Senin, 18 Februari 2019
Bacaan hari ini: Amsal 23, Bacaan setahun: Imamat 25-26, Lukas 5
“Janganlah hatimu iri kepada orang-orang yang berdosa, tetapi takutlah akan Tuhan senantiasa. Karena masa depan sungguh ada dan harapanmu tidak akan hilang.” (Amsal 23:17-18)
Amsal 23 memuat kata “jangan” berulang-ulang. Kata “jangan” dalam bahasa Indonesia menyatakan suatu larangan, atau perbuatan yang tidak diperbolehkan. Hal ini berkaitan dengan keinginan kita yang seringkali jika tidak kita kendalikan bisa berakibat buruk bagi kita.
Pengendalian diri merupakan hal yang penting untuk menjauhkan kita dari berbagai kesulitan. Sebagai contoh ketika kita tidak mengendalikan nafsu makan kita (ayat 2-3) maka kita akan terjerat untuk kemudian tunduk pada apa yang diminta oleh orang yang memenuhi nafsu kita. Keinginan yang tidak terkendali juga bisa membuat kita kehilangan karakter yang baik sehingga kita mau melakukan hal-hal yang tidak pantas demi memenuhi keinginan kita (ayat 4-11). Dalam ayat 17, kita diingatkan untuk tidak iri kepada mereka yang melakukan hal yang jahat demi mendapat keinginan mereka, tetapi kita harus tetap memiliki hati yang takut akan Tuhan karena di dalam Tuhanlah, masa depan kita terjamin.
Amsal ini menasihatkan kita untuk tidak menjadi orang yang egois, yang memikirkan pemuasan diri sendiri tanpa peduli sesama apalagi tidak peduli dengan Tuhan. Karena itu, biarlah kita boleh terus mengarahkan hati dan telinga kita kepada didikan Tuhan (ayat 12) dan juga tidak lupa untuk terus-menerus mengajarkan anak-anak kita, generasi yang ada di bawah kita sehingga mereka boleh mengejar karakter yang baik dan benar.
Banyak orang tua pada zaman sekarang ini mengabaikan tanggung jawabnya dalam pendidikan anak dan menyerahkannya kepada sekolah, gereja atau bahkan pengasuh. Tidak jarang juga, orang tua yang bersikap serba memperbolehkan hanya karena mereka tidak mau terlibat dalam “konflik” dengan anaknya. Ingatlah bahwa pendidikan anak itu bukan hanya berbicara soal kehidupan mereka sekarang ini, tetapi juga keselamatan jiwa mereka. Pada akhirnya, pendidikan kepada seorang anak akan efektif apabila sebagai orang tua memberikan teladan lebih dahulu. Biarlah Tuhan menolong kita untuk menjadi pelaku –pelaku Firman.
STUDI PRIBADI: Keinginan-keinginan seperti apakah yang digambarkan dalam Amsal ini yang harus kita hindari karena bisa menjerat dan mencelakakan kita?
Pokok Doa: Berdoalah supaya jemaat Tuhan mengejar hati yang takut akan Tuhan dan menjadi teladan kehidupan yang benar bagi anak-anak yang telah Tuhan percayakan.