Pentingnya Hikmat

Minggu, 03 Februari 2019

Bacaan hari ini: Amsal 8, Bacaan setahun: Keluaran 31-33, Markus 6

 

“Karena hikmat lebih berharga dari pada permata, apa pun yang diingini orang tidak dapat menyamainya.” (Amsal 8:11)

Kita tentu pernah mendengar ungkapan ini: “Banyak orang yang memiliki pengetahuan, tetapi sedikit orang yang berhikmat.” Orang yang berhikmat tentu saja adalah orang yang bukan saja memiliki pengetahuan, tetapi yang dapat menggunakan pengetahuan itu dengan bijaksana, dan bermanfaat bagi kehidupan.

Amsal 8:1-36 menjelaskan hikmat dengan beragam personifikasi dan terkait dengan banyak hal dalam kehidupan manusia dan dunia ini. Hikmat digambarkan seperti seseorang yang sedang berseru kepada orang yang lewat pintu gerbang (ay. 1-5), mengajar kebenaran (ay. 6-10), terkait dengan tindakan etis (ay. 11-14), terkait dengan pemimpin dunia (ay. 15- 16), hikmat itu perlu dikejar karena mendatangkan keberhasilan (ay. 17- 21), dipersonifikasikan dengan hikmat Allah yang terkait penciptaan dan dekat dengan Allah (ay. 22-32), dan berbahagialah orang yang mendapatkan hikmat (ay. 33-36).

Inti dari Amsal 8:1-36 ini mengajarkan kepada kita agar kita mengasihi dan mengejar hikmat, sebab hikmat memberi kita bukan saja pengetahuan tetapi jalan hidup menuju kebahagiaan dan mengenal kebenaran Tuhan. Hikmat juga dipersonifikasikan dekat dengan Allah dan terlibat dalam perihal penciptaan. Hikmat ini menunjukkan atribut ilahi yang nampak dari segala karya dan ciptaan-Nya. Jika Allah melakukan segala sesuatu dengan hikmat-Nya, apalagi kita hari ini. Kita memerlukan hikmat yang dari atas. Janganlah kita berbangga diri jika kita memiliki pengetahuan atau pengalaman yang banyak, melainkan kejarlah hikmat, apalagi hikmat yang datang dari Tuhan (bdk. Yak. 3:13-18). Hikmat itu akan menolong kita. Mintalah hikmat kepada Tuhan agar kita menjadi bijaksana dalam segala langkah kehidupan kita sebagai umat-Nya (Yak. 1:5). Milikilah hikmat, terutama di dalam Tuhan Yesus, agar kita dapat membedakan mana kehendak Allah dan mana yang bukan kehendak Allah. Hikmat Tuhan akan menuntun kita pada kebenaran dan memuliakan Tuhan; dan membawa kita pada perilaku hidup yang baik dan menjadi berkat bagi sesama.

STUDI PRIBADI:
(1) Bagaimana penulis Amsal berbicara tentang hikmat?
(2) Apa yang dapat kita pelajari dari paparan tentang himat dalam Amsal 8:1-36 ini?

Pokok Doa: Berdoalah kepada Tuhan agar Ia memberikan hikmat yang dapat membawa setiap umat-Nya mengerti kehendak-Nya dan hidup dalam kebenaran-Nya.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *