8 Memang Yusuf mengenal saudara-saudaranya itu, tetapi dia tidak dikenal mereka.
9 Lalu teringatlah Yusuf akan mimpi-mimpinya tentang mereka. Berkatalah ia kepada mereka: “Kamu ini pengintai, kamu datang untuk melihat-lihat di mana negeri ini tidak dijaga.”
10 Tetapi jawab mereka: “Tidak tuanku! Hanyalah untuk membeli bahan makanan hamba-hambamu ini datang.
11 Kami ini sekalian anak dari satu ayah; kami ini orang jujur; hamba-hambamu ini bukanlah pengintai.”
12 Tetapi ia berkata kepada mereka: “Tidak! Kamu datang untuk melihat-lihat di mana negeri ini tidak dijaga.”
13 Lalu jawab mereka: “Hamba-hambamu ini dua belas orang, kami bersaudara, anak dari satu ayah di tanah Kanaan, tetapi yang bungsu sekarang ada pada ayah kami, dan seorang sudah tidak ada lagi.”
14 Lalu kata Yusuf kepada mereka: “Sudahlah! Seperti telah kukatakan kepadamu tadi: kamu ini pengintai.
15 Dalam hal ini juga kamu harus diuji: demi hidup Firaun, kamu tidak akan pergi dari sini, jika saudaramu yang bungsu itu tidak datang ke mari.
16 Suruhlah seorang dari padamu untuk menjemput adikmu itu, tetapi kamu ini harus tinggal terkurung di sini. Dengan demikian perkataanmu dapat diuji, apakah benar, dan jika tidak, demi hidup Firaun, sungguh-sungguhlah kamu ini pengintai.”
17 Dan dimasukkannyalah mereka bersama-sama ke dalam tahanan tiga hari lamanya.
18 Pada hari yang ketiga berkatalah Yusuf kepada mereka: “Buatlah begini, maka kamu akan tetap hidup, aku takut akan Allah.
19 Jika kamu orang jujur, biarkanlah dari kamu bersaudara tinggal seorang terkurung dalam rumah tahanan, tetapi pergilah kamu, bawalah gandum untuk meredakan lapar seisi rumahmu.
20 Tetapi saudaramu yang bungsu itu haruslah kamu bawa kepadaku, supaya perkataanmu itu ternyata benar dan kamu jangan mati.” Demikianlah diperbuat mereka.
21 Mereka berkata seorang kepada yang lain: “Betul-betullah kita menanggung akibat dosa kita terhadap adik kita itu: bukankah kita melihat bagaimana sesak hatinya, ketika ia memohon belas kasihan kepada kita, tetapi kita tidak mendengarkan permohonannya. Itulah sebabnya kesesakan ini menimpa kita.”
22 Lalu Ruben menjawab mereka: “Bukankah dahulu kukatakan kepadamu: Janganlah kamu berbuat dosa terhadap anak itu! Tetapi kamu tidak mendengarkan perkataanku. Sekarang darahnya dituntut dari pada kita.”
23 Tetapi mereka tidak tahu, bahwa Yusuf mengerti perkataan mereka, sebab mereka memakai seorang juru bahasa.
24 Maka Yusuf mengundurkan diri dari mereka, lalu menangis. Kemudian ia kembali kepada mereka dan berkata-kata dengan mereka; ia mengambil Simeon dari antara mereka; lalu disuruh belenggu di depan mata mereka.
25 Sesudah itu Yusuf memerintahkan, bahwa tempat gandum mereka akan diisi dengan gandum dan bahwa uang mereka masing-masing akan dikembalikan ke dalam karungnya, serta bekal mereka di jalan akan diberikan kepada mereka. Demikianlah dilakukan orang kepada mereka itu.
26 Sesudah itu merekapun memuat gandum itu ke atas keledai mereka, lalu berangkat dari situ.
27 Ketika seorang membuka karungnya untuk memberi makan keledainya di tempat bermalam, dilihatnyalah uangnya ada di dalam mulut karungnya.
28 Katanya kepada saudara-saudaranya: “Uangku dikembalikan; lihat, ada dalam karungku!” Lalu hati mereka menjadi tawar dan mereka berpandang-pandangan dengan gemetar serta berkata: “Apakah juga yang diperbuat Allah terhadap kita!”
29 Ketika mereka sampai kepada Yakub, ayah mereka, di tanah Kanaan, mereka menceritakan segala sesuatu yang dialaminya, katanya:
30 “Orang itu, yakni yang menjadi tuan atas negeri itu, telah menegor kami dengan membentak dan memperlakukan kami sebagai pengintai negeri itu.
31 Tetapi kata kami kepadanya: Kami orang jujur, kami bukan pengintai.
32 Kami dua belas orang bersaudara, anak-anak ayah kami; seorang sudah tidak ada lagi, dan yang bungsu ada sekarang pada ayah kami, di tanah Kanaan.
33 Lalu kata orang itu, yakni yang menjadi tuan atas negeri itu, kepada kami: Dari hal ini aku akan tahu, apakah kamu orang jujur: dari kamu bersaudara haruslah kamu tinggalkan seorang padaku; kemudian bawalah gandum untuk meredakan lapar seisi rumahmu dan pergilah;
34 lalu bawalah kepadaku saudaramu yang bungsu itu, maka aku akan tahu, bahwa kamu bukan pengintai, tetapi orang jujur; dan aku akan mengembalikan saudaramu itu kepadamu, dan bolehlah kamu menjalani negeri ini dengan bebas.”
35 Ketika mereka mengosongkan karungnya, tampaklah ada pundi-pundi uang masing-masing dalam karungnya; dan ketika mereka beserta ayah mereka melihat pundi-pundi uang itu, ketakutanlah mereka.
36 Dan Yakub, ayah mereka, berkata kepadanya: “Kamu membuat aku kehilangan anak-anakku: Yusuf tidak ada lagi, dan Simeon tidak ada lagi, sekarang Benyaminpun hendak kamu bawa juga. Aku inilah yang menanggung segala-galanya itu!”
37 Lalu berkatalah Ruben kepada ayahnya: “Kedua anakku laki-laki boleh engkau bunuh, jika ia tidak kubawa kepadamu; serahkanlah dia ke dalam tanganku, maka dia akan kubawa kembali kepadamu.”
38 Tetapi jawabnya: “Anakku itu tidak akan pergi ke sana bersama-sama dengan kamu, sebab kakaknya telah mati dan hanya dialah yang tinggal; jika dia ditimpa kecelakaan di jalan yang akan kamu tempuh, maka tentulah kamu akan menyebabkan aku yang ubanan ini turun ke dunia orang mati karena dukacita.”
Matius 17
Yesus dimuliakan di atas gunung
1 Enam hari kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes saudaranya, dan bersama-sama dengan mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka sendiri saja.
2 Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka; wajah-Nya bercahaya seperti matahari dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang.
3 Maka nampak kepada mereka Musa dan Elia sedang berbicara dengan Dia.
4 Kata Petrus kepada Yesus: “Tuhan, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Jika Engkau mau, biarlah kudirikan di sini tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia.”
5 Dan tiba-tiba sedang ia berkata-kata turunlah awan yang terang menaungi mereka dan dari dalam awan itu terdengar suara yang berkata: “Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia.”
6 Mendengar itu tersungkurlah murid-murid-Nya dan mereka sangat ketakutan.
7 Lalu Yesus datang kepada mereka dan menyentuh mereka sambil berkata: “Berdirilah, jangan takut!”
8 Dan ketika mereka mengangkat kepala, mereka tidak melihat seorangpun kecuali Yesus seorang diri.
9 Pada waktu mereka turun dari gunung itu, Yesus berpesan kepada mereka: “Jangan kamu ceriterakan penglihatan itu kepada seorangpun sebelum Anak Manusia dibangkitkan dari antara orang mati.”
10 Lalu murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya: “Kalau demikian mengapa ahli-ahli Taurat berkata bahwa Elia harus datang dahulu?”
11 Jawab Yesus: “Memang Elia akan datang dan memulihkan segala sesuatu
12 dan Aku berkata kepadamu: Elia sudah datang, tetapi orang tidak mengenal dia, dan memperlakukannya menurut kehendak mereka. Demikian juga Anak Manusia akan menderita oleh mereka.”
13 Pada waktu itu mengertilah murid-murid Yesus bahwa Ia berbicara tentang Yohanes Pembaptis.
14 Ketika Yesus dan murid-murid-Nya kembali kepada orang banyak itu, datanglah seorang mendapatkan Yesus dan menyembah,
15 katanya: “Tuhan, kasihanilah anakku. Ia sakit ayan dan sangat menderita. Ia sering jatuh ke dalam api dan juga sering ke dalam air.
16 Aku sudah membawanya kepada murid-murid-Mu, tetapi mereka tidak dapat menyembuhkannya.”
17 Maka kata Yesus: “Hai kamu angkatan yang tidak percaya dan yang sesat, berapa lama lagi Aku harus tinggal di antara kamu? Berapa lama lagi Aku harus sabar terhadap kamu? Bawalah anak itu ke mari!”
18 Dengan keras Yesus menegor dia, lalu keluarlah setan itu dari padanya dan anak itupun sembuh seketika itu juga.
19 Kemudian murid-murid Yesus datang dan ketika mereka sendirian dengan Dia, bertanyalah mereka: “Mengapa kami tidak dapat mengusir setan itu?”
20 Ia berkata kepada mereka: “Karena kamu kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, –maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu.
21 (Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa dan berpuasa.)”
22 Pada waktu Yesus dan murid-murid-Nya bersama-sama di Galilea, Ia berkata kepada mereka: “Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia
23 dan mereka akan membunuh Dia dan pada hari ketiga Ia akan dibangkitkan.” Maka hati murid-murid-Nya itupun sedih sekali.
24 Ketika Yesus dan murid-murid-Nya tiba di Kapernaum datanglah pemungut bea Bait Allah kepada Petrus dan berkata: “Apakah gurumu tidak membayar bea dua dirham itu?”
25 Jawabnya: “Memang membayar.” Dan ketika Petrus masuk rumah, Yesus mendahuluinya dengan pertanyaan: “Apakah pendapatmu, Simon? Dari siapakah raja-raja dunia ini memungut bea dan pajak? Dari rakyatnya atau dari orang asing?”
26 Jawab Petrus: “Dari orang asing!” Maka kata Yesus kepadanya: “Jadi bebaslah rakyatnya.
27 Tetapi supaya jangan kita menjadi batu sandungan bagi mereka, pergilah memancing ke danau. Dan ikan pertama yang kaupancing, tangkaplah dan bukalah mulutnya, maka engkau akan menemukan mata uang empat dirham di dalamnya. Ambillah itu dan bayarkanlah kepada mereka, bagi-Ku dan bagimu juga.”
Kisah ini merupakan salah satu kisah bagaimana Iblis menunjukkan kuasanya atas manusia dengan sangat provokatif di hadapan Yesus dan para murid. Tetapi sesungguhnya banyak kejadian dalam Perjanjian Baru mengenai orang-orang yang kerasukan setan merupakan salah satu tanda konkrit Kerajaan Sorga datang ke bumi. Dalam Perjanjian Lama jarang ditemui kisah tentang seseorang yang dikuasai roh jahat, tetapi begitu Yesus datang ke dunia dan memulai pelayanan, bermunculan kasus-kasus orang yang kerasukan roh jahat. Hal ini merupakan salah satu cara Iblis berusaha mengklaim bahwa dunia dan semua manusia adalah miliknya. Iblis tidak senang Yesus datang ke dunia untuk merampas kekuasaannya atas manusia-manusia yang sudah jatuh dalam dosa.
Pada kisah ini dicatat para murid yang sudah bersama dengan Yesus sekian lama tapi tidak dapat mengusir roh jahat terebut. Alasan para murid tidak dapat mengusir roh jahat itu di antaranya, karena kurangnya pengertian (8:17-18, 21; 9:5), dan kurangnya kemampuan mereka untuk sepenuhnya menggunakan kuasa yang sudah diberikan Yesus kepada mereka (bnd. 6:7, 13; 9:18). Tetapi momen kegagalan para murid di sini menjadi kesempatan bagi Tuhan Yesus untuk mendorong orang-orang berdoa lebih banyak (lih. 4:10; 7:17; 10:10). Maksud Yesus di sini adalah agar para pengikut-Nya memiliki keintiman relasi dengan Tuhan melalui doa yang akan memimpin pada pertumbuhan iman yang signifikan.
Kisah ini memberikan penghiburan yang besar atas semua manusia. Tuhan bahkan berbelas kasihan kepada mereka yang masih ragu akan kuasa Allah. Tuhan melihat orang yang datang kepada-Nya dengan jujur dan terbuka sebagai manusia yang penuh keraguan, tetapi mau belajar percaya kepada Allah. Untuk itu, bagi kita, murid Tuhan di masa ini, Allah tetap menyambut iman kita yang masih terbatas, rapuh, dan lemah. Salah satu langkah penting yang Allah kehendaki dari kita adalah datang kepada- Nya dengan kejujuran. Orang yang memilih untuk percaya kepada Allah, tidak pernah akan dikecewakan-Nya.
STUDI PRIBADI : Apakah Anda pernah malu memiliki iman yang kecil? Akuilah dengan jujur di hadapan Allah, dan mohon belas kasihan-Nya untuk menyempurkannya.
Pokok Doa : Berdoalah bagi segenap jemaat Tuhan agar mereka senantiasa percaya dan berpegang teguh di dalam iman kepada Yesus Kristus, Sang Juruselamat hidupnya.