Salah Mengerti

Jumat, 13 Desember 2019

Bacaan hari ini: Matius 16 | Bacaan setahun: Hosea 13-14



“Ketika itu barulah mereka mengerti bahwa bukan maksud-Nya supaya mereka waspada terhadap ragi roti, melainkan terhadap ajaran orang Farisi dan Saduki.” (Matius 16:12)

Salah mengerti adalah sesuatu yang sangat wajar dan sering terjadi, sekalipun dengan orang yang telah kita kenal dan berkumpul dengan kita sekian lama. Nas di atas konteksnya adalah murid-murid salah mengerti arti perkataan Yesus: “Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap ragi orang Farisi dan Saduki.” Murid-murid langsung berpikir guru mereka menegur mereka karena lupa membawa bekal roti ketika menyeberang. Karena Yesus menyinggung ragi maka pikiran murid-murid langsung terasosiasi ke roti, padahal sama sekali bukan itu maksudnya. Ragi yang Yesus maksudkan adalah ajaran orang Farisi dan Saduki yang begitu licik; inilah yang Yesus katakan dan mereka harus berhati-hati.

Dari peristiwa ini kita sadar, walau secara jarak dekat dengan Yesus, hidup bersama Yesus, guru dan Tuhan mereka, ternyata murid-murid tidak mengerti hati Tuhan. Mungkin mereka juga tidak memahami kuasa Tuhan. Padahal baru saja mereka mengalami dua mujizat penting, Yesus memberi makan dengan lima roti untuk lima ribu orang dan tujuh roti untuk empat ribu orang. Semua makan dengan kenyang, bahkan masih ada roti bisa dibawa pulang. Ini mengingatkan kita, kita sering aktif di gereja, terlibat pelayanan, rajin berdoa dan membaca Alkitab. Namun kita lupa akan kasih dan kuasa Tuhan. Begitu masalah dan kesulitan datang, kita cenderung protes pada Tuhan, mempertanyakan keadilan-Nya.

Yesus berbicara tentang pengajaran, sementara murid-murid masih memikirkan makanan. Dari dua mujizat yang mereka alami, mereka hanya menemukan berkat, sukacita karena ada roti yang berlimpah, tetapi tidak bertemu dengan Sang Sumber Berkat. Di dalam mengikut Tuhan, ada hal yang lebih penting dari sekadar materi. Bukan berarti materi tidak penting, namun jika kita hanya tertuju pada berkat, ini menunjukkan kedangkalan iman kita kepada Allah. Yang terbaik, yang Allah punya, sudah Ia berikan, yaitu Putra-Nya. Karena itu jadilah murid Tuhan yang dewasa, jangan cuma berhenti dalam masalah berkat, sehingga kasih dan kebaikan Tuhan cuma diukur dengan berapa banyak materi yang kita terima.

STUDI PRIBADI : (1) Mengapa para murid bisa salah menangkap penjelasan dari Tuhan Yesus ? (2) Apakah yang menjadi penyebabnya ? Pokok Doa : Berdoalah bagi setiap jemaat Tuhan agar mereka tetap setia dan rajin membaca Firman Tuhan yang dapat menuntun kehidupan mereka hari lepas hari, Amin.

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *