Jumat, 30 Agustus 2019
Bacaan hari ini: Daniel 1 | Bacaan setahun: Mazmur 73-74
“Daniel berketetapan untuk tidak menajiskan dirinya dengan santapan raja dan dengan anggur yang biasa diminum raja ... Maka Allah mengaruniakan kepada Daniel kasih dan sayang dari pemimpin pegawai istana itu.” (Daniel 1:8-9)
Daniel 1
Di istana Babel
Mazmur 73
JILID III:
MAZMUR 73–89
Pergumulan dan pengharapan
Mazmur 74
Nyanyian ratapan karena Bait Suci yang rusak
Dalam kitab Daniel, kita dapat melihat bagaimana kehidupan bangsa Israel pada masa pembuangan di tanah Babel. Daniel, Hananya, Misael, dan Azarya termasuk di dalam masa ini dan perjuangan mereka dalam mengikuti ketetapan dan aturan dari bangsa lain tidaklah mudah. Oleh karena mereka termasuk dalam golongan orang-orang yang muda dan bijaksana, maka ada beberapa ketetapan yang harus mereka ikuti ketika mereka berada di negeri orang lain.
Pertama adalah perubahan nama yang disematkan kepada mereka (ayat 7). Nama yang diberikan kepada mereka merupakan nama-nama dari dewa-dewa yang disembah oleh rakyat Babel. Kemungkinan tidak ada penolakan yang dicatat Alkitab ketika nama mereka diubah, meskipun ini tentu sangat berpengaruh kepada penghapusan identitas mereka sebagai bangsa Israel. Kedua adalah ketetapan untuk makan dan minum santapan yang biasa raja terima. Hal ini diperlukan untuk menjaga agar mereka tetap dalam kondisi yang baik ketika melayani raja.
Namun pada ayat 8 dicatat bahwa Daniel berketetapan untuk tidak makan dari santapan raja yang merupakan persembahan kepada dewa-dewa Babel. Integritas Daniel diuji manakala realitas sekitarnya menuntut Daniel untuk ikuti arus mereka dan meninggalkan imannya, tetapi Daniel tetap teguh pada pendiriannya karena hal ini merupakan prinsip kebenaran yang penting, yaitu percaya kepada Allah dan tidak mengikuti Allah lain, sehingga Allah mengaruniakan kasih dan sayang kepada Daniel dan juga teman-temannya sehingga mereka tetap dipelihara oleh Tuhan meskipun mereka tidak makan daging dan hanya sayur dan minum air.
Bagaimana dengan kehidupan kita pada masa kini? Apakah kita akan mengikuti realitas dan mengesampingkan integritas kita kepada Tuhan? Ataukah kita tetap memegang teguh integritas kita kepada Tuhan meskipun realitas dan orang-orang di sekitar kita akan menentang kita?
STUDI PRIBADI:
(1) Realitas apakah yang kita hadapi di masa sekarang ?
(2) Ketetapan apa yang secara tidak langsung kita hadapi dan bertentangan dengan integritas iman kita ?
Pokok Doa : Doakanlah untuk kerohanian kita masing-masing agar mampu untuk tetap memiliki integritas di tengah realitas kehidupan yang mungkin membuat kita jauh dari Allah.