Kekalahan Bangsa Yang Hebat

Jumat, 05 Juli 2019

Bacaan hari ini: Yeremia 46 | Bacaan setahun: Ezra 7-8, 1 Tesalonika 4

“Katakanlah: Ambillah tempat dan bersiaplah, sebab sekitarmu habis dimakan pedang!” (Yeremia 46:14b)

Firaun Nekho, raja Mesir, adalah raja yang berhasil mengalahkan raja Asyur, dan Yosia, raja Yehuda (ay. 2). Namun raja yang terkuat saat itu, dapat dikalahkan oleh Babel.

Tentara Mesir memiliki perisai yang besar dan kecil, serta kereta kuda dengan segala perlengkapan perangnya. Mereka sangat siap berperang, bahkan siap untuk menghabisi bangsa lainnya (ay. 3-4). Namun demikian, mereka lari dan tercerai-berai (ay. 5), karena Tuhan Allah mengadakan pembalasan terhadap Mesir (ay. 10). Bangsa Mesir akan dihabisi oleh Nebukadnezar, raja Babel, atas penentuan Tuhan (ay. 13). Seluruh tentara Mesir akan habis, dan kabar itu tersebar di seluruh Mesir. “Migdol” mewakili daerah kekuasaan Mesir yang luas pada saat itu. “Memfis” adalah ibukota Mesir, dan “Tahpanhes” merupakan kota yang menyandang nama besar bangsa Mesir saat itu. Tidak ada yang dapat bertahan menghadapi Tuhan, yang adalah Tuhan semesta alam, Allah Israel (ay. 25). Maksud dari berita penghukuman terhadap Mesir ini adalah: Tuhan ingin menyatakan agar bangsa Yehuda tidak takut dalam menghadapi semuanya ini. Karena semuanya ini datangnya dari Tuhan. Sekalipun mereka bersalah dan harus dihukum oleh Tuhan (ay. 28b), Yehuda adalah tetap umat pilihan Tuhan. Setelah dihukum oleh Tuhan, Tuhan akan menyelamatkan mereka dan memulihkan kondisi mereka kembali, bangsa Yehuda tidak akan dihabisi oleh Tuhan (ay. 27-28). “Hajaran” dari Tuhan kepada Yehuda adalah didikan dan pengajaran, untuk mendisiplin mereka agar mereka kembali kepada ketaatan akan hukum Tuhan, bukan untuk menghabisi mereka.

Demikianlah sesungguhnya maksud dan tujuan Tuhan ketika Tuhan “menghajar” kita, umat kesayangan-Nya. Dalam kasih sayang-Nya, Tuhan mengajar, mendidik serta mendisiplin kita, agar kita tetap berjalan di jalan yang benar. Tujuan dari semuanya ini adalah agar kita menyadari bahwa Dialah Tuhan kita, tidak ada yang lain, dan kita adalah umat kepunyaan- Nya. Apakah kita memiliki konsep yang benar ini, ketika menyadari Tuhan sedang mengajar kita?

STUDI PRIBADI :
(1) Pengajaran dan pendisplinan seperti apa yang kita sedang jalani dari Tuhan ?
(2) Apa tujuan khusus dari pengajaran Tuhan kepada kita ?

Pokok Doa : Berdoalah bagi jemaat agar tetap setia dan berpegang kepada Tuhan, saat Tuhan memberikan pengajaran dan pendisiplinan, sehingga kita lebih mengenal Tuhan dan menyadari bahwa Tuhanlah Allah.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *