Akulah Tuhan – (2)

Selasa, 06 Agustus 2019

Bacaan hari ini: Yehezkiel 23 | Bacaan setahun: Mazmur 13-15, Yakobus 1



“Orang akan membalaskan kemesumanmu atasmu dan kamu harus menanggung dosa-dosamu lantaran kamu menyembah berhala-berhala. Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah Tuhan ALLAH.” (Yehezkiel 23:49)

Yehezkiel pasal 23 merupakan kelanjutan dari pasal 22, sebuah topik yang sama disambung dengan frasa “dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah Tuhan ALLAH.” Serangkaian topik dimana Allah akan menghukum bangsa Israel dengan tujuan agar mereka mengenal bahwa Tuhan adalah Tuhan Allah bangsa Israel.

Yehezkiel pada pasal 23 ini menggunakan penggambaran yang unik, yaitu perumpamaan dua orang kakak beradik. Ohola menggambarkan Samaria dan adiknya, Oholiba, menggambarkan Yerusalem. Ohola dari masa mudanya telah terikat dengan dosa kemesuman dan perzinahan, dari masa mudanya dia bermesuman dengan orang-orang Asyur, pahlawan-pahlawan perang, penguasa, dll. Tidak hanya berahi terhadap orang-orang ini, ia juga menyembah berhala-berhala mereka, sehingga Tuhan menghukum mereka dengan membalikkan mereka semua melawan mereka. Allah menghukum orang-orang Samaria.

Oholiba atau Yerusalem mengetahui benar akan hukuman Allah yang nyata pada Samaria, bahkan mereka melihat dengan mata kepala sendiri. Namun, bukannya bertobat dan takut akan Allah, Yerusalem malah-malah berbuat kemesuman di mata Allah yang lebih daripada Samaria. Hukuman Tuhan yang jelas secara nyata ditunjukkan adalah ketika bangsa Isael membangun koalisi antar negara dengan Babel, sebelum Babel berbalik menyerang mereka. Allah mengatakan bahwa hukuman akan datang bagi mereka, yaitu semua bangsa yang bermesuman dengan Yerusalem akan berbalik memusnahkan Yerusalem.

Kemarahan Allah sekali lagi dituliskan dengan jelas bahwa mereka (Yerusalem) melupakan dan membelakangi Allah. Tujuan hukuman Allah itu adalah untuk menunjukkan bahwa “Akulah Tuhan Allah”. Allah ingin agar umat pilihan-Nya kembali mengenal Dia, Allah-Nya. Mari kita sebagai umat pilihan Allah mau meninggalkan dosa-dosa kita, jangan sampai dosa-dosa kita menyedihkan hati Allah. Kuduskanlah Allah, dan kenalilah Dia senantiasa dalam hidup kita.

STUDI PRIBADI : Hiduplah meneladani Kristus. Janganlah senang, tertarik ataupun iri hati dengan kehidupan manusia yang hidup dalam dosa.

Pokok Doa : Berdoalah untuk hidup kita masing-masing, sehingga hidup kita tidak mendukakan Allah; marilah kita hidup bersandar penuh kepada Allah dan menyenangkan hati Allah dalam setiap kesempatan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *