Minggu, 10 Maret 2019
Bacaan hari ini: Pengkhotbah 12 | Bacaan setahun: Ulangan 1-2, Yohanes 1
“Akhir kata dari segala yang didengar adalah: takutlah akan Allah dan berpeganglah pada perinta-perintah-Nya, karena ini adalah kewajiban setiap orang.” (Pengkhotbah 12:13)
Sebagian besar orang merasa hidupnya akan sangat bermakna dan mencapai kepuasan bila ia memiliki kesuksesan dalam pekerjaan, kekayaan, kepandaian, dan dapat melakukan apa yang menjadi kesenangan dalam hidupnya. Namun setelah Salomo mengalami banyak pelajaran dalam hidup, pada akhir masa tuanya, Salomo menyimpulkan bahwa kesenangan (2:1), kekayaan (5:9-10), hikmat pengetahuan (1:17- 18), dan pekerjaan (2:22-23), semuanya itu tidak akan pernah memberikan kepuasan sejati. Bahkan Salomo lebih tegas mengatakan bahwa semua itu adalah sia-sia, bagaikan usaha menjaring angin.
Lalu apakah ini berarti bahwa seluruh hidup kita dan apa yang kita kerjakan adalah sia-sia adanya? Bersyukur karena Salomo memberikan kesimpulan akhir dalam kitab Pengkhotbah. Agar dapat mengubah segala kesia-siaan menjadi hidup penuh makna dan kepuasan, Salomo memberi petunjuk kunci: (1). Selalu ingat akan Sang Pencipta (ay. 1). Ingat, di sini bukan sekadar mengingat, tapi benar-benar menghadirkan Tuhan, Sang Pencipta dalam setiap langkah hidup kita. Salomo mengajarkan untuk ingat pada Pencipta sejak dini, pada saat kita masih muda, sebelum keadaan sulit (ay. 2), sebelum kondisi fisik menua dan semakin memburuk (ay. 3-5), dan sebelum kematian menjemput kita (ay. 7). Baiklah kita selalu ingat dan menghadirkan Tuhan dengan kesadaran penuh bahwa kita tidak akan ada apa-apanya tanpa Tuhan dan kita membutuhkan Tuhan untuk memimpin hidup kita, bukan hanya ketika kita mengalami keadaan yang tidak baik. (2) Takutlah akan Tuhan dan berpegang pada perintah-perintah-Nya (ay. 13). Ketika kita membutuhkan Tuhan hadir dalam hidup, maka kita akan dengan sadar mau hidup menaati dan bersandarkan kepada Firman Tuhan sebagai sumber pedoman kehidupan.
Oleh sebab itu, ketika kita belajar, bermain, bekerja, menikmati hobi, melayani, berelasi, semua itu kita lakukan dalam koridor kebenaran Firman Tuhan dan dengan tujuan untuk memuliakan Tuhan. Itulah kehidupan yang tidak sia-sia, kehidupan penuh makna dan memiliki kepuasan yang sejati.
STUDI PRIBADI :
(1) Apa yang Salomo pelajari dari kehidupannya?
(2) Apa kunci kehidupan yang bermakna?
Pokok Doa : Berdoalah agar setiap umat Tuhan selalu menghadirkan Tuhan sebagai yang utama dalam kehidupannya, serta mau terus berjuang untuk hidup mentaati firman Tuhan.