Akan Beroleh Kebahagiaan

Rabu, 06 Maret 2019

Bacaan hari ini: Pengkhotbah 8:2-17 Bacaan setahun: Bilangan 29-30, Lukas 21

 

“Tetapi orang yang fasik tidak akan beroleh kebahagiaan dan seperti bayang-bayang ia tidak akan panjang umur, karena ia tidak takut terhadap hadirat Allah.” (Pengkhotbah 8:13)

Pengkhotbah melihat satu fenomena, seolah-olah orang berdosa yang suka berbuat jahat nasibnya jauh lebih mujur dari orang benar yang takut akan Tuhan, karena hidup orang yang takut akan Tuhan tidak populer dan tidak diperhatikan orang, bahkan cenderung dilupakan. Walau kita tahu pasti ada keadilan Tuhan, namun keadilan itu tidak datang- datang juga, dan akhirnya, membuat hati manusia penuh niat untuk berbuat jahat. Karena dengan kejahatan yang dilakukan, mereka bisa memperkaya diri, dan hidup dengan enak; terlebih seakan-akan Allah-pun tidak peduli.

Namun demikian, Pengkhotbah menyimpulkan inipun sia-sia. Walau orang-orang berdosa dan yang berbuat jahat hidup seratus kali lebih lama, tetapi orang yang takut pada Tuhan-lah yang akan beroleh kebahagian. Hidup ukurannya bukan seberapa kayanya Anda, seberapa banyak harta yang Anda miliki, seberapa berkuasanya Anda, atau seberapa lama Anda bisa bertahan hidup. Tetapi yang jauh lebih penting adalah, apakah dengan kekayaanmu, dengan jabatanmu, dan dengan masa hidupmu yang lama, Anda berbahagia? Kebahagian hidup hanya akan tercipta bila Anda dan saya hidup dalam satu relasi yang baik dengan Tuhan, yang diistilahkan dengan “hidup takut akan Tuhan.”

Fenomena lain yang dilihat pengkhotbah yang menurutnya juga sia- sia adalah, ada orang benar, tetapi bukan pujian dan penghargaan yang ia dapatkan, namun ia mendapatkan ganjaran dan perlakuan sebagaimana layaknya orang fasik. Sebaliknya, ada orang fasik mendapat pahala dan diperlakukan sebagaimana layaknya orang benar. Pengkhotbah mencoba untuk sungguh-sungguh memahami mengapa semua ketidak-adilan ini bisa terjadi. Akhirnya ia sadar dan berkata bahwa kita tidak mungkin bisa menyelami segala pekerjaan yang dilakukan oleh Allah. Percayalah bahwa semua yang kelihatan mata yang seolah-olah begitu mempesona, semua itu adalah sia-sia. Allah tahu, dan Allah adil. Saatnya, Ia akan menyatakan keadilan-Nya.

STUDI PRIBADI: Jelaskan menurut pemahaman Anda, apa makna kebahagiaan menurut kitab Pengkhotbah!

Pokok Doa: Berdoa agar jemaat Tuhan dapat membangun relasi yang benar dengan Tuhan dan hidup sesuai dengan kebenaran Firman-Nya, sehingga hidupnya memuliakan nama Tuhan.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *