Memohonlah Hanya Kepada Tuhan

Jumat, 15 November 2019

Bacaan hari ini: Zakharia 10:1-2 | Bacaan setahun: Yeremia 49-50



Mintalah hujan dari pada TUHAN pada akhir musim semi! Tuhanlah yang membuat awan-awan pembawa hujan deras, dan hujan lebat akan diberikannya kepada mereka dan tumbuh-tumbuhan di padang kepada setiap orang.” (Zakharia 10:1)

Zakharia adalah seorang nabi yang melayani sezaman dengan Hagai. Nabi-nabi ini dikenal karena menggugah orang Yahudi di Yehuda dan Yerusalem untuk melanjutkan pembangunan kembali bait Allah. Kitab ini dibagi menjadi dua bagian; bagian pertama pasal 1-8, dan bagian kedua pasal 9-14. Bagian kedua kitab ini membahas tentang Zakharia memberikan semangat kepada umat Yahudi untuk menyelesaikan pembangunan dan meyakinkan mereka kembali bahwa Mesias akan datang dan membawa pembebasan bagi mereka.

Bagian pasal 10 ini ditujukan kepada 50.000 orang Yahudi yang telah pulang dahulu dari pembuangan, ini merupakan tahap pemulihan pertama. Pada ayat pertama kita melihat masalah pertama yang dialami orang-orang Yahudi ini, karena kebanyakan dari mereka bercocok tanam, dan susahnya mendapatkan hujan, menjadi sebuah pergumulan untuk mereka. Zahkaria memberikan ketenangan untuk mereka, bahwa Allah lah yang membuat awan-awan, hujan dan tumbuhan, jadi mereka tidak perlu khawatir.

Hal ini sangat berbeda dengan yang ditawarkan oleh terafim (berhala) dan juru-juru tenung. Zakharia mengkontraskan antara Allah dengan mereka; Allah memberikan janji yang pasti mampu Ia tepati, namun tidak demikian dengan terafim dan juru-juru tenung yang adalah hampa dan kesia-siaan. Para terafim justru hanya membiarkan orang-orang Yahudi terlantar dan menderita. Zakharia memberi perbandingan untuk mereka dapat memilih, mengikut Allah yang adalah Pencipta dari segala kebutuhan mereka atau terafim dan juru-juru tenung yang hanya omong kosong.

Dalam hidup kita, tidak mungkin kita lepas dari masalah. Hari silih berganti, masalah memang selalu ada, entah itu sakit penyakit, maupun masalah ekonomi. Namun apakah kita akan setia pada penantian akan janji Allah, atau kita malah mencari solusi kepada mereka yang sesat ? Apakah kita hanya mencari hiburan dalam kita menghadapi masalah ? Ataukah kita mencari Tuhan. Mari kita setia hanya kepada Allah, karena memang hanya Dia yang mampu menuntun kita.

STUDI PRIBADI : Renungkanlah masalah dalam hidup kita, percayalah bahwa Allah adalah satu-satunya harapan yang dapat memberikan tuntunan bagi kita.

Pokok Doa : Berdoalah, dikala umat Tuhan mengalami kesulitan, umat tetap memiliki iman yang kuat untuk selalu berserah, terus berusaha dan bersabar menunggu janji Allah.

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *