Mengasihi Yang Allah Kasihi

Jumat, 11 Oktober 2019

Bacaan hari ini: Yunus 4 | Bacaan setahun: Amsal 11, Yesaya 18-20



“Itulah sebabnya, maka aku dahulu melarikan diri ke Tarsis, sebab aku tahu, bahwa Engkaulah Allah yang pengasih dan penyayang, yang panjang sabar dan berlimpah kasih setia serta yang menyesal karena malapetaka yang hendak didatangkan-Nya.” (Yunus 4:2)

Ada satu lagu yang sering dinyanyikan dalam bulan misi, lagu yang enak didengar, syairnya juga sangat menggugah hati. Judul lagu itu adalah, “Brikanku Hati seperti Hati-Mu.”

Apabila direnungkan dengan baik syair dalam lagu ini, betulkah Anda dan saya mempunyai hati seperti hati Tuhan kita, Yesus Kristus? Mengasihi yang Allah kasihi? Yunus adalah seorang hamba Tuhan senior, mengalami pergumulan yang sangat berat ketika diutus untuk memberitakan Injil kepada orang Niniwe, bangsa yang menjadi musuh berat bangsa Israel. Jujur saja, Yunus, jika boleh, ingin menyaksikan bangsa Niniwe dihukum dan dihancurkan. Namun di luar dugaan, Allah justru mengutus Yunus untuk memberitakan Injil kepada orang Niniwe. Tentu saja, ini bukanlah yang Yunus harapkan. Ia tidak ikhlas orang Niniwe diselamatkan. Melalui satu peristiwa supra natural, Yunus akhirnya harus takluk kepada Allah dan pergi mengabarkan Inil kepada orang Niniwe. Di luar dugaan, sekali firman Tuhan disampaikan, orang Niniwe langsung bertobat dan kembali kepada Allah. Inilah yang akhirnya membuat Yunus kesal. Yunus tahu, Allah adalah Allah yang penuh kasih setia dan pengampunan; barangsiapa mau datang kepada-Nya dengan hati yang hancur dan menyesali dosa, maka Allah pasti mengampuninya.

Kitapun sering seperti Yunus; kita, jika boleh, ingin agar orang jahat, orang yang merusak gereja dan merusak umat Tuhan dapat dihukum berat, atau dilenyapkan sekalian. Namun apa yang kita pikirkan bukan yang Allah pikirkan. Jika kita sungguh-sungguh mengasihi Tuhan, ingin mempunyai hati seperti hati Tuhan dan bukan cuma jadi slogan lagu saja, maka kitalah yang harus mencari tahu hati Tuhan, belajar mengasihi yang Tuhan kasihi; yakni orang berdosa, yang tidak layak,—sebagaimana Tuhan mengasihi mereka, kitapun harus belajar mengasihi mereka. Tuhan mau agar kita selangkah lebih maju, mengasihi yang tidak layak, mereka yang membenci gereja, yang memusuhi umat Tuhan. Itulah kasih Tuhan.

STUDI PRIBADI : 
(1) Hal apa yang membuat Yunus kesal dengan Tuhan ?
(2) Menurut Anda, apakah Yunus berhak marah dengan Tuhan? Jelaskan pendapat Anda!

Berdoalah: Tuhan Yesus, berikanlah hati kepada kami seperti hati-Mu untuk mengasihi bangsa-bangsa yang belum mengenal Engkau secara pribadi, yang adalah TUHAN dan juruselamat sejati, Amin.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *